Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menemukan fakta memprihatinkan saat melaksanakan program cek kesehatan gratis (CKG) di sekolah-sekolah.
Dari hasil sementara, 43,55 persen remaja putri terdeteksi mengalami anemia, sementara hampir 40 persen siswa mengalami gangguan penglihatan, terutama rabun jauh.
Program yang mulai digulirkan Agustus 2025 ini menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA, SMK, madrasah, pesantren, sekolah rakyat, hingga sekolah luar biasa (SLB).
Baca juga: BRAJAMUSTI FULL SENYUM, Manajer PSIM Bocorkan Rencana Rekrut 2 Pemain Asing, 1 Sudah di Jogja
“Program ini kami laksanakan melalui seluruh puskesmas dengan cakupan awal 40 persen siswa pada Agustus 2025,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, Selasa (12/8/2025).
Eni menjelaskan, CKG tidak hanya memeriksa anemia, tetapi juga meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh, status gizi, dan deteksi dini gangguan penglihatan.
Salah satu fokus utama adalah skrining anemia pada remaja putri.
“Angka 43,55 persen ini cukup tinggi dan menjadi perhatian kami, karena anemia pada remaja berisiko berlanjut hingga masa kehamilan dan meningkatkan potensi stunting pada anak,” ucapnya.
Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini di Cirebon dan Majalengka Kembali Merosot Jadi Segini
Menurut Eni, anemia pada remaja umumnya disebabkan kekurangan asupan zat besi akibat pola makan yang tidak seimbang.
Oleh karena itu, pelaksanaan CKG diikuti edukasi gizi kepada siswa dan orang tua.
Selain anemia, pemeriksaan juga menemukan 39 persen siswa memiliki status gizi normal, sementara sisanya tergolong gizi kurang atau obesitas.
Sekitar 1,3 persen siswa teridentifikasi obesitas.
Baca juga: BRAJAMUSTI FULL SENYUM, Manajer PSIM Bocorkan Rencana Rekrut 2 Pemain Asing, 1 Sudah di Jogja
“Kami juga melihat kebiasaan makan anak-anak yang kurang sehat."
"Konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis masih tinggi, sementara sayuran dan protein hewani rendah,” jelas dia.
Gangguan penglihatan juga menjadi temuan penting dalam program ini.