TRIBUNCIREBON.COM - Sambutan Hari Pramuka 2025 adalah amanat yang disampaikan pembina upacara dalam upacara peringatan Hari Pramuka ke-64 yang jatuh pada 14 Agustus 2025.
Isi sambutan Hari Pramuka 2025 biasanya untuk memberikan apresiasi kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka; mengingatkan kembali sejarah dan nilai-nilai luhur Pramuka; dan menginspirasi para anggota Pramuka untuk mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma dalam kehidupan sehari-hari.
Gerakan Pramuka atau Praja Muda Karana, yang berdiri pada 14 Agustus 1961, akan genap berusia 64 tahun pada 2025.
Tema Hari Pramuka 2025 sebagaimana ditetapkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka adalah Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa.
Tema ini menegaskan fokus Gerakan Pramuka pada kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan, mencerminkan peran Pramuka sebagai agen perubahan positif dan pilar kekuatan bangsa yang terus relevan selama 64 tahun perjalanannya.
Mengutip dari laman ditsmp.kemendikdasmen.go.id, organisasi Pramuka sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tapi baru resmi dibentuk dan diberi nama Gerakan Pramuka pada tahun 1961 oleh Presiden Soekarno.
Tujuan utama dari Gerakan Pramuka adalah membentuk karakter anak muda Indonesia yang tangguh, berani, dan penuh rasa cinta tanah air.
Simak 5 contoh sambutan atau teks amanat pembina upacara Hari Pramuka yang dibacakan pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Baca juga: 30 Twibbon Menarik Hari Pramuka 14 Agustus 2024 Gambar Modern Kualitas HD, Bisa Pasang Foto Sendiri
1. Contoh Sambutan Hari Pramuka 2025
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan,
Salam Pramuka!
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Sekolah beserta jajaran manajemen sekolah,
Yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru, para Pembina Gugusdepan,
Serta adik-adikku sekalian, seluruh anggota Gerakan Pramuka yang saya banggakan.
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada pagi yang cerah ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat untuk melaksanakan upacara peringatan Hari Pramuka ke-64. Setiap tanggal 14 Agustus, kita mengenang kembali lahirnya Gerakan Pramuka, sebuah wadah pendidikan karakter yang telah mengukir sejarah panjang dalam membangun tunas-tunas muda bangsa.
Pada tahun 2025 ini, Gerakan Pramuka mengusung tema yang sangat relevan dan mendalam, yaitu “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa.” Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah seruan dan panggilan jiwa bagi kita semua, khususnya anggota Pramuka, untuk menyatukan langkah demi menghadapi tantangan zaman.
Tantangan Bangsa dan Urgensi Kolaborasi
Adik-adikku sekalian,
Saat ini, bangsa kita dihadapkan pada beragam persoalan sosial yang menguji ketahanan kita. Kita menyaksikan bagaimana arus informasi yang tak terbendung di dunia digital seringkali membawa berita bohong atau hoaks yang memecah belah persatuan. Intoleransi dan sikap saling curiga mudah tumbuh di media sosial, menggerogoti nilai-nilai kebhinekaan yang telah lama kita junjung tinggi.
Di sisi lain, tantangan lingkungan juga semakin nyata. Sampah plastik mencemari laut kita, perubahan iklim semakin terasa dampaknya, dan kesadaran akan pentingnya menjaga alam masih perlu terus kita tingkatkan. Belum lagi masalah-masalah sosial di sekitar kita seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, serta kesenjangan sosial yang menuntut kepedulian dan aksi nyata.
Menghadapi semua persoalan tersebut, tidak ada satu pihak pun yang bisa bekerja sendiri. Pemerintah, sekolah, keluarga, dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu. Di sinilah, tema "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa" menjadi sangat krusial. Ini adalah momen bagi kita untuk menyadari bahwa kekuatan terbesar kita terletak pada persatuan dan kerja sama, bukan pada individualisme.
Peran Pramuka sebagai Garda Terdepan
Lantas, di mana peran kita sebagai anggota Gerakan Pramuka?
Gerakan Pramuka telah membekali kita dengan Dasa Dharma dan Tri Satya sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai luhur ini adalah modal utama kita untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Dasa Dharma "Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia" menantang kita untuk menjadi pionir dalam menjaga lingkungan. Mari kita mulai dari hal terkecil, yaitu menjaga kebersihan sekolah, mengelola sampah, dan menanam pohon. Di lingkungan sosial, Dasa Dharma ini mengajarkan kita untuk mengedepankan empati, menolong sesama yang membutuhkan, dan menjalin persaudaraan tanpa memandang latar belakang.
Dasa Dharma "Patriot yang sopan dan ksatria" adalah benteng kita di era digital. Kita harus menjadi filter informasi, melawan hoaks dengan menyebarkan kebenaran, serta menggunakan media sosial dengan bijak dan santun. Seorang Pramuka sejati adalah patriot yang tidak mudah terprovokasi, tetapi selalu menjunjung tinggi persatuan dan kehormatan bangsa.
Tri Satya yang kita ikrarkan adalah janji untuk ikut serta membangun masyarakat, menolong sesama, dan menepati janji. Ini adalah komitmen kita untuk berkolaborasi. Kolaborasi tidak hanya dengan sesama anggota Pramuka, tetapi juga dengan seluruh elemen masyarakat. Kita bisa bekerja sama dengan Karang Taruna untuk kegiatan sosial, berkolaborasi dengan komunitas peduli lingkungan untuk kegiatan bersih-bersih, atau bersama-sama dengan orang tua dalam menekan kenakalan remaja.
Adik-adikku sekalian,
Pada Hari Pramuka ke-64 ini, mari kita jadikan tema kolaborasi sebagai komitmen. Mari kita tanamkan dalam diri bahwa setiap Pramuka adalah bagian tak terpisahkan dari solusi. Kita adalah tunas muda yang tidak hanya cakap dalam baris-berbaris dan sandi, tetapi juga tanggap terhadap masalah bangsa.
Mari kita buktikan bahwa Gerakan Pramuka adalah garda terdepan dalam membangun ketahanan bangsa melalui kolaborasi yang nyata. Mari kita buktikan bahwa Pramuka adalah agen perubahan yang membawa dampak positif di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Dirgahayu Gerakan Pramuka! Salam Pramuka!
Terima kasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
2. Contoh Sambutan Hari Pramuka 2025
Yth. Bapak/Ibu Guru, Para Pembina Pramuka, dan Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
Salam Pramuka!
Hari ini, tanggal 14 Agustus 2025, kita berkumpul dalam semangat kepramukaan untuk memperingati Hari Pramuka ke-64. Dalam momen yang penuh makna ini, kita mengusung tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”. Tema ini mengajak kita semua, khususnya generasi muda Pramuka, untuk bersinergi, bekerja sama, dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan zaman demi memperkuat fondasi bangsa Indonesia.
Adik-adik Pramuka yang saya cintai,
Di era yang penuh dinamika ini, bangsa kita dihadapkan pada sejumlah masalah sosial yang kompleks. Kita melihat tantangan seperti perubahan iklim yang memicu bencana alam, polarisasi sosial akibat perbedaan pandangan, maraknya hoaks di dunia digital, hingga ketimpangan sosial yang masih membayangi masyarakat. Masalah-masalah ini bukanlah hal yang bisa kita abaikan, melainkan panggilan bagi kita untuk bertindak. Dan di sinilah, Pramuka, dengan nilai-nilai luhur Dasa Darma dan Tri Satya, memiliki peran besar untuk menjadi bagian dari solusi.
Peran Pramuka dalam Menghadapi Masalah Sosial
Pertama, mari kita bicara tentang bencana alam yang semakin sering melanda negeri ini. Banjir, longsor, hingga kekeringan menjadi ancaman nyata akibat perubahan iklim. Pramuka, dengan semangat pengabdiannya, dapat menjadi garda terdepan dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Melalui kegiatan seperti penanaman pohon, pembersihan sungai, atau edukasi lingkungan, kita bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam. Ingatlah, adik-adik, bahwa setiap pohon yang kalian tanam adalah investasi untuk masa depan bumi kita.
Kedua, polarisasi sosial menjadi tantangan besar di tengah keberagaman bangsa kita. Di era media sosial, perbedaan pendapat sering kali memicu konflik dan perpecahan. Pramuka diajarkan untuk menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi persaudaraan. Melalui kegiatan kepramukaan, seperti jambore atau perkemahan budaya, kalian dapat menjadi duta toleransi yang mempererat tali persaudaraan antar-suku, agama, dan budaya. Kolaborasi dalam kegiatan ini mengajarkan kita bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan.
Ketiga, penyebaran hoaks dan informasi yang menyesatkan di dunia digital menjadi ancaman serius bagi ketahanan bangsa. Pramuka, sebagai generasi yang kritis dan berpikiran terbuka, memiliki tanggung jawab untuk menjadi agen literasi digital. Kalian bisa mengedukasi teman-teman dan masyarakat tentang pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Dengan semangat “satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan”, kalian dapat menjadi pelopor kebenaran dan kejujuran di tengah banjir informasi yang tidak selalu dapat dipercaya.
Keempat, ketimpangan sosial masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi bangsa kita. Kemiskinan, kurangnya akses pendidikan, dan kesenjangan ekonomi masih dirasakan oleh banyak saudara kita. Pramuka dapat berperan melalui aksi-aksi sosial, seperti bakti masyarakat, penggalangan dana untuk pendidikan anak-anak kurang mampu, atau pelatihan keterampilan bagi komunitas lokal. Dengan kolaborasi bersama organisasi lain, pemerintah, dan masyarakat, kalian dapat membantu membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Kolaborasi sebagai Kunci Ketahanan Bangsa
Adik-adik, tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa” mengingatkan kita bahwa tidak ada satu pun masalah yang bisa diselesaikan sendirian. Ketahanan bangsa dibangun melalui kerja sama lintas generasi, lintas sektor, dan lintas budaya. Pramuka, dengan jiwa muda yang penuh semangat, memiliki energi untuk menjadi penggerak kolaborasi ini. Kalian adalah agen perubahan yang mampu menginspirasi orang lain untuk bergerak bersama menuju tujuan yang lebih besar.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah kegiatan bakti sosial di desa terpencil. Pramuka tidak hanya datang untuk memberikan bantuan, tetapi juga belajar dari masyarakat setempat, mendengar cerita mereka, dan bersama-sama mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi. Inilah wujud kolaborasi sejati: saling menghormati, saling belajar, dan saling menguatkan.
Panggilan untuk Bertindak
Adik-adik Pramuka, Hari Pramuka ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi panggilan untuk bertindak. Kalian adalah penerus bangsa yang akan menentukan arah masa depan Indonesia. Dalam setiap langkah kalian, pegang teguh nilai-nilai Dasa Darma: cinta alam, disiplin, tanggung jawab, dan rela menolong. Jadilah Pramuka yang tidak hanya bangga mengenakan seragam, tetapi juga bangga dengan karya nyata yang kalian berikan untuk bangsa.
Saya mengajak kalian semua untuk memulai dari hal-hal kecil. Tanam satu pohon, bantu satu teman, edukasi satu komunitas. Dari tindakan kecil ini, dampak besar akan lahir. Bersama-sama, kita wujudkan Indonesia yang tangguh, harmoni, dan bermartabat.
Penutup
Akhir kata, saya ucapkan selamat Hari Pramuka ke-64 kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka di Indonesia. Mari kita jadikan momen ini sebagai titik tolak untuk terus berkarya, berkolaborasi, dan membangun ketahanan bangsa. Semoga semangat kepramukaan terus menyala di hati kita semua, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkahi langkah kita dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
Salam Pramuka!
3. Contoh Sambutan Hari Pramuka 2025
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Shallom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan,
Salam Pramuka,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat untuk melaksanakan upacara peringatan Hari Pramuka ke-64 tahun 2025.
Kakak-kakak yang saya hormati,
Kepada anggota Gerakan Pramuka di seluruh penjuru tanah air Indonesia saya mengucapkan selamat memperingati Hari Pramuka ke-64 tahun 2025.
Pada kesempatan yang baik ini, atas nama Gerakan Pramuka saya mengucapkan terima kasih karena selalu mendukung program-program dan kegiatan yang diselenggarakan Gerakan Pramuka.
Tentunya kita patut bersyukur dengan dukungan tersebut, Gerakan Pramuka telah menunjukkan eksistensinya dalam mempersiapkan generasi muda, dan selalu menjadi garda terdepan untuk membentuk anggota Pramuka yang berjiwa Pancasila, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kakak-kakak yang saya banggakan,
Saat ini kita tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan zaman yang penuh ketidakpastian, perkembangan teknologi dan komunikasi yang menjadikan hilangnya batas-batas negara karena mudahnya hubungan antar warga negara, maraknya judi online yang menerpa generasi muda, aksi bullying, kasus narkoba, pornografi, hingga budaya asing yang telah menggerus semangat gotong royong dan nasionalisme generasi muda.
Dalam menghadapi persoalan tersebut, Gerakan Pramuka sangatlah tepat untuk mengkanalisasi situasi saat ini. Gerakan Pramuka memberikan pendidikan life skill, soft skill, hard skill, serta dilengkapi dengan kecerdasan sesosif, yaitu kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik, yang menjadi postur ideal seorang Pramuka sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia.
Sebagai organisasi pendidikan non formal, Gerakan Pramuka realitanya tidak hanya sekadar menangani character building, tetapi juga berperan aktif pada bidang lainnya seperti pengabdian masyarakat, yang di antaranya melakukan pembantuan berbagai kebencanaan, terlibat pada tim Search And Rescue (SAR), melaksanakan kegiatan bakti seperti bedah rumah di berbagai penjuru tanah air, aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon, pembersihan fasilitas umum, pembersihan sarana ibadah, dan sosialisasi hemat energi.
Selain itu, Gerakan Pramuka juga telah memberikan pelatihan kepemimpinan kepada generasi muda secara berkelanjutan, mengembangkan program kewirausahaan dalam rangka berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional, dan Gerakan Pramuka terus melakukan transformasi kurikulum agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan zaman saat ini dan pada masa yang akan datang.
Kegiatan dan upaya yang telah kita lakukan tersebut adalah bagian dari kontribusi Gerakan Pramuka dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan memiliki daya saing. Karena kami sangat yakin sumber daya manusia yang dipersiapkan Gerakan Pramuka merupakan sumber daya manusia yang berjiwa Pancasila, karena dididik dengan fundamental value transformation Gerakan Pramuka, yaitu pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.
Dengan begitu, Pramuka akan menjadi aktor penggerak dan pilar kekuatan negara dalam menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Tentunya upaya tersebut perlu membangun sinergitas, kolaborasi, dan partnership serta komitmen, konsisten maupun konsekuen dari kakak-kakak sekalian dan seluruh stakeholder terkait lainnya.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Gerakan Pramuka selama ini. Dan tak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada para pembina, pelatih, andalan, dan semua yang terlibat membantu. Harapan saya kepada kakak-kakak sekalian untuk bekerja lebih keras lagi, sehingga dapat memajukan Gerakan Pramuka pada saat ini dan masa yang akan datang.
Semoga Allah SWT meridhoi upaya dan langkah kita semuanya untuk dapat mewujudkan Pramuka yang lebih baik dan andal.
Selamat Hari Pramuka ke-64.
Satu Pramuka untuk Satu Indonesia.
Jayalah Pramuka, dan Jayalah Indonesiaku.
Wabillahi taufik wal hidayah,
Wassalammu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
Ohm santi santi santi ohm,
Salam Pramuka!
4. Contoh Sambutan Hari Pramuka 2025
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Salam Pramuka!
Yang saya hormati para guru, pembina, kakak-kakak pembantu pembina, dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan.
Hari ini, 14 Agustus 2025, kita memperingati Hari Pramuka yang ke-64 dengan penuh rasa syukur dan semangat. Tahun ini, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengangkat tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”. Tema ini sangat relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini, di tengah berbagai tantangan sosial, lingkungan, dan digital yang kita hadapi bersama.
Adik-adik yang saya cintai,
Pramuka adalah wadah pembentukan karakter yang unggul, disiplin, peduli, dan siap mengabdi. Tugas kita tidak hanya belajar tali-temali, baris-berbaris, atau menyanyi di perkemahan. Lebih dari itu, kita punya peran besar sebagai generasi muda yang ikut menjaga persatuan, melestarikan alam, dan melindungi masyarakat dari berbagai ancaman zaman.
Beberapa tahun terakhir, kita sering mendengar kasus perundungan atau bullying di sekolah, ujaran kebencian, dan sikap intoleransi. Perbedaan yang seharusnya menjadi kekayaan justru dijadikan alasan untuk saling menjauh, bahkan memusuhi. Ini adalah ancaman serius bagi ketahanan bangsa.
Pramuka harus menjadi garda terdepan untuk menghapus perilaku ini. Sifat Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan harus diwujudkan dalam sikap saling menghormati, melindungi yang lemah, dan berani membela kebenaran.
Mari kita mulai dari pangkalan gugus depan kita sendiri. Jadikan sekolah kita sebagai zona ramah anak, bebas dari kekerasan, perundungan, dan diskriminasi. Ajak teman-teman yang berbeda suku, agama, atau latar belakang untuk bekerja sama, saling membantu, dan saling menyemangati.
Ingatlah pesan Bung Karno: “Persatuan bukan berarti menyamakan, tapi menyatukan perbedaan untuk tujuan yang lebih besar.”
Inilah bentuk kolaborasi sederhana yang bisa kita mulai dari lingkungan terdekat, untuk membangun ketahanan bangsa dari ancaman perpecahan sosial.
Tantangan berikutnya adalah masalah lingkungan. Kita sering melihat berita banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan krisis air bersih. Penyebabnya tidak hanya faktor alam, tetapi juga perilaku manusia yang kurang peduli—membuang sampah sembarangan, menebang pohon tanpa reboisasi, dan menggunakan plastik berlebihan.
Pramuka memiliki semboyan Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Itu artinya, menjaga bumi adalah bagian dari pengabdian kita. Kita bisa memulai dari hal kecil: memilah sampah organik dan anorganik, membuat ecobricks, menanam pohon, atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Namun, aksi kita tidak berhenti di situ. Kita harus mengajak teman, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk ikut peduli. Inilah wujud kolaborasi lintas kelompok—antara Pramuka, sekolah, pemerintah, dan masyarakat—untuk menciptakan lingkungan yang lestari.
Ingat pesan Pramoedya Ananta Toer: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari sejarah.”
Saya tambahkan: orang boleh sehebat apapun, tapi jika ia tidak menjaga alamnya, maka masa depan bangsanya akan hilang dari sejarah.
Tantangan besar lainnya di era ini adalah maraknya disinformasi atau berita bohong yang menyebar sangat cepat melalui media sosial. Berita palsu dapat memicu kepanikan, merusak reputasi seseorang, memecah belah masyarakat, bahkan mengancam keamanan negara.
Sebagai generasi digital, Pramuka harus menjadi duta literasi informasi. Sebelum membagikan berita atau informasi, biasakan untuk memeriksa sumbernya, memastikan kebenarannya, dan mempertimbangkan apakah informasi tersebut bermanfaat atau justru merugikan.
Kolaborasi yang kita lakukan di dunia digital berarti bekerja sama dengan pihak sekolah, keluarga, komunitas, bahkan instansi pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar bijak bermedia sosial.
Ingatlah pesan Ki Hadjar Dewantara:
“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.”
Di era digital ini, setiap unggahan adalah pelajaran, setiap komentar adalah cermin diri. Jadilah guru yang memberi manfaat, bukan penyebar keburukan.
Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,
Dari tiga tantangan besar yang kita bahas—ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan digital—kita belajar bahwa tidak ada satu pun masalah bangsa ini yang bisa diselesaikan sendirian. Kita memerlukan kolaborasi: saling menguatkan, saling melengkapi, dan saling mengingatkan.
Sebagai anggota Pramuka, kita punya bekal karakter, keterampilan, dan semangat pengabdian yang menjadi modal besar untuk ikut membangun bangsa. Mari kita mulai dari langkah-langkah kecil di lingkungan kita, lalu meluas ke masyarakat, hingga akhirnya memberi dampak positif bagi Indonesia.
Hari ini, di bawah Sang Merah Putih yang berkibar gagah, kita perbarui janji kita:
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.
Untuk Indonesia yang lebih kuat, lebih bersatu, dan lebih tahan menghadapi tantangan zaman.
Ingat kata Bung Hatta: “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tetapi karena lilin-lilin di desa yang terus menyala.”
Mari kita nyalakan lilin itu—mulai dari kita, mulai dari sekarang.
Salam Pramuka!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5. Contoh Sambutan Hari Pramuka 2025
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan,
Salam Pramuka!
Yang terhormat, Bapak Kepala Sekolah beserta seluruh jajaran manajemen sekolah,
Yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru, para Pembina Gugusdepan,
Serta adik-adik sekalian, seluruh anggota Gerakan Pramuka yang saya banggakan.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada pagi yang mulia ini, di bawah naungan bendera Merah Putih yang kita cintai, kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat untuk melaksanakan upacara peringatan Hari Pramuka ke-64. Tepat pada hari ini, tanggal 14 Agustus 2025, kita mengenang kembali momen bersejarah lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia, sebuah wadah pendidikan karakter yang telah melahirkan jutaan tunas bangsa, mengukir prestasi, dan mengukuhkan semangat patriotisme di seluruh penjuru tanah air.
Setiap tahun, peringatan Hari Pramuka menjadi momentum berharga untuk kita merefleksikan diri, mengevaluasi peran kita, dan memperbarui tekad untuk terus mengabdi. Untuk tahun ini, Gerakan Pramuka mengusung tema yang sangat relevan dan mendalam, yaitu “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa.” Tema ini bukan sekadar rangkaian kata yang indah, melainkan sebuah seruan dan panggilan jiwa yang menantang kita untuk menyatukan langkah, menyatukan visi, dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis. Ini adalah pengakuan bahwa di era modern ini, tidak ada satu pihak pun yang bisa bekerja sendirian. Setiap keberhasilan besar, setiap solusi atas masalah, selalu berawal dari kolaborasi.
Tantangan Bangsa dan Urgensi Kolaborasi
Adik-adikku sekalian, para anggota Pramuka yang hebat,
Saat ini, bangsa kita dihadapkan pada beragam persoalan sosial yang menguji ketahanan kita sebagai sebuah bangsa. Di era digital yang kita tinggali, arus informasi mengalir begitu deras tanpa henti. Di satu sisi, ini membawa banyak manfaat, tetapi di sisi lain, ini menjadi ladang subur bagi penyebaran berita bohong atau hoaks yang memecah belah persatuan. Tanpa filter yang kuat, informasi palsu dapat dengan mudah mengikis kepercayaan, menyulut emosi, dan menciptakan perpecahan di antara kita. Cyberbullying menjadi ancaman nyata yang menyerang mental dan psikologis generasi muda. Filterisasi informasi dan literasi digital yang mumpuni menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga pikiran kita dari racun-racun digital.
Di samping itu, kita juga menyaksikan bagaimana tantangan lingkungan hidup semakin nyata dan mendesak. Perubahan iklim yang semakin ekstrem, masalah sampah plastik yang mencemari laut dan sungai kita, serta kerusakan alam akibat eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, adalah isu-isu global yang dampaknya kita rasakan langsung di tingkat lokal. Lingkungan yang rusak akan mengancam kesehatan, kesejahteraan, bahkan masa depan generasi yang akan datang. Masalah ini tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah atau aktivis lingkungan saja; ini adalah tanggung jawab kolektif kita semua.
Tak kalah pentingnya, kita juga harus menghadapi masalah sosial di sekitar kita. Kenakalan remaja, bahaya penyalahgunaan narkoba yang mengintai, serta perpecahan sosial yang dipicu oleh perbedaan suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Tanpa ada semangat persatuan dan kepedulian yang kuat, nilai-nilai persaudaraan yang menjadi pondasi bangsa kita bisa terkikis. Menghadapi semua persoalan tersebut, tidak ada satu pihak pun yang bisa menjadi pahlawan tunggal. Dibutuhkan sebuah kekuatan besar yang lahir dari kolaborasi, dari sinergi, dan dari gotong royong seluruh elemen bangsa.
Peran Pramuka sebagai Garda Terdepan dan Agen Perubahan
Di sinilah peran Gerakan Pramuka menjadi sangat relevan dan krusial. Gerakan Pramuka bukanlah sekadar organisasi ekstrakurikuler yang hanya mengajarkan keterampilan tali temali atau sandi. Lebih dari itu, Pramuka adalah kawah candradimuka untuk menempa karakter, menguatkan moral, dan membentuk pribadi yang siap menghadapi segala tantangan.
Tri Satya dan Dasa Dharma yang telah kita ikrarkan dan pelajari bukanlah sekadar hafalan, melainkan pedoman hidup yang harus kita amalkan. Nilai-nilai luhur inilah yang menjadi "senjata" kita untuk menjawab tantangan zaman.
Dasa Dharma “Bertanggung jawab dan dapat dipercaya” adalah modal utama kita dalam menghadapi arus hoaks. Seorang Pramuka sejati harus menjadi filter informasi. Kita harus berani mengatakan tidak pada berita bohong dan menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya bagi teman, keluarga, dan lingkungan.
Dasa Dharma “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia” menantang kita untuk menjadi pionir dalam menjaga lingkungan. Mari kita buktikan cinta kita pada alam dengan mempraktikkan gaya hidup ramah lingkungan, mengelola sampah dengan benar, dan mengajak teman-teman untuk melakukan hal yang sama. Dalam konteks sosial, Dasa Dharma ini mendorong kita untuk mengedepankan empati, menolong sesama yang membutuhkan, dan menjalin persaudaraan tanpa memandang latar belakang.
Dasa Dharma “Suka menolong dan tabah” adalah cerminan ketangguhan kita. Di tengah kesulitan, baik yang kita alami sendiri maupun yang menimpa masyarakat, seorang Pramuka tidak akan menyerah. Kita akan menjadi yang pertama mengulurkan tangan, menjadi garda terdepan dalam aksi sosial, dan menjadi penyemangat bagi orang lain.
Kolaborasi dalam Pramuka dimulai dari hal-hal kecil. Kita belajar bekerja sama dalam regu untuk menyelesaikan tugas, bergotong royong dalam pasukan untuk membangun tenda, dan berkolaborasi dalam gugusdepan untuk menyukseskan program-program sosial. Semangat kolaborasi inilah yang harus kita bawa keluar dari lingkungan sekolah. Kita bisa berkolaborasi dengan Karang Taruna, komunitas lingkungan, atau bahkan dengan tokoh masyarakat untuk menciptakan solusi nyata atas masalah-masalah di sekitar kita.
Maka, pada Hari Pramuka ke-64 ini, saya mengajak seluruh anggota Gerakan Pramuka untuk menguatkan komitmen kita. Mari kita jadikan tema kolaborasi sebagai pijakan untuk bertindak.
Jadilah Agen Perubahan: Jangan hanya menjadi penonton. Jadilah bagian dari solusi. Jadilah pelopor dalam Gerakan Lingkungan Bersih di sekolah, jadilah inspirator bagi teman-teman untuk menggunakan media sosial secara bijak, dan jadilah penyambung tali silaturahmi yang merajut kembali persaudaraan yang sempat merenggang.
Bangunlah Jaringan Kolaborasi: Ajaklah teman-teman dari berbagai latar belakang, baik di dalam maupun di luar Pramuka, untuk bekerja sama dalam proyek-proyek positif. Buktikan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh satu orang.
Terus Belajar dan Berkembang: Jadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar. Kembangkan terus keterampilan dan pengetahuan kalian, agar kelak kalian menjadi pemimpin yang cerdas, beretika, dan mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih gemilang.
Adik-adikku sekalian, masa depan bangsa ini berada di tangan kalian. Gerakan Pramuka telah membekali kalian dengan nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu. Dengan semangat kolaborasi, kalian adalah kekuatan besar yang mampu membangun ketahanan bangsa.
Dirgahayu Gerakan Pramuka! Teruslah berkarya, teruslah berbakti, dan jadilah tunas muda yang menaburkan kebaikan di mana pun kalian berada.
Salam Pramuka!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews