Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Dualisme kepemimpinan dalam tubuh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berakhir.
Hal itu menyusul Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, terpilih sebagai Ketua Umum HKTI dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang digelar di Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025.
Penetapan Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Pupuk Indonesia, menjadi langkah penting dalam menyatukan kembali organisasi petani terbesar di Indonesia ini.
Kesepakatan tersebut diperkuat dengan dukungan dari dua tokoh nasional, Moeldoko dan Fadli Zon, yang sebelumnya berada di dua kubu kepemimpinan berbeda.
Setelah mendengar informasi demikian, H Udin Kusnedi, yang juga Ketua HKTI Kabupaten Kuningan terpilih untuk masa bakti 2025–2030, mengapresiasi terhadap langkah para pemimpin nasional yang menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan kelompok.
“Ini luar biasa dan patut menjadi contoh bagi organisasi lainnya. Kita lihat hari ini bagaimana pemerintah menunjukkan kerja nyata dalam membangun ketahanan pangan nasional,” kata H Udin yang akrab disapa Jiud alias Haji Udin, Selasa (1/7/2025).
Jiud mengajak seluruh pelaku usaha di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan di Kabupaten Kuningan untuk berkolaborasi mewujudkan kemandirian pangan.
“Kuningan memiliki letak geografis yang sangat potensial untuk pengembangan sektor pangan. Momentum ini harus kita manfaatkan bersama,” katanya.
Sementara Ketua DPC HKTI Kuningan sebelumnya, Hanyen Tenggono menyatakan sikapnya sejalan dengan pernyataan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko terkait penyatuan organisasi.
Ia menegaskan bahwa mulai saat ini, tidak ada lagi dualisme dalam tubuh HKTI.
"Kalau kita berbicara HKTI, mulai saat ini tidak ada lagi dualisme. HKTI hanya satu, dan satu HKTI," ujarnya.
Hanyen yang juga pengusaha wisata ini menambahkan bahwa seluruh jajaran HKTI akan tunduk pada hasil keputusan Munas X.
Namun, untuk mekanisme penyatuan dua kepengurusan di tingkat daerah, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.
"Kita HKTI, berfatsun pada hasil kemarin. Apa pun yang sudah menjadi keputusan di atas, kita manut. Soal mekanismenya seperti apa, aturannya seperti apa, ya kita tunggu saja," katanya.
Baca juga: Saat Ketua HKTI Kuningan Hanyen Tenggono Diserbu Finalis Mojang dan Jajaka, Ini yang Terjadi