Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, puluhan mantan narapidana terorisme (napiter) mengikuti upacara bendera di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muttaqin, di Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/8/2024).
Pantauan Tribun di lokasi, para eks napiter itu menggunakan kaos berwarna hitam dengan tulisan "Sahabat Densus 88 Polri Anti Teror".
Upacara tersebut berlangsung khidmat dengan diikuti oleh para santri, pengurus pondok pesantren, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di IKN, Lengkap Beserta Link Live Streaming
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi para eks napiter untuk menunjukkan komitmen mereka dalam kembali ke jalan yang benar serta berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Pimpinan Ponpes Al-Huda Tasikmalaya yang mewakili Pimpinan Ponpes Al-Muttaqin, Asep Saepudin mengatakan,
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Huda Tasikmalaya, Asep Saepudin, yang mewakili pimpinan Ponpes Al-Muttaqin, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran upacara tersebut.
Dalam keterangannya, Asep mengungkapkan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Baca juga: UPDATE Harga BBM Non Subsidi di Jawa Tengah Hari Ini 17 Agustus 2024, Segini Kisaran Harga Pertamina
"Alhamdulillah, pada hari ini kami bisa mengikuti upacara bendera HUT ke-79 RI di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Kabupaten Cirebon."
"Kami, sebagai eks Jamaah Islamiyyah (JI), mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparatur pemerintah yang telah mendukung dan membimbing upacara ini, khususnya kepada Densus 88 Anti Teror," ujar Asep, Sabtu (17/8/2024).
Asep juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Agama dan organisasi-organisasi Islam yang turut serta dalam upacara tersebut.
Baginya, upacara kemerdekaan ini memiliki makna mendalam, terutama bagi para mantan anggota JI yang kini kembali bergabung dengan NKRI.
Baca juga: Terbelah 121,75 Km, Tol Senilai Rp38,47 Triliun Usir Desa Kunirejowetan di Kabupaten Purworejo
"Sebagai eks JI, memaknai upacara kemerdekaan Indonesia adalah merasakan bagaimana kembali ke pangkuan NKRI dan mengenang bahwa kemerdekaan ini bukan pemberian dari Belanda, tetapi lahir berkat perjuangan para ulama, kiai, dan santri."
"Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslimin dan pimpinan pondok pesantren harus benar-benar merasakan kemerdekaan ini," ucapnya.
Asep juga menegaskan komitmen para peserta upacara untuk terus berjuang demi membesarkan NKRI.
"Insyaallah, dengan semangat seperti ini, kita akan berjuang untuk membesarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas dia.
Baca juga: Menengok Tradisi Botram di Kota Tasikmalaya, Kearifan Lokal yang Masih Dijaga Jelang HUT ke-79 RI
Salah satu eks napiter, Dodi Suridi (30) mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali berkontribusi bagi negara.
"Dulu saya salah jalan, tapi sekarang saya bertekad untuk berbuat baik dan memperbaiki diri."
"Upacara ini mengingatkan saya pada pentingnya cinta tanah air," kata Dodi.
Kegiatan upacara bendera ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para eks napiter untuk semakin diterima di tengah masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.