TRIBUNCIREBON.COM- Arema FC baru saja menjuarai Piala Presiden 2024. 

Klub kebanggaan singo edan ini berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp5,25 Miliar.

Namun ditengah euforia itu, ternyata pihak manajemen memutuskan Arema FC untuk menyisihkan nominal sumbangan Arema dari hadiah juara Piala Presiden 2024 untuk keluarga korban jiwa Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Jadwal Lengkap Arema FC di Liga 1 2024-2025, Lawan Dewa United Jadi Laga Pembuka Singo Edan

Manajemen klub ternyata mendonasikan lebih dari Rp600 juta untuk 135 keluarga korban.

Sebagai juara, Arema mendapatkan hadiah Rp5,25 miliar. Awalnya, hadiah untuk juara pertama sebesar Rp5 miliar, tapi panitia pelaksana kemudian menambah jumlah hadiah Rp250 juta bagi masing-masing juara.

Dari jumlah tersebut, Arema hanya menerima hadiah sebesar Rp4,4625 miliar, karena dipotong pajak sebesar 15 persen, atau Rp787,5 juta. Dari jumlah bersih tersebut, 13,5 persennya yang dibagikan kepada keluarga korban.

Baca juga: Ciro Alves dan David Da Silva Ngamuk, Bobol Gawang PSBS Biak, Bojan Hodan Ungkap Kunci Kemenangan

Artinya, nominal yang disumbangkan Arema untuk 135 keluarga korban jiwa Tragedi Kanjuruhan sebesar Rp602,4375 juta. Masing-masing keluarga seharusnya menerima sumbangan sebesar Rp4,4625 juta.

“Kami sadar bahwa materi tidak dapat mengganti nyawa, namun kami ingin berbagi kebahagiaan ini dengan para keluarga korban,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.

Sumbangan Arema Dari Hadiah Juara Piala Presiden 2024 Dibulatkan Menjadi Rp5 Juta.

Baca juga: Debut di Liga 1, Gustavo Franca Terkejut Atmosfer Bobotoh dan Ungkap Begini saat Gilas PSBS Biak 4-1

Manajemen Arema memastikan 135 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tak hanya akan menerima donasi sebesar Rp4,4625 juta. Mereka memutuskan untuk membulatkan nominal sumbangan menjadi Rp5 juta.

Dengan perhitungan tersebut, Arema harus menambah jumlah donasi mereka. Jumlah nominal yang ditambahkan itu sebesar Rp72,5625 juta.

“Pembagiannya memang setelah dikurangi pajak. Namun, kita bulatkan ke atas. Jadi, masing-masing keluarga tetap mendapat Rp5 juta,” pungkas Yusrinal.