Sidang PK Saka Tatal

Ini Daftar Novum atau Bukti Baru yang Diajukan Kuasa Hukum dalam Sidang PK Saka Tatal, Ada Sepuluh

Penulis: Eki Yulianto
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti menjelaskan soal novum di sidang PK.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Dalam sidang perdana Peninjauan Kembali (PK) kasus Saka Tatal yang digelar di Pengadilan Negeri Cirebon pada Rabu (24/7/2024), tim kuasa hukum membeberkan sejumlah novum atau bukti baru.

Novum itu disampaikan di muka persidangan yang dipimpin tiga hakim, baik hakim ketua maupun anggota.

Salah satu kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti menyebut, sedikitnya ada 10 novum yang dijadikan bukti baru untuk mengembalikan nama baik kliennya.

"Ya, terkait novum yang kami telah sampaikan dan berikan di sidang perdana PK Saka Tatal kemarin, jumlahnya ada 10," ujar Titin saat diwawancarai media, Kamis (25/7/2024).

Novum pertama hingga ketiga menggambarkan kondisi korban saat berada di rumah sakit.

"Secara visual, novum ini menunjukkan apakah kondisi korban parah, apakah benar ada penusukan, dan apakah benar ada luka tusuk. Ini semua tergambar dalam novum pertama hingga ketiga," ucapnya.

Ia menyampaikan, bahwa selama ini yang beredar di media sosial hanya kondisi korban di Jembatan Talun, bukan di rumah sakit dan novum ini baru didapatkan dua bulan sebelumnya.

Novum keempat menunjukkan adanya visual baut yang tertinggal di tiang PJU Jembatan Talun, yang kemudian dihubungkan dengan novum kelima tentang kerusakan motor milik Eki, salah satu korban.

"Artinya, dengan adanya daging yang tertinggal di baut jembatan dan kerusakan motor Eki, ini selaras dengan peristiwa yang terjadi di sana," jelas dia.

Novum keenam adalah beberapa pengakuan dari Liga Akbar, sementara novum ketujuh berupa file rekaman keterangan dari Kapolri yang diserahkan dalam bentuk flashdisk.

Novum kedelapan mencakup file keterangan dari Dedi Mulyadi yang berisi wawancaranya dengan orang-orang terkait dan diunggah di YouTube.

Selanjutnya, novum kesembilan adalah pengakuan Saka Tatal yang disampaikan dalam sebuah program televisi swasta.

"Saka menyatakan bahwa selain penganiayaan di Polres Cirebon Kota, juga terjadi di Polda Jabar," katanya.

Novum kesepuluh atau terakhir adalah penghapusan 2 Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polda Jabar.

"Selain novum-novum itu, ada juga argumen-argumen hukum yang berkaitan dengan kekhilafan majelis hakim yang tertuang dalam memori PK, karena itu pasti tidak bisa diabaikan," katanya.

Seperti diketahui, mantan terpidana kasus Vina Cirebon, Saka Tatal akhirnya menjalani sidang perdana PK yang diajukannya.

Sidang itu digelar pada Rabu (24/7/2024) yang dipimpin Rizqa Yunia, selaku Ketua Majelis Hakim.

Rizqa didampingi dua anggotanya, yakni Galuh Rahma Esti dan Yustisia Permatasari.

Proses jalannya sidang berlangsung lancar, meski sempat diskors karena pemohon dalam hal ini tim kuasa hukum Saka Tatal meminta waktu untuk menambah penjelasan novum yang tertuang di dalam memori PK.

Setelah selesai dengan agenda pembacaan memori PK oleh pemohon, sidang selanjutnya akan digelar Jumat (26/7/2024) yang beragendakan jawaban dari termohon.

Baca juga: Saka Tatal Ajukan PK Kasus Vina Cirebon, Toni RM Sebut Vonis Tahun 2016 Banyak Kejanggalan

Berita Terkini