Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Pegi Setiawan, mantan tersangka kasus Vina Cirebon yang baru-baru ini dinyatakan bebas dari tahanan, selalu terlihat membawa tasbih di tangannya.
Dalam setiap kesempatan, Pegi tak pernah lepas dari tasbih yang menjadi simbol spiritualitasnya.
Saat diwawancarai media di rumah kediaman kuasa hukumnya, Pegi mengungkapkan alasan di balik kebiasaannya tersebut.
Baca juga: Ada Copet Beraksi Curi HP dan Dompet Saat Pegi Setiawan Pulang ke Cirebon, Ini Kata Polisi
"Ya alasan saya kenapa selalu memegang tasbih, karena amalannya."
"Selama pegang tasbih, saya selalu ingat untuk membaca doa-doa, utamanya surat-surat pendek, Allahuakbar, hafalan sederhana, berzikir," ujar Pegi Setiawan, Selasa (9/7/2024) malam.
Tasbih tersebut bukan hanya alat untuk berdoa, tetapi juga memiliki nilai sentimental yang dalam bagi Pegi.
"Selain agar selalu berdoa, tasbih ini kenang-kenangan, dikasih dari teman-teman di dalam (tahanan) agar selalu dekat dengan Allah SWT."
"Jadi, saya bawa tasbih untuk sebagai penghargaan atas pemberian teman-teman di dalam (tahanan)," ucapnya.
Selain tasbih, Pegi juga menerima hadiah lain dari rekan-rekannya yang masih berada di dalam tahanan.
"Saya juga dapat barang lainnya, seperti peci dan alat ngaji," jelas dia.
Pegi juga menggambarkan perasaannya ketika mendengar putusan hakim yang mengabulkan gugatannya.
"Ketika saya mendengar hakim mengabulkan gugatan saya, saya senang, sangat bersyukur sekali, sangat terharu, bahagia luar biasa."
"Akhirnya keadilan ini bisa ditegakkan," katanya.
Selama berada di tahanan, Pegi mendapatkan perlakuan baik dari sesama tahanan dan petugas.
Baca juga: "Tak Pernah Tinggalkan Doa Selama di Tahanan", Begini Aktivitas Pegi Setiawan Selama Jalani Hukuman
"Meski awalnya ada cemoohan, namun seiring berjalannya waktu mereka memperlakukan saya dengan baik, terutama para penjaga itu dan yang lainnya."
"Mereka membimbing saya, mengajak agar lebih dekat dengan yang di atas Allah SWT, sama tahanan yang lain juga baik," ujarnya.
Ia juga menceritakan kegiatan sehari-hari di dalam tahanan yang penuh dengan dukungan dan kebersamaan.
"Sesama tahanan lain juga saling support, menjaga bareng, berdoa bareng hampir setiap magrib itu yasinan gitu."
"Terus malam tidur bareng dan ada yang bangun untuk tahajud, lalu ada yang lanjut tidur dan ada juga yang melek sampai subuh. Kegiatan di dalam seperti itu setiap harinya," ucap Pegi.