Piala Asia U23 2024

Preview Timnas U-23 Indonesia Kontra Irak, Tenang Ada Komang dan STY Khawatir Wasit

Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi Marselino Ferdinan setelah mencetak gol bagi Indonesia di laga melawan Yordania, di Piala Asia U-23, Minggu (22/4/2024) malam.

TRIBUNCIREBON.COM - Timnas Indonesia U-23 harus bermain tanpa bek tengah sekaligus  kapten, Rizky Ridho saat menantang Irak U-23 dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (2/5/2024) pukul 22.30 WIB.

Laga ini sangat krusial lantaran pemenangnya akan jadi pemegang tiket langsung ke Olimpiade Paris 2024. 

Namun, tim yang kalah, masih akan mendapat kesempatan kedua yakni melakoni babak playoff melawan peringkat empat zona Afrika, Guinea, tanggal 9 Mei.

Absennya Rizky yang selama ini selalu jadi jenderal di lini belakang tim Garuda Muda meninggalkan kekhawatiran tersendiri.

Maklum, dia figur yang diandalkan saat menggalang pertahanan. Rajin berteriak, juga bertindak. 

Untuk ban kapten, kemungkinan akan diserahkan kepada Pratama Arhan, seperti yang terjadi usai Rizky diusir wasit saat timnas kalah 0-2 dari Uzbekistan U23 pada semifinal lalu.

Kandidat lain penerima hibah ban kapten adalah gelandang, Nathan Tjoe-A-On.

Terkait posisi yang ditinggalkan Rizky di lini belakang, Nathan juga juga bisa menjadi pilihan. Pilihan lainnya, Komang Teguh.

Namun, di antara keduanya, Komang sepertinya bakal jadi pilihan ideal untuk mengisi posisi tiga bek sejajar bersama Muhammad Ferrari dan Justin Hubner dalam formasi 3-4-2-1.

Dia bermain sejak menit pertama pada dua laga awal Grup A dan melawan Korea Selatan. 

Opsi lainnya, menurunkan posisi Nathan Tjoe-A-On ke sisi kiri dari skema tiga bek. Sedang posisi Nathan di tengah bisa saja diisi Marselino Ferdinan, atau Arkhan Fikri.

Nathan, yang berperan sebagai gelandang di lima gim Qatar 2024, berposisi murni sebagai pemain belakang. Ia bisa menempati posisi bek tengah, dan bek sayap kiri.

Kelebihan Komang adalah, dia tipikal bek produktif. Terbukti dengan torehan dua golnya selama ini. Bek Borneo FC ini juga  punya akurasi umpan sukses 81,4 persen. 

Jumlah itu memang terendah dari para bek starter lain, tapi bisa dimaklumi lantaran Komang memiliki menit bermain terendah di banding rekan-rekannya.

Lalu, bagaimana dengan performa Komang saat bertahan? Bek berusia 22 tahun ini melakukan empat tekel sejauh ini dengan persentase sukses 80 persen, jadi ketiga terbanyak setelah Rizky Ridho, dan Hubner (lima tekel). 

Dengan jumlah menit bermain yang minim, Komang mampu melakukan empat intersep meski belum melakukan satu pun blocking.

Dia hanya kalah produktif dari Rizky Ridho, Ferrari, dan Hubner.

Pelatih Shin Tae-yong pastinya sudah punya rencana terbaik untuk mewujudkan ambisi ke Olimpiade 2024.

”Kami semua yakin bisa menuju Olimpiade. Kami masih memiliki satu pertandingan sehingga kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjalani duel perebutan tempat ketiga,” ujar Shin.

Laga kontra Irak juga bisa menjadi ajang balas dendam Shin dan beberapa pemain Indonesia yang dikalahkan Irak 1-3, dan 1-5 pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023 lalu.  

Kabar gembiranya, di laga nanti, tim Garuda Muda bisa menurunkan lagi sang bomber, Rafael Struick yang absen kontra Uzbekistan U-23 karena akumulasi kartu.

Absennya Struick berdampak kepada lini depan Tim Garuda Muda. Pasukan Shin Tae Yong ini tak bisa melepas satu pun tembakan ke arah gawang dari delapan percobaan yang dilepaskan.

Kehadiran Struick, yang sudah mengemas dua gol, diharapkan bisa membuat lini depan Indonesia lebih cair, dan alur serangan pun bisa lebih bervariasi dari berbagai arah. 

Khawatir Wasit

Berbicara dalam konferensi pers jelang pertandingan perebutan peringkat ke-3 Piala Asia U23 2024, kemarin, Shin Tae-yong tak banyak menyinggung soal teknis, target, maupun strateginya saat melawan Timnas Qatar.

Alih-alih bicara soal teknis dan persiapan laga, Shin justru lebih banyak bicara soal kekhawatirannya dengan kepemimpinan wasit.

Shin mengatakan, hal itu lebih banyak mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Salah satunya, keputusan pengadil lapangan sangat timpang saat Timnas U-23 Indonesia melawan Uzbekistan di partai semifinal. 

Indonesia, ujar Shin, banyak sekali dirugikan oleh kepemimpinan wasit.  Di antaranya soal penganuliran gol Muhammad Ferarri hingga pemberian kartu merah Rizky Ridho.

Selain itu, wasit juga kerap memberikan hukuman ke Timnas U-23 Indonesia atas masalah yang tak berarti. Keputusan-keputusan wasit yang kontroversial tersebut, ujar Shin, masih terngiang di kepala Shin Tae-yong jelang pertandingan perebutan tempat ketiga.

"Untuk partai melawan Irak, beberapa gangguan masih di pikiran saya," ujar Shin sebagaimana dilansir melalui YouTube AFC. "Itu semua karena keputusan wasit yang menentukan takdir kita ke sini. Itu, membuat langkah kami sedikit sulit ke partai ini."

Shin mengatakan, telah melihat video pertandingan tersebut berulang-ulang kali.

"Selama melewati karier lebih dari 40 tahun, baru kali ini merasakan seperti kemarin," ujar Shin.

Namun terlepas dari bagaimanapun kepemimpinan wasit, Shin mengakui, laga kontra Irak nanti tak akan menjadi laga yang mudah bagi mereka.

"Kita tahu untuk pertandingan ini bakal berjalan sulit. Semua tim ingin hasil terbaik untuk satu tiket ke olimpiade," ujar Shin.

Tak akan mudahnya Garuda Muda mengatasi Irak pada laga nanti juga diungkapkan bek sayap, Ilham Rio Fahmi pada konferensi pers menjelang laga, kemarin. Menurutnya, Irak adalah tim yang bagus.

"Tapi kami juga sudah mempersiapkan diri untuk bisa menang,” ujarnya. 

Rio mengatakan,para pemain akan memberikan segalanya di lapangan untuk meraih kemenangan, mendapatkan tiket ke Olimpiade, dan membanggakan masyarakat Indonesia.

Indonesia harus menang saat melawan Irak agar bisa langsung lolos ke olimpiade nanti. Jika berhasil, ini akan menjadi yang pertama sejak 68 tahun lalu. Terakhir kali, timnas sepak bola Indonesia tampil di olimpiade pada olimpiade di Melbourne 1956.

"Saya sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik dan saya ingin memberikan penampilan terbaik," ujar Rio.

Puji Indonesia

Pelatih Irak U-23, Radhi Shenaishil, mengatakan  tak akan mudah bagi timnya untuk menghadapi Indonesia pada laga nanti. Indonesia, ujarnya, pasti akan tampil penuh motivasi.

"Tim Indonesia mempunyai motivasi yang besar dengan dukungan suporter yang besar," ujarnya dalam konferensi pers usai pertandingan, Rabu (1/5/2024).

Di sisi lain, timnya saat ini sedang dilanda badai cedera. Kendati demikian, ia mengaku tetap optimistis bisa mengalahkan Indonesia U-23

“Kami tahu tim Indonesia tim yang sangat sulit dan mereka masuk empat besar karena tampil bagus di babak grup, tapi kami berharap bisa menang,” ujar Radhi, seperti dikutip dari situs AFC. 

Pujian terhadap Garuda Muda juga diungkapkan Kapten Irak U-23, Muntadher Mohammed. Ia mengatakan, torehan yang didapat Indonesia sejauh ini di Piala Asia U-23 2024 membuktikan bahwa Indonesia merupakan tim yang kuat, terbukti dengan torehan yang telah didapat sejauh ini di Piala Asia U-23 2024.

"Mereka [Timnas Indonesia U-23] telah berhasil sejauh ini, berarti mereka adalah tim yang bagus. Tapi soal tim kami, semua pemain kami juga sudah siap dan mudah-mudahan kami bisa memberikan hasil yang bagus," ujarnya.

Perjalanan Irak ke semifinal hampir sama dengan Timnas U-23 Indonesia. Setelah kalah 0-2 dari Thailand di laga pembuka, tim berjuluk "Singa dari Mesopotamia" ini perlahan bangkit.

Irak kemudian menghajar Tajikistan 4-2 dan Arab Saudi 1-0.

Pada babak perempat final, Irak menang tipis atas Vietnam dengan skor 1-0. Namun, di babak semifinal, mereka tak berkutik di tangan Jepang, dan kalah dengan dengan skor 0-2. (tribunnetwork/bayu satriyo panegak/abdul majid/deny budiman)

Baca juga: Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia, Garuda Muda Juara Ketiga Skor Akhir 2-1

Berita Terkini