Kasus DBD di Kota Cirebon, Ada 81 Pasien Baru di Bulan April, Warga Diminta Waspada

Penulis: Eki Yulianto
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi demam berdarah.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon menjadi perhatian serius.

Kepadatan penduduk disebut sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi peningkatan tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mengungkapkan, bahwa saat ini ada 164 pasien DBD yang sedang dirawat di berbagai rumah sakit.

Jumlah itu tercatat dalam periode Januari-April 2024.

"Dari jumlah tersebut, satu pasien telah meninggal dunia karena DBD," ujar Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty, pada Jumat (26/4/2024).

Ia menyoroti peningkatan yang signifikan pada bulan April 2024, dengan tambahan 81 pasien.

Sementara dari Januari hingga Maret 2024 hanya terdapat sekitar 83 pasien.

Mayoritas pasien DBD yang dirawat atau telah sembuh adalah masyarakat usia produktif, dengan rentang usia 16-55 tahun.

"Tren peningkatan kasus DBD saat ini mencatatkan angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 70 pasien dan empat kematian pada periode yang sama tahun 2023," ucapnya.

Siti menjelaskan, bahwa peningkatan kasus ini disebabkan oleh berbagai faktor.

Termasuk cuaca yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Kelurahan Kalijaga dan Majasem menjadi titik sebaran terbanyak kasus DBD di Kota Cirebon, dengan masing-masing memiliki 23 pasien.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri atau keluarga yang mungkin terkena DBD, agar penanganan dapat dilakukan segera.

Langkah pencegahan termasuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta upaya Dinkes Kota Cirebon untuk mengurangi kasus DBD dengan memberantas sarang nyamuk di permukiman warga.

Upaya ini mencakup tindakan pengasapan atau fogging, serta program jumantik satu rumah satu juru pemantau jentik.

"Warga juga diminta untuk menghilangkan tempat-tempat genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk," ujar dia.

Baca juga: Ini Langkah Konkret Pemerintah Kecamatan Astanajapura Cirebon Tangani Kasus DBD

Berita Terkini