Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Fasilitas jembatan kaca yang berada di Joglo Arunika kompleks Arunika Eatery di kawasan wisata, di kaki Gunung Ciremai, di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kuningan, menjadi daya tarik luar biasa.
Pasalnya, dari jembatan kaca yang berada di bagian utara Joglo Arunika ini bisa melihat jernihnya air Sungai Cilengkrang yang disertai gemuruh suara air terjun di sungai tersebut.
Di samping itu, di waktu tertentu sering kabut turun, membuat pengunjung seolah di atas awan.
Fenomena kabut turun ini tak banyak dirasakan pengunjung saat berada di Joglo Arunika.
"Ya sebenarnya seru juga, karena selain viral di sosmed, lokasi tempatnya emang keren, seperti di Jepang gitu, sih," kata Sinta (30) salah seorang pengunjung, Kamis (25/1/2024).
Dia mengatakan, kunjungan ke Joglo Arunika bukan semata menikmati sajian kuliner.
Namun, penasaran dengan kawasan Joglo Arunika yang memiliki kesan tersendiri dan jauh berbeda dengan lokasi wisata lainnya di Kuningan maupun di luar Kuningan.
"Pokoknya, Joglo Arunika emang keren. Saya tuh tukang traveling, tapi lokasi wisata kata Joglo Arunika emang beda banget dengan lokasi wisata yang pernah saya kunjungi. Jadi perpaduan bangunan dan alam pegunungan ini sangat top banget," katanya.
Menyinggug soal jembatan kaca, Sinta mengatakan, untuk menikmati jembatan kaca ia harus menyewa sandal khusus.
"Tadi kami datang ke outlet pengelola. Sewa sendal khusus dan bayar Rp 20 Ribu selama 20 menit. Nah, tadi itu emang saran pengelola untuk menjaga kenyamanan dan kualitas jembatan kaca," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, fasilitas jembatan kaca yang tersedia di lokasi wisata Joglo Arunika menjadi tambahan daya tarik bagi pengunjung setempat.
"Bangunan jembatan kaca ini mendapat desaian dan pemasangan langsung dari pihak penjual kacanya."
"Karena, pekerja itu lebih paham soal kualitas dan kekuatan kaca yang di gelar seperti ini," kata Owner Joglo Arunika, H Rokhmat Ardiyan saat memberikan keterangan, Jumat (12/1/2024).
HRA sapaan akrab H Rokhmat Ardiyan mengungkap, berdirinya bangunan di sekitar kaki Gunung Ciremai ini, tetap memperhatikan kelestarian alam dan tidak merusak lingkungan alam sekitar.
"Ya, untuk pembangunan ini kami tetap mempertahankan kelestarian lingkungan alam."
"Seperti untuk akses jalan semua kami tata dengan paving block, biar kawasan itu tetap ada resapan air dan air masuk langsung ke dalam tanah," ucapnya.
Menyaksikan langsung pengunjung lain turut menikmati bangunan jembatan kaca, ternyata ada syarat dan ketentuan yang wajib diperhatikan.
"Untuk pengunjung yang mau ke jembatan kaca, tentu harus pakai sandal yang manajemen sediakan. Ini untuk menjaga kualitas kaca supaya aman dari keretakan atau bahkan pecah," katanya.
Soal ketebalan kaca yang digunakan sebagai fasilitas di Joglo Arunika, HRA mengatakan, kaca itu memiliki ketebalan 24 milimeter.
"Untuk ketebalan kaca terpasang itu berukuran 24 milimeter. Jumlah itu dari satu lembaran kaca dan kami pasang secara doubel atau dirangkap, juga setelah itu kami poles dengan pernis perekat kaca," ujarnya.
Melihat bangunan jembatan kaca tersebut, kata HRA menambahkan, tentu sangat memprioritaskan keamanan dan keselamatan pengunjung.
Baca juga: Joglo Arunika Kuningan Punya Fasilitas Baru, Ada Jembatan Kaca, Bikin Pengunjung Makin Betah