Gempa Terkini

Takut Rumah Runtuh, Warga Terdampak Gempa Gunung Salak di Desa Cipeuteuy Sukabumi Tidur di Tenda

Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga terdampak gempa di kaki Gunung Salak malam ini mengungsi di tenda darurat, mereka takut rumah ambruk, Jumat (8/12/2023).

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Malam ini belasan Kepala Keluarga (KK) korban terdampak gempa bumi di Kaki Gunung Salak memilih tidur di tenda darurat di Kampung Pasir Masigit, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/12/2023).

Salah seorang warga, Meta (32) mengaku khawatir rumahnya runtuh karena terdampak gempa bumi.

Baca juga: Setelah Sukabumi Gempa Terkini di Jawa Barat Bergeser ke Cianjur, Kedalaman Pusat Gempa Cuma 4 Km

Terlebih terjadi pergerakan tanah pasca gemp yang membuat ia semakin khawatir rumahnya ambruk.

"Iya khawatir, soalnya kan si tanahnya, pergeseran tanahnya besar, panjang," ujar Meta kepada Tribun di lokasi.

Meta menjelaskan, terdapat 15 KK yang tidur di tenda darurat malam ini, semua warga yang memilih tidur di tenda pengungsian diselimuti ketakutan terjadi gempa susulan.

"Ada 15 KK, ada 42 orang malam ini tidur di tenda," ucap Meta.

Secara terpisah, Kepala Desa Cipeuteuy, Purnama Wijaya, mengatakan, warga yang tidur di tenda membawa peralatan tidur masing-masing. Seperti bantal, guling hingga selimut.

"Iya bawa (alat tidur) masing-masing," kata Purnama.

Tak hanya orang dewasa, balita pun terlihat ada yang ikut dibawa mengungsi tidur di tenda.

Diketahui, terdapat dua tenda darurat di Kampung Pasir Masigit yang dihuni warga malam ini.

Sebelumnya, Purnama mengatakan, sekitar 68 rumah rusak akibat gempa bumi tersebut.

Diantaranya 9 rumah rusak berat sampai ambruk, sisanta rusak sedang dan ringan hanya mengalami keretakan.

"Yang terdampak semua kedusunan, kita ada 6 kedusunan, ada total yang rusak berat 9 rumah, yang rusak sedang 28 rumah, yang ringan 31 rumah, sama ada sarana ibadah masjid di Kampung Pasir Masigit, terus sama TPT," kata Purnama kepada Tribun di Kampung Pasir Masigit, Jumat (8/12/2023) sore.

Tak hanya gempa bumi, Purnama berujar, pergerakan tanah terjadi setelah gempa, sekitar 13 rumah di Kampung Pasir Masigit terancam rusak.

Halaman
12

Berita Terkini