Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang airnya surut. Kondisi ini imbas dari kemarau panjang.
Kemarau membuat suplai air dari Sungai Cimanuk yang masuk ke waduk ini debitnya kecil.
Kampung Cinawing, Desa Paku Alam, Kecamatan Darmaraja adalah salah satu daerah yang menjadi pesisir Waduk Jatigede.
Di lokasi ini, surutnya air sangat kentara. Jika ujung air semula ada di dekat area yang berdiri di atasnya warung-warung.
Maka batas air kini menjauh selebar lapangan bola. Area yang semula terendam, kini mengering dan tekstur tanahnya sudah mengeras.
Warga lokal yang ingin mencapai batas air untuk memancing, bahkan bisa berkendara sepeda motor di area yang timbul karena air waduk yang surut itu.
Menurut pantauan TribunJabar.id di Cinawing, Minggu (1/10/2023), banyak warga lokal yang beraktivitas di area yang mengering itu.
Tidak jauh dari batas air, bangunan-bangunan yang dulu merupakan rumah-rumah warga, terlihat muncul.
Bangunan-bangunan itu warnanya dominan abu dan coklat. Hal ini akibat lumpur yang menempel pada bangunan itu yang lantas tersinari matahari.
Lumpur mengering dan menjadi warna cokelat untuk puing-puing bangunan itu.
Dari hamparan bekas bangunan rumah yang kembali terlihat, hanya ada satu bangunan yang tampak utuh.
Bangunan itu tampaknya dahulu bangunan cukup megah, dilihat dari luas dan konstruksinya yang berlantai dua.
Bangunan itu menghadap ke arah matahari tenggelam. Dari Cinawing, terlihat bangunan itu menghadap ke daratan di mana TribunJabar.id memantau.
Baca juga: Tak Cuma Menara Kujang Sapasang, Ada Juga Objek Wisata Baru di Waduk Jatigede, Bermandikan Cahaya