TRIBUNCIREBON.COM - Aksi Anthony Sinisuka Ginting di ajang China Open 2023, pastinya sangat ditunggu para badminton lovers.
Hari ini, para jagoan Indonesia akan bertarung agar bisa lolos ke babak kedua.
Ada delapan wakil Indonesia yang bertarung hari ini.
Ia akan menghadapi unggulan dua Akane Yamaguchi asal Jepang.
Kemudian tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga main di lapangan satu.
Unggulan dua ini akan bertemu atlet Jepang Kanta Tsuneyama.
Lalu ganda putra senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan bertemu ganda Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae.
Baca juga: Jadwal China Open 2023 Hari Rabu Ini, 8 Wakil Indonesia Bertanding, Ada The Daddies dan Aa Ginting
Ahsan/Hendra merupakan unggulan dua di turnamen ini.
Di lapangan dua, ada ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang berlaga.
Mereka bersua ganda India Satwiksairaj R/Chirag Shetty.
Ganda putri andalan Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga berlaga di lapangan dua.
Mereka akan bertamu ganda Thailand Jongkolphan K/Rawinda P.
Selanjutnya ada ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang akan melawan ganda Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
Di lapangan tiga ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan akan berlaga.
Mereka akan menghadapi ganda Jepang Ayato Endo/Yuta Takei.
Terakhir ada ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Mereka bakal bersua ganda Malaysia Anna Ching Yik Cheong/Teoh Mei Xing.
Ginting di China Open
Anthony Ginting memang punya prestasi emas di China Open yang merupakan turnamen bulu tangkis sirkuit terbesar di Negeri Tirai Bambu.
Ginting telah satu kali menjadi juara China Open Super 1000 (bukan Fuzhou China Open yang levelnya Super 750) pada 2018.
Kala itu pemain asal Cimahi, Jawa Barat, ini membuat publik terpukau dengan permainan atraktif dan kemenangan atas lawan-lawan tangguh.
Tak tanggung-tanggung, Ginting menjadi juara dengan mengalahkan pemain-pemain top yaitu Lin Dan, Viktor Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen, lalu Kento Momota.
Di antara lima lawan yang dikalahkan, cuma Chou Tien Chen yang belum pernah menjadi juara dunia tetapi tetap saja berstatus unggulan.
Adapun Lin Dan serta Chen Long merupakan dua tunggal putra pemenang gelar juara dunia dan Olimpiade yang masih aktif bertanding saat itu.
Kemenangan atas Lin Dan dan Chen Long pun tak membuat Ginting menjadi musuh publik tuan rumah tetapi justru pemain kesayangan.
Sorakan "Ginting, jia you!" yang berarti "Ginting, semangat!" terdengar dengan keras saat partai final di mana Anthony menghentikan Momota.
Tahun berikutnya yaitu 2019, Ginting kembali unjuk gigi di China Open dengan mencapai final dan menjalani laga ulang dengan Momota yang sudah menjadi tunggal putra nomor satu.
Sayangnya, Ginting harus kalah walau sukses memaksa Momota berjuang selama 1,5 jam dan tertekan karena kebangkitan dari ketertinggalan 15-19 menjadi 19-19 pada gim ketiga.
Dengan pencapaian yang impresif itu, tuah emas Ginting di China Open pun diharapkan berlanjut saat turnamen ini kembali bergulir setelah dibatalkan tiga kali sejak 2020 karena pandemi.
Lebih-lebih, pemain jebolan SGS PLN Bandung itu sedang berusaha bangkit setelah melalui masa duka karena berpulangnya sang ibunda, Lusia Sriati, pada awal bulan lalu.
Ginting sendiri bertekad untuk bisa memberikan yang terbaik dalam comeback-nya ke pertandingan setelah melewatkan Kejuaraan Dunia 2023.
"Saya hanya absen di satu turnamen jadi secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan," katanya saat keberangkatan tim pada Sabtu (2/9/2023).
"Maksudnya secara persiapan juga sudah baik. Tidak ada kendala. Puji Tuhan hari ini berangkat dalam keadaan sehat."
Walau punya rekam jejak yang bagus di China Open 2023, Ginting tak ingin jemawa.
Melihat jalannya Kejuaraan Dunia 2023 dari layar kaca, dia disadarkan kembali bahwa persaingan di tunggal putra sangat ketat.
Permulaan Ginting di China Open 2023 pun tidak mudah karena dia sudah akan menghadapi Kanta Tsuneyama pada babak pertama.
Tsuneyama merupakan lawan yang sulit untuk dikalahkan Ginting, bahkan sejak persaingan mereka di level junior.
Tahun ini Ginting dan Tsuneyama, yang punya rekor pertemuan 4-3 untuk keunggulan wakil Jepang, masih saling mengalahkan.
Tsuneyama menang di Malaysia Open (21-14, 21-16), lalu Ginting membalas di Kejuaraan Asia (21-13, 21-16) tetapi dikalahkan lagi olehnya di Japan Open (21-13, 21-18).
Jika menang, perjuangan Ginting juga tidak akan lebih mudah.
Rival-rival sulit yang berpotensi menjadi lawannya untuk ke final adalah Shi Yu Qi (China/8), Li Shi Feng (China/6), Kodai Naraoka (Jepang/4), Chou Tien Chen (Taiwan), dan Lee Zii Jia (Malaysia).
Sementara itu di paruh atas undian, jangan lupakan Viktor Axelsen (Denmark), unggulan pertama sekaligus nemesis Ginting, yang sudah lolos ke babak kedua.
Bisa dimaklumi apabila Ginting tidak ingin terlalu gegabah dalam menilai lawan. Dia sudah bersiap untuk pertandingan susah sejak awal.
"Tidak bisa diprediksi siapa yang juara jadi saya berharap nanti bisa memberikan yang terbaik di China. Bukan hanya dari segi hasil tapi juga performa," pungkasnya.
Pertandingan antara Ginting dan Tsuneyama akan berlangsung pada Rabu (6/9/2023) di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China.
Bertanding pada partai ketujuh di lapangan utama, Anthony diperkirakan akan turun ke lapangan sekitar pukul 13.00 WIB.
Seumber: BolaSport.com