Wisata Kuningan

Mau Libur Weekend di Kuningan? Ada 2 Tempat Wisata Terkenal Gratiskan Tiket Masuk Lho, Ini Syaratnya

Penulis: Ahmad Ripai
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolam Cinta yang ada di kawasan wisata Sarae Land, Kuningan.

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Momen libur weekend kembali tiba.

Nah bagi Anda yang bersiap mengisi libur akhir pekan di Kuningan, ternyata ada dua tempat wisata yang menggratiskan tiket masuknya.

Pengunjung wisata Pondok Cai Pinus dan Sarae Land yang terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kuningan bisa masuk tanpa dipungut biaya alias gratis.

Namun, hal itu diberlakukan pada pengunjung tertentu saja.

Demikian hal itu dikatakan Gugun Rudi Guntara pemilik dua  wisata tersebut, saat memberikan keterangan kepada TribunCirebon.com, Minggu (13/8/2023).

Gugun pengusaha wisata di Kuningan yang juga anggota Polri aktif ini mengatakan, persyaratan baku bagi pengunjung tanpa dipungut biaya itu berkelahiran pada bulan Agustus dan September.

"Ya, untuk mereka atau pengunjung yang lahir bulan Agustus dan September, kami bebaskan biaya untuk masuk ke wisata kami," ujarnya.

Alasan bulan Agustus, kata Gugun mengungkap bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan pada para pejuang dalam merebut kemerdekaan hingga sekarang semua lapisan masyarakat merasakan bebas dari penjajah.

"Kenapa bulan Agustus kami gratiskan pengunjung saat masuk ke wisata kami. Ini sebagai bentuk syukuran terhadap sosial lingkungan dan cara mengisi kemerdekaan yang diperoleh para pejuang terdahulu," ucapnya.

Kemudian, untuk pengunjung yang berkelahiran pada bulan September, ini termasuk agenda rutin manajemen dalam memeriahkan Hari Jadi Kuningan setiap tahunnya.

"Untuk kelahiran bulan September, ini kaitan dengan sentimen daerah. Di Bulan September itu Hari Jadi Kuningan dan mereka yang ber-KTP bulan Agustus dan September, kami gratiskan masuk," ujarnya.

Gugun mengungkap bulan Agustus dan September bagi warga Kuningan itu merupakan satu kesatuan, terutama dalam memeriahkan hari besar nasional dan lokal.

"Iya, dua bulan itu merupakan hari besar nasional dan September merupakan hari besar lokal Kuningan," ujarnya.

Menyinggug soal cara pengunjung gratis masuk, kata Gugun, itu sangat mudah dan pengunjung bisa memperlihatkan kartu identitas atau kartu tanda penduduk ke bagian tiketing.

"Untuk cara kepada pengunjung yang memiliki kelahiran di bulan tersebut. Saya kira, caranya sama saja seperti pada umumnya. Cukup memperlihatkan KTP dan petugas memastikan, pengunjung pun bisa masuk. Itu saja," katanya.

Objek Wisata Pondok Cai Pinus di Cisantana, Kuningan. (TribunCirebon.com/Ahmad Ripai)

Cai Pinus

Mampir ke wisata Cai Pinus di kawasan Palutungan, Kecamatan Cigugur bisa menjadi pilihan jika sedang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Letaknya yang berada di dataran tinggi Gunung Ciremai membuat suasana alam di sekitarnya masih asri dan udaranya sejuk. Tepatnya ada di ketinggian 1.600 di atas permukaan laut (mdpl).

Selain itu, Cai Pinus juga memiliki replika kapal pinisi dan kastil yang dapat dijadikan spot berfoto.

Salah satu pengunjung yang datang untuk berburu foto adalah Cyintia. Udara yang sejuk dan pemandangan alam sekitar membuatnya penasaran untuk datang ke Cai Pinus.

Meskipun, karena dataran tinggi dan memiliki bangunan berkonsep kastil, ia harus rela naik-turun tangga.

“Kita bisa lihat pemandangan yang asri, udara sejuk, saya tidak bosan untuk nyari tempat foto selfi,” kata Cyintia saat ditemui Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Jika berencana mampir ke tempat ini, berikut sejumlah informasi tentang Cai Pinus Kuningan. Harga tiket masuk dan jam buka Cai Pinus

Untuk mengunjungi Cai Pinus, pengunjung perlu mengeluarkan uang tiket masuk sebesar Rp 25.000.

Biaya itu sudah termasuk tiket masuk dan bisa mengeksplorasi berbagai bangunan yang ada.

Sementara itu, jam bukanya untuk hari biasa adalah pukul 08.00-20.00 WIB, sementara pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu tutup lebih malam, yakni pukul 20.30 WIB.

Kuliner dengan nuansa perkampungan Sesuai dengan bangunan kastil dan kapal pinisi yang bernuansakan klasik, makanan yang disajikan juga bernuansakan tradisional, yakni makanan-makanan yang kerap ditemukan di perkampungan.

Beberapa di antaranya adalah sayur asem, sayur lodeh, nasi liwet ikan peda, dan nasi liwet ikan teri.

Sajiannya pun dibalut dengan nuansa tradisional yakni disajikan dengan wadah dedaunan.

Pemilik objek wisata Cai Pinus Gugun Rudiguntara menyebutkan, tujuan awal mendirikan wisata memang untuk menghadirkan suasana perkampungan.

Bahkan, dia juga merekrut juru masak yang berasal dari kampung.

Tidak tersedia makanan modern di lokasi, karena sebagian besar pengunjung berasal dari kota-kota besar yang relatif setiap hari menyantap sajian modern.

“Hasil data kami, sejak awal berdiri, banyak pengunjung dari kota-kota besar, Bandung, Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Nah mereka nyari makanan khas tradisional,” kata Gugun saat ditemui Kompas.com.

Satu paket makanan yang sudah siap santap dibanderol mulai Rp 20.000-an.

Pada hari biasa, jumlah kunjungan Pondok Cai Pinus mencapai sekitar 200 orang dari pagi hingga malam. Sementara pada akhir pekan, serta libur pajang menurutnya naik drastis empat hingga lima kali lipat.

Baca juga: 5 Tempat Pusat Keramaian di Kuningan yang Cocok buat Nongkrong dan Jalan-jalan, saat Libur Weekend

Berita Terkini