Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Satpol PP dan Damkar Majalengka bakal membentuk relawan pemadam kebakaran atau redkar di seluruh desa.
Hal itu setelah pihaknya merasa tidak dapat menjangkau seluruh area Majalengka dengan armada dan personel yang terbatas.
Kasatpol PP dan Damkar Majalengka, Rachmat Kartono mengatakan, rencana pembentukan relawan tersebut masih dalam tataran konsep.
Pihaknya harus menelaah aturan maupun kebijakan, sehingga rencana tersebut bisa terealisasikan.
Baca juga: Sejumlah Kios di Blok B dan D Pasar Cimol Gedebage Terbakar Tadi Malam, Damkar Turunkan 10 Mobil
"Tentu upayakan ke depan, sesuai dengan arahan atau peraturan yang lebih tinggi dan ada slotnya, kita akan membentuk relawan pemadam kebakaran (redkar)."
"Itu kita sedang godok, sedang lakukan telaahan-telaahan dengan teman-teman di bidang, kita akan sodorkan konsep ini ke Pimpinan dalam hal ini Pak Bupati, Pak Wabup dan Pak Sekda," ujar Rachmat saat diwawancarai, Sabtu (8/7/2023).
Selain itu, mantan Kabag Prokompim Setda Majalengka itu juga menyebut, perlu melibatkan stakeholder terkait untuk mewujudkan redkar.
Jika berjalan lancar, Satpol PP dan Damkar Majalengka akan menyiagakan 10 orang per desa yang ada di kota angin.
Namun, pihaknya kembali akan mematangkan konsep wacana tersebut.
"Ya sebenarnya kompleks pembinaan ke depan, tidak cukup dilakukan oleh kami di Damkar."
"Tapi, harus melibatkan stakeholder yang ada, di antaranya PMD, Kecamatan dan Desa, karena titik-titik redkar itu nantinya adanya di desa."
"Katakan ibaratnya 1 desa 10 orang, desa juga harus ikut serta karena untuk pengamanan di desa itu sendiri, contoh dalam hal mungkin nanti mengalokasikan di dana desa dan sebagainya, bisa dilakukan."
"Kami tidak bisa mensuport secara keseluruhan, jadi butuh sinergitas dari semua unsur tidak hanya kami."
"Kita upayakan, sekali lagi kita belum bisa bicara secara detail berkaitan dengan pembentukan redkar, kita sekarang sedang lakukan dulu telaahan, konsep-konsep ini akan dimatangkan dulu."
"Baru ke depan kita akan sodorkan konsep yang benar-benar sudah matang, kita sadarkan ke pimpinan," ucapnya.
Selama ini, Satpol PP dan Damkar Majalengka sendiri hanya memiliki 2 unit armada yang standby selama 24 jam.
Baca juga: Kebakaran Lahan Terjadi di Kuningan City View, Petugas Damkar Turun Tangan
Selain itu, personel Damkar hanya berjumlah 15 orang.
Hal itu dianggap tak ideal mengingat luas wilayah Majalengka terdiri dari 26 kecamatan atau memiliki jarak 45 kilometer ke desa paling selatan Majalengka.
"Karena damkar di satuan unit damkar ini hampir setiap hari melayani masyarakat dan unit yang benar-benar siap melayani masyarakat di kami hanya 2 unit."
"Sedangkan, kita sering menerima informasi kejadian pada saat satu unit menangani kebakaran, lalu satu unit menangani kebakaran di titik yang lain, ini kerepotan kita dan memang terjadi di kita."
"Jadi harapannya ke depan, dari unit damkar yang dua ini harus dilakukan penambahan."
"Kemudian juga personel, tentunya ketika ada unit baru personel kudu diperhitungkan, karena personel damkar kami hanya 15 orang."
"Pada saat menerima laporan dan harus ke lapangan itu yang terjun 5 orang, kadang-kadang kabidnya dan kasi nya harus turun, yang kami alami," jelas dia.