Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menggelar Workshop Tracer Study di Auditorium Kampus I UGJ, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Jumat (23/6/2023).
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya, perwakilan LLDIKTI IV Jabar Banten Indra Putu Desa Nota dan Adis Alanuary, serta Koordinator Tracer Study (TS) Provinsi Jawa Barat, Pipin Sukandi.
Workshop itu pun tampak membahas mengenai pentingnya peningkatan indikator kinerja utama dalam upaya peran, dan tanggung jawab perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Rektor UGJ, Mukarto Siswoyo, mengatakan, tracer study merupakan salah satu metode yang digunakan peruruan tinggi untuk memperoleh umpan balik dari alumni.
Menurut dia, umpan balik yang diperoleh dari para alumni tersenut dibutuhkan oleh perguruan tinggi dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas serta sistem pendidikan.
"Umpan balik ini bermanfaat untuk memetakan dunia usaha dan industri agar jeda kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil," ujar Mukarto Siswoyo saat ditemui di Auditorium Kampus I UGJ, Jumat (23/6/2023).
Ia mengatakan, sedikitnya terdapat lima hal mengenai pentingnya tracer study, yakni mengukur keberhasilan lulusan, karena UGJ mendapatkan gambaran sejauh mana lulusannya berhasil memasuki dunia kerja, sehingga dapat mengevaluasi efektivitas kurikulum dan program pendidikan.
Selain itu, tracer study juga untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja, karena dinamika perkembangan dunia usaha dan dunia ondustri (DUDI) sangat cepat, khususnya tentang kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
Pihaknya mengakui, tracer study juga untuk meningkatkan hubungan baik dengan DUDI, karena UGJ tidak pernah tahu yang dibutuhkan para stakeholder apabila tidak menjalin komunikasi yang baik.
"Tracer study juga untuk meningkatkan kapabilitas dan kepercayaan publik kepada UGJ, serta meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga harus open minded kepada stakeholder selaku user," ujar Mukarto Siswoyo.
Ia menyampaikan, skill knowledge yang diberikan kepada seluruh mahasiswa UGJ juga harus cocok dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, sehingga dapat menyerap alumni lebih banyak.
Pihaknya pun mendukung penuh kegiatan tersebut, dan sangat penting untuk diikuti secara serius oleh mahasiswa UGJ yang menjadi ujung tombak keberhasilan tracer study.
"Kami berharap, kegiatan ini diikuti sebaik-baiknya, dan silakan konsultasi mengenai apa yang diperlukan untuk tolak ukur dalam mengoptimalkan tracer study melalui kantor Wakil Rektor 3 UGJ," kata Mukarto Siswoyo.
Baca juga: Dua Mahasiswa Asal Belanda Diterima di UGJ, Bakal Ikuti Perkuliahan Selama Tiga Bulan