Ramadan

Begini Panduan Bacaan Doa Buka Puasa Ramadan Ala Rasulullah SAW, Yuk Hafalkan Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah jadwal imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2022/1443 H

TRIBUNCIREBON.COM - Bacaan doa buka puasa Ramadhan 1444 H, beserta tata cara berbuka.

Berpuasa berarti menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar (Subuh) hingga terbenam matahari (Maghrib).

Ketika azan maghrib mulai berkumandang, berarti menjadi tanda bila waktu berbuka puasa tiba.

Pada saat azan maghrib, ada beberapa hal yang menjadi sunnah

Berikut bacaan doa buka puasa:

Dalam keterangan hadis ada 2 doa buka puasa yang masyhur di kalangan masyarakat umum.

Doa buka puasa pertama adalah dari hadis Rasulullah yang diriwiyatkan dari Abu Dawud.

Bunyi doanya seperti ini:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Bacaan latin: Dzahaba ddhoma'u wabtallatil uruqu watsabbatil ajru insya Allah.

Artinya: Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.

Baca juga: Ramadan Kurang dari Sebulan Lagi, Ayo Segera Lunasi Qadha Puasa, Ini Waktu Terakhirnya

Doa buka puasa kedua berasal dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang bunyinya:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Bacaan latin: Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya:

"Ya Allah karanaMu aku ber puasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka ( puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."

Lalu mana yang benar diantara kedua doa tersebut. Tidak ada yang salah dari dua doa yang sama-sama memiliki riwayat dari hadis Rasulullah SAW.

Sebagian ulama dari Madzhab Imam Syafi'i lalu mengambil jalan tengah dengan menggabungkan dua doa tersebut sehingga doa buka puasa Ramadan menjadi seperti ini:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Itulah tentang doa buka puasa Ramadan sesuai dengan apa yang pernah dicontohkan Rasulullah, diriwayatkan oleh para sahabat dan ahli hadist lalu menjadi masyhur di tengah masyarakat.

Selanjutnya ada beberapa hal yang menjadi sunnah dalam berbuka di antaranya:

Baca juga: Puasa Ramadan 1444 H Berapa Hari Lagi? Simak Amalan dan Keistimewaan 10 Hari Puasa Ramadan 2023

1. Menyegerakan Berbuka

2. Berbuka dengan Kurma atau Air (Makanan Manis)

3. Tidak Berlebihan dalam Berbuka

Tata Cara Berbuka Puasa Rasullah SAW

Dikutip dari Serambinews.com, Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc membeberkan urutan tata cara berbuka puasa seperti yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, seperti:

1. Siapkan air putih atau kurma.

Minimal kurma 3 biji atau lebih tapi disunahkan ganjil jumlahnya.

2. Tunggu suara azan magrib dan pastikan itu benar ada azan maghrib.

3. Jika telah mendengar azan maka bacalah 'bismillah' kemudian makan kurma tadi baru anda minum air yang Anda sukai.

Tapi jika tidak ada kurma maka hendaknya minum air putih dulu.

4. Setelah makan kurma dan minum air putih maka ucapkan doa berikut:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Dzahabaz zhomaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah

"Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah.” [HR Abu Daud no 2357, Ad Daruquthni no 2/401]

Setelah itu jika Anda ingin doa dengan doa-doa yang lain maka silahkan dan perbanyaklah.

5. Jangan lupa Anda ada kewajiban shalat maghrib.

Baca juga: Ramadan Semakin Dekat, Ini Batas Akhir Bayar Qadha Puasa Ramadan, Berakhir di Waktu Ini

Berikut syarat wajib puasa dan syarat sahnya puasa, dilansir kemenag.go.id:

Syarat wajib Puasa

1. Islam

2. Berakal

Orang yang gila tidak wajib ber puasa.

4. Balig (umur 15 tahun keatas) atau ada tanda yang lain.

5. Kuat ber puasa

Orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atau sakit, sehingga tidak wajib puasa.

Syarat Sah Puasa

1. Islam

Orang yang bukan islam tidak sah puasa.

2. Mumayis

Artinya dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik.

3. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah sehabis melahirkan).

Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sah ber puasa, tetapi keduanya wajib membayar kewajiban sesudah lewat waktunya.

4. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa.

 

Berita Terkini