TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Terpilihnya Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, disambut gembira Persib Bandung.
Bagi Persib, Erick adalah keluarga. Kemenangannya dalam kontestasi pemilihan Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Sangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023), diyakini dapat membawa perubahan positif bagi sepak bola nasional, dan menyelesaikan karut-marut yang selama ini terjadi.
"Mewakili Persib, saya menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terpilihnya Pak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Selamat bertugas," ujar Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, dalam keterangannya yang diterima Tribun Jabar, kemarin.
"Di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir, kami berharap, kepengurusan PSSI yang baru nanti bisa membenahi sepak bola Indonesia secara menyeluruh, sehingga mampu menghadirkan prestasi bagi persepakbolaan Indonesia di Internasional," lanjutnya.
Erick memang bukan sosok yang asing bagi Persib. Sepuluh tahun, Erick bahkan menjadi bagian dari Persib.
Menjadi sosok yang paling berperan mengurusi pembentukan Akademi Persib yang bekerja sama dengan Inter Milan, klub Italia yang pernah dimilikinya.
Demi Persib, Erick bahkan sempat mendatangkan legenda Inter Milan, Javier Zanetti dan instruktur pelatihnya.
"Beliau juga yang memfasilitasi keberangkatan Pak Djadjang Nurdjaman untuk belajar ilmu kepelatihan di Inter Milan," ujar Teddy.
Tak hanya itu, Erick juga berperan besar mengurusi kedatangan sejumlah tim dari luar negeri yang beruji tanding dengan Persib, seperti Ajax Amsterdam, tim yang berkompetisi di Liga utama Belanda, dan DC United, tim yang berlaga di divisi utama Liga Amerika Serikat.
"Itu beberapa bukti bahwa dia hadir dan aktif di Persib, sampai kemudian diangkat menjadi Menteri BUMN pada tahun 2019," ujar Teddy.
Kegembiraan atas terpilihnya Erick juga diungkapkan tokoh sepak bola nasional, yang kini menjadi pelatih PSGC Ciamis, Heri Rafni Kotari. Figur Erick, ujarnya, adalah angin segar bagi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Pengalaman sepak bola Pak Erick, kan, sudah menginternasional (pemilik klub Inter Milan),” ujarnya.
Sentuhan Erick, ujar Heri, sangat ditunggu insan sepakbola di Tanah Air. "Harapan untuk ketua baru, PSSI bisa membawa sepak bola Tanah Air bisa lebih baik dan lebih maju,” ujar Heri, yang juga Ketua PSSI Askab Ciamis tersebut.
Optimisme atas terpilihnya Erick sebagai Ketua PSSI juga diungkapkan pakar hukum olahraga, Eko Noer Kristiyanto. Dibandingkan kandidat lainnya, ujar Eko, Erick adalah sosok yang diyakini paling mampu mewujudkan perubahan di tubuh PSSI.
"Erick Thohir adalah sosok yang paling bisa membuat optimistis," ujarnya.
Namun, persoalan PSSI, ujarnya, bukan semata soal kepemimpinan. "Ada banyak sekali faktor yang berperan," ujarnya.
Itu sebabnya, sekalipun optimistis, Eko belum bisa memperkirakan perubahan seperti apa yang akan terjadi di PSSI pada masa yang akan datang.
"Namun,sebagai leader, kepemimpinan Erick harus kuat. Jangan mau di-setting sama orang - orang di bawahnya, karena kemungkinan orang-orang lama masih akan mengisi beberapa posisi di kepengurusan PSSI yang baru," kata Eko, yang juga dikenal sebagai bobotoh Persib Bandung ini.
Erick terpilih menjadi Ketua PSSI periode 2023-2027 menggantikan Mochamad Iriawan yang habis masa jabatannya, setelah mendapat dukungan mayoritas, 64 suara dari 86 pemegang suara atau voters.
Erick mengungguli tiga pesaingnya, yakni La Nyalla Mattalitti yang memperoleh 22 suara, serta Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi yang tidak mendapatkan dukungan satu suara pun.
Ke-86 voters ini terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi, 18 dari Liga 1, 15 klub anggota Liga 2, 16 klub asal Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia. Dari ke-86 voters tersebut, satu di antaranya abstain, dan satu suara lainnya, yakni PSMS Medan, tidak dapat memberikan hak suaranya karena dualisme kepengurusan.
Ditemui usai pemilihan, Erick Thohir mengungkapkan rasa terima kasihnya karena sudah diamanahkan menjadi Ketua Umum PSSI.
"Tentu saya mau ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan para pemilih, masyarakat Indonesia, suporter, wasit, pelatih, pemain," ucapnya.
Erick mengatakan, terpilihnya dia jadi ketua umum PSSI yang baru bukan kemenangan dirinya. Tetapi harus dibuktikan menjadi kemenangan bersama yaitu membangun sepak bola bersih dan berprestasi.
"Saya pernah katakan bahwa perlu nyali memperbaiki sepak bola Indonesia, tidak perlu teori untuk sepak bola Indonesia. Hari ini kita sudah tidak bicara nyali lagi, tapi kita bicara bagaimana nyali membuktikan memang kita berprestasi," katanya.(cipta permana/andri m dani/rahmat fajar)
Baca juga: Pemilihan Wakil Ketua Umum PSSI Diwarnai Drama, Yunus Nusi Tetiba Mundur, Bos Persib Gagal Jadi Exco