TRIBUNCIREBON.COM - Lagi dan lagi media sosial digemparkan dengan kisah perjuangan seorang anak, bernama Tiko.

Tiko dengan tulusnya merawat sang ibu yang sedalam dalam kondisi gangguan jiwa.

Kisah hidupnya pun sempat dibagikan di akun YouTube Bang Satria.

Melalui unggahan video tersebut, kisah hidup Tiko lantas menjadi viral dan menggegerkan publik.

Tiko yang berusia berusia 23 tahun terpaksa harus merelakan masa kecilnya untuk merawat sang ibu, Eny yang mengalami gangguan kejiwaan.

Diketahui, Tiko tinggal di rumah mewah yang terbengkalai.

Mirisnya, ia bersama sang ibu tinggal di rumah mewah tersebut tanpa aliran listrik semenjak dirinya berusia 12 tahun.

Tak ingin meninggalkan ibunya sendirian, Tiko harus mengorbankan impiannya demi merawat sang ibu tercinta, Eny.

Baca juga: Dramatis, Penangkapan ODGJ Bersenjata yang Mengamuk di KBB, Dikepung Hingga Dilumpuhkan Polisi

Dalam keterangan video yang diunggah di kanal YouTube BANG SATRIA, Tiko merupakan anak orang kaya yang tinggal di rumah mewah di Cakung, Jakarta Timur.

“Tiko seorang anak laki-laki yang merawat dan menjaga ibunya selama 11 tahun tanpa listrik hingga rumah tak layak huni” kata Bang Satria dalam kanal YouTubenya.

Pada mulanya, biduk rumah tangga Eny dengan suami berlangsung manis tanpa hiruk pikuk permasalahan.

Namun, manisnya hubungan rumah tangga Eny tak berlangsung lama.

Biduk rumah tangga Eny harus diterpa masalah.

Hingga pada akhirnya, Eny dan suami memutuskan untuk berpisah.

Keduanya memilih jalan perceraian untuk mengakhiri masalah yang membelenggu keduanya.

Sejak perceraian kedua orangtuanya, Tiko tidak pernah bertemu lagi dengan sang ayah.

Suami Eny pun memilih untuk pergi ke istri pertama di Jawa Timur dan meninggalkan Eny dan Tiko yang masih kecil.

"Papa itu cerai itu langsung pulang ke Madiun katanya. Papa itu nemuin anak-anaknya, mama kan istri keduanya ya, kemungkinan kan gitu," ungkap Tiko yang dikutip dari kanal YouTube BANG SATRIA

Dikutip dalam sumber yang sama, Tiko menjelaskan bahwa dulu pernah ada pihak yang ingin melelang rumah mewahnya.

Menurut penuturan warga setempat, pihak calon pelelang pernah menawar rumah tersebut dengan harga Rp 3,5 miliar.

Namun, dirinya dan sang ibu menolak keras untuk menerima tawaran lelang tersebut.

Hingga akhirnya, Eny mengalami gangguan jiwa.

Kondisi tersebut memaksanya untuk merawat ibunya yang ODGJ.

Baca juga: ODGJ Resahkan Warga Majalengka, Satpol PP Turunkan Personel untuk Mengamankan

Lambat laun, rumah mewah yang ditinggalinya itu tak sempat diurus oleh Tiko.

Hal itu bukan karena Tiko enggan untuk merawat, namun karena Tiko saat ini harus bekerja.

Disamping itu, Tiko harus merawat Eny yang mengalami ODGJ.

Kesibukannya itulah yang membuatnya tak memiliki banyak waktu luang untuk mengurus rumahnya.

Terlebih lagi, rumah yang ditinggali Eny dan Tiko memiliki ukuran yang cukup besar.

Halaman rumah mewah yang ditinggali Tiko pun terbilang cukup luas.

Hal itu membuatnya sedikit kesulitan untuk mengurus rumah itu seorang diri.

Rumah mewah yang ditinggali Tiko dan ibunya tersebut, tampak tidak terawat.

Di sekeliling rumah juga dipenuhi tanaman liar.

Selain itu, terdapat kolam ikan yang dipenuhi oleh lumut dan sampah dedaunan.

Lebih mengenaskannya lagi, Tiko dan sang ibu harus tinggal di rumah mewah itu tanpa aliran listrik sama sekali.

Untuk memenuhi kebutahan hidup, Tiko bekerja sebagai satpam.

Di samping itu pula, ia juga harus merawat ibunya yang ODGJ.

Oleh karena kondisi tersebut, selama 11 tahun Tiko harus merelakan masa mudanya untuk merawat sang ibu dengan penuh kesabaran.

Ia mengaku tak ingin meninggalkan sang ibu seorang diri di rumah mewah mereka.

Tetangga mereka mengatakan bahwa Tiko sempat menolak uluran bantuan yang diberikan.

Hal itu karena Tiko masih merasa mampu melakukan semua sendiri.

Namun, kini Tiko berani mengambil langkah keputusan yang besar.

Dirinya memutuskan menerima bantuan demi kesembuhan sang ibu.

Sang ibu kini mendapat perawatan di rumah jiwa.

Tak hanya itu, sejumlah relawan dan warga bahu membahu membersihkan rumah Tiko.