Gerhana Bulan

Besok Gerhana Bulan Total, Ini Wilayah dan Lokasi yang Bisa Saksikan Gerhana, Mana Saja?

Penulis: Sartika Rizki Fadilah
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses gerhana bulan total terlihat dari kawasan Masjid Salman ITB, Kota Bandung, Sabtu (28/7/2018) dinihari. Gerhana Bulan tersebut merupakan yang terlama pada abad ke-21 ini dengan durasi mencapai 103 menit. Durasi itu bakal menjadi yang terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNCIREBON.COM - Tepat pada Selasa (8/11/2022) besok akan terjadi fenomena langit berupa gerhana bulan total.

Menariknya, Indonesia menjadi negara yang dipastikan bisa melihat gerhana bulan total tersebut.

Nantinya, Gerhana Bulan Total akan berdurasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik, sementara durasi umbral (sebagian + total) yakni selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Adapun puncak Gerhana Bulan Total dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB atau 19.00 WITA atau pada 20.00 WIT.

Kabar tersebut resmi diumumkan oleh LAPAN melalui akun Instagramnya.

"Halo #KawanBRIN, hari Selasa, 8 November 2022 mendatang akan ada fenomena Gerhana Bulan Total loh!"

"Gerhana Bulan Total kali ini terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik." tulis keterangan dalam postingan akun Instagram @lapan_ri.

Lebar Gerhana Bulan Total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan yakni sebesar 0,2570.

Diketahui, gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Lantas wilayah mana saja yang bisa melihat Gerhana Bulan Total?

Selengkapnya, berikut ini rincian jadwal dan wilayah yang dapat melihat fenomena Gerhana Bulan Total pada Selasa, 8 November 2022:

Gerhana Bulan (Wikipedia)

1. Awal Penumbra (P1)

- Pukul 15.02.17 WIB/16.02.17 WITA / 17.02.17 WIT

- Tidak dapat teramati dari seluruh wilayah Indonesia.

2. Awal Sebagian (U1)

- Pukul 16.09.12 WIB/17.09.12 WITA/18.09.12 WIT

- Wilayah yang bisa mengamati yakni Papua, Papua Barat, P. Seram, P. Halmahera, Kep. Aru, Kep. Kai, dan Kep. Tanimbar.

3. Awal Total (U2)

- Pukul 17.16.39 WIB/18.16.39 WITA/19.16.39 WIT

- Wilayah yang bisa mengamati yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Utara, Kallimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, serta Kapuas Hulu.

4. Puncak Gerhana

- Pukul 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/20.00.22 WIT

- Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

5. Akhir Total (U3)

- Pukul 18.41.37 WIB/19.41.37 WITA/20.41.37 WIB

- Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati.

6. Akhir Sebagian (U4)

- Pukul 19.49.03 WIB/20.49.03 WITA/21.49.03 WIT

- Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati.

7. Akhir Penumbra (P4)

- Pukul 20.56.08 WIB/21.56.08 WITA/22.56.08 WIT

- Seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati.

Baca juga: 5 Amalan yang Dianjurkan Dilakukan Umat Muslim Saat Gerhana Bulan Total Tiba, Apa Saja?

Untuk diketahui, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi, dikutip dari laman resmi Lapan.

Hal tersebut disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari yang membentuk garis lurus.

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Hal tersebut dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus.

Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dampak terjadinya Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, baik Purnama maupun Bulan Baru.

Sebagai informasi, Gerhana Bulan Total yang dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya yakni akan terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, Malam Tahun Baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032.

 

Berita Terkini