Kopda Andreas Menangis Ceritakan Dirinya Memohon-mohon Pada Kolonel P Agar Tak Buang Jasad Sejoli

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopda Andreas Dwi Atmoko (kanan) dan Koptu Ahmad Soleh saat dihadirkan sebagai saksi pada sidang perkara dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022).

TRIBUNCIREBON.COM - Kopda Andreas Dwi Atmoko tak kuasa menahan air matanya saat mengungkap upaya dirinya memohon agar jasad Handi dan Salsabila tak dibuang.

Kopda Andreas menangis saat mengungkap upaya yang sempat dilakukannya untuk meminta Kolonel Priyanto agar tidak membuang Handi Saputra dan Salsabila ke sungai Serayu. 

Saat menceritakan hal tersebut, Kopda Andreas menangis. 

Hal itu terjadi saat Kopda Andreas menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan pembunuhan berencana dengan terdakwa Kolonel Priyanto di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Awalnya, Kopda Andreas menjawab pertanyaan Hakim Ketua Brigadir Jenderal TNI Faridah Faisal soal kejadian pada 8 Desember 2021 saat mobil Isuzu Panther yang dikemudikan Andreas menabrak sepeda motor dinaiki Handi Saputra dan Salsabila.

Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021). (Tribun Jabar)

"Coba saksi ceritakan ada kejadian apa ketika dalam perjalanan dari Cimahi ke Yogyakarta," kata Farida di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Andreas menjawab mobil yang dikemudikannya tidak sengaja menabrak sepeda motor dikemudikan Handi dan ditumpangi Salsabila melaju dari arah berlawanan di Jalan Raya Nagreg.

Menurutnya sepeda motor Satria FU yang dikemudikan Handi oleng lalu berpindah jalur ke arah karena bersenggolan dengan satu truk melaju searah dengan sepeda motor korban.

Mendapati korban terpental ke jalurnya, Andreas yang memacu mobil dalam kecepatan sekitar 50-60 kilometer per jam dan sudah berupaya melakukan pengereman agar mobil tidak menabrak.

Nahas mobil tetap menabrak hingga akhirnya Salsabila ditemukan dalam posisi berada di kolong mobil Isuzu Panther, sementara Handi di bagian depan mobil dalam keadaan terluka.

Baca juga: Kolonel Priyanto Bawa Teman Wanita ke Jakarta, Sebelum Tabrak Sejoli Nginap Beberapa Kali di Hotel

"Saya sudah mengerem. Korban tergeletak di sebelah kanan, di jalur saya," jawab Andreas.

Singkat cerita, usai kecelakaan tersebut dia bersama Priyanto dan Koptu Ahmad Soleh lalu mengangkat tubuh Handi dan Salsabila ke dalam mobil Isuzu Panther dikemudikannya.

Handi yang berdasar keterangan saksi masih hidup dan sempat merintih kesakitan ditempatkan di bagian bagasi, sementara Salsabila ditempatkan di bagian kursi penumpang.

"Tujuan dibawa ke mobil untuk apa," ujar Farida kembali bertanya ke Andreas.

Kemudian Andreas menjawab bahwa sepengetahuannya kedua korban dimasukkan ke dalam mobil dengan tujuan untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) terdekat dari lokasi kejadian

Halaman
12

Berita Terkini