TRIBUNCIREBON.COM - Lanjutan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Yosef kembali diperiksa terkait Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Beberapa hari yang lalu, Yosef bahkan sempat diperiksa polisi terkait rekening yayasan.
Seperti diketahui Yosef sebagai dewan pengawas sekaligus pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Sementara Tuti dan Amalia, bertindak sebagai sekretaris dan bendahara yang juga mengelola rekening yayasan.
Beberapa waktu yang lalu, 3 rekening Amalia diminta diprint out oleh polisi guna menemukan aliran dana yayasan.
Baca juga: Yosef Gelagapan Mengakui Masuk Kamar Mandi TKP Pembunuhan Istri dan Anaknya, hingga Lakukan Hal Ini
Hal itu disampaikan oleh Rohman Hidayat, selaku kuasa hukum Yosef.
"Yang di-BAP terakhir itu dimintai soal print out rekening almarhum Amel. Ada beberapa rekening, ada 3 rekening, satu rekening itu diprint out dan dikonfirmasi ke pak Yosef," papar Rohman Hidayat, dilansir TribunnewsBogor.com dalam acara Fakta TV One, Selasa (9/11/2021).
"Polisi minta konfirmasi kepada pak Yosef mengenai keberadaan semua transaksi disitu," tambah Rohman Hidayat.
Menurut Rohman Hidayat, wajar jika Yosef tidak mengatahuinya.
Hal itu lantaran Yosef tidak turun langsung dalam teknis yayasan.
"Kebanyakan karena pak Yosef tidak turun dalam teknis yayasan, pak Yosef tidak tahu detailnya," tambah Rohman Hidayat.
Baca juga: Lanjutan Kasus Subang, Polisi Bertanya ke Yosef Soal Yoris yang Sempat Di-Ruqyah pada Tahun 2018
Namun, baru-baru ini ada isu kalau Yosef sempat mendesak untuk mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah untuk yayasan.
Dana BOS tersebut disebutkan senilai ratusan juta atau Rp 230 juta.
Dana cukup besar itu kini dikaitkan dengan kasus pembunuhan di Subang.
Apalagi setelah Tuti dan Amalia sebagai sekretaris bendahara yayasan wafat, perginya dana itu pun menuai sorotan.
Disebutkan Rohman Hidayat, dana BOS untuk yayasan itu sudah cair.
Menurut Rohman Hidayat, kata Yosef, dana tersebut harus segera dicairkan lantaran untuk pembangunan sekolah.
Tak hanya itu, Rohman Hidayat juga menyebut Yosef pun ingin kembali mengurus yayasan.
"Itu kan dana bos, dana bantuan dari pemerintah, dana untuk bantuan. Karena memang ada batas waktunya, artinya kalau dana itu tidak digunakan untuk pembangunan sekolah, tentunya dana itu akan ditarik lagi.
Itulah maksud Yosef untuk segera menjalankan lagi yayasan (mencairkan uang dana bos)," ungkap Rohman Hidayat.
Menurut Rohman Hidayat, Yosef takut jika dana itu tidak segera dicairkan, malah akan mendapat tuntutan.
"Pak Yosef punya tanggungjawab dengan anak-anak di yayasan. Semetara ini kalau ketua yayasannya tidak aktif.
Pastinya mereka bisa saja akan menuntut pak Yosef di kemudian hari. Karena proses belajar mengajar itu tidak berjalan lancar," papar Rohman Hidayat.
Baca juga: Polisi Akhirnya Buka Suara Soal Oknum Banpol, Terlibat atau Tidak dalam Pembunuhan Tuti dan Amalia?
Apalagi kata Rohman Hidayat, Yosef merasa berkewajiban untuk melanjutkan yayasan yang kini terbengkalai.
"Sampai sebelum kejadian ini, tidak ada masalah mengenai yayasan.
Faktanya setelah kejadian ini, hampir 3 bulan ini yayasan bermasalah, karena Yoris sebagai ketua yayasan tidak bertanggung jawab," pungkas Rohman Hidayat.
Sementara itu, ketika ditanya soal dana Rp 230 juta yang disebutkan sudah cair, Yosef malah gelagapan.
"Pasca kejadian ini, ada isu soal pencairan dana yayasan Rp 230 juta. Itu gimana jawaban bapak?" tanya presenter.
Ditanya soal dana tersebut, Yosef menjawab pertanyaan itu dengan muter-muter membahas soal beasiswa.
"Sebenarnya bukan dengan yayasan. Itu pencairan untuk mencerdaskan anak bangsa. Kita itu kan pegang SMP dan SMK," ujar Yosef.
Baca juga: Keterangan Danu Soal Dugaan Keterlibatan Oknum Banpol, Polisi: Tak Bisa Dipertanggungjawabkan
Kemudian, Yosef menyebut sejumlah beasiswa diberikan untuk siswa berperestasi tapi kurang mampu.
"Ada anak berprestasi tahun kemarin. Anaknya memang kurang mampu, kita bisa usahakan beasiswa Bidik Misi," ujar Yosef.
Mendengar Yosef tidak langsung menjawab soal dana Rp 230 juta, presenter kembali menanyakannya.
"Tapi dana yang Rp 230 juta itu sudah dicairkan?" tanya presenter.
"Ya? Untuk SMK? Belum," jawab Yosef.
"Untuk yang lain?" tanya balik presenter.
"Belum ada," jawab Yosef.
"Jadi itu belum cair sama sekali?" tanya presenter.
"Belum," jawab Yosef.
Video selengkapnya disini >>>>>>>>>>
Berita lain terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang