Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sebanyak 18 ribuan pemudik yang melintasi Kabupaten Cirebon dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah telah diputar balik.
Diperkirakan jumlahnya bakal bertambah karena hingga kini petugas gabungan masih menghalau para pemudik di seluruh posko penyekatan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, mengatakan, hingga kini jajarannya telah memutarbalikkan 18742 pemudik ke daerah asalnya.
Menurut dia, belasan ribu kendaraan yang diputar balik itu sebagian besarnya merupakan sepeda motor.
"Data tersebut merupakan jumlah keseluruhan kendaraan yang diputar balik sejak 6 Mei 2021," ujar M Syahduddi saat ditemui di posko penyekatan Weru, Jalan Otista, Kabupaten Cirebon, Rabu (12/5/2021) dini hari.
Baca juga: Jalur Pantura Cirebon Dipadati Pemudik, tapi Mereka Tetap Diputar Balik Petugas Penyekatan
Ia mengatakan, jumlah sepeda motor yang diindikasi sebagai pemudik dan telah diputar balik mencapai lebih dari 16 ribuan.
Pihaknya mengakui tidak semua pengendara tersebut diputarbalikkan ke daerah asalnya.
Sebab, jika mereka dapat menunjukkan surat-surat yang menyatakan perjalanannya bukan untuk mudik maka diizinkan melanjutkan perjalanannya.
"Jumlah kendaraan yang diperiksa di posko penyekatan mencapai 26 ribuan, dan 18 ribuan di antaranya merupakan sepeda motor," kata M Syahduddi.
Sejak operasi ketupat Lodaya 2021 dilaksanakan hingga kini jumlah sepeda motor yang diperiksa di posko penyekatan mencapai 18488 unit.
Sementara jumlah mobil berpelat luar Cirebon yang melintas dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah yang telah diperiksa 8 ribuan unit.
"Kami memprediksi jumlah kendaran yang diputar balik akan bertambah, karena penyekaran juga masih dilaksanakan," ujar M Syahduddi.
Antisipasi Jalan Tikus
Polresta Cirebon menyiapkan antisipasi untuk mencegah pemudik melewati jalur tikus.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, mengatakan, penyekatan tidak hanya dilaksanakan secara stasioner di posko yang disiapkan.
Pihaknya juga menyiapkan personel khusus untuk mencegah pemudik melintasi jalur tikus.
"Kami melakukan hunting system di jalur tikus sekitar posko penyekatan," kata M Syahduddi saat ditemui di posko penyekatan Weru, Jalan Otista, Kabupaten Cirebon, Rabu (12/5/2021) dinihari.
Ia mengatakan, petugas yang bersiaga di jalur tikus tersebut berasal dari Satsabhara dan Satlantas Polresta Cirebon.
Nantinya, para petugas akan mengarahkan pemudik yang hendak memasuki jalur tikus ke jalur arteri.
Sementara petugas lainnya menanti di posko penyekatan dan langsung memutarbalikkan mereka ke daerah asalnya.
"Jadi, skema ini disiapkan untuk minimalisir pemudik yang melewati jalur tikus," kata M Syahduddi.
Ia mengakui antisipasi semacam itu disiapkan untuk menindaklanjuti laporan pemudik yang melintasi jalur tikus.
Karenanya, Syahduddi memastikan pemudik yang hendak melintasi jalur tikus di wilayah hukum Polresta Cirebon berhasil dihalau.
Hingga kini, pihaknya juga telah memutarbalikkan 18742 pemudik ke daerah asalnya sejak 6 Mei 2021.
"Kendaraan yang telah diputar balik didominasi sepeda motor," ujar M Syahduddi.
Dipadati Pemudik
- Jalur Pantura Cirebon tampak dipadati pemudik yang mengendarai sepeda motor, Rabu (12/5/2021) pagi.
//
Namun, mereka tetap diputar balik di posko penyakatan Weru, Jalan Otista, Kabupaten Cirebon.
Sejumlah pemudik yang melintas dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah tampak berupaya untuk melanjutkan perjalanannya.
Para petugas tampak sigap menghalau pemudik yang berusaha tancap gas untuk menerobos penyekatan.
Bahkan, petugas gabungan tampak memasang water barrier untuk melakukan kanalisasi arus kendaraan pemudik.
Baca juga: Langkah Ini Bakal Dilakukan Polresta Cirebon Demi Cegah Pemudik Lewati Jalur Tikus
Mereka yang mengendarai sepeda motor berpelar nomor luar Cirebon diarahkan ke lajur kanan.
Selanjutnya langsung diputarbalikkan di u-turn yang berada persis di depan posko penyekatan.
Petugas hanya mengizinkan kendaraan berpelat nomor E untuk melintasi posko penyekatan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, tampak antrean kendaraan di jalur yang mengarah ke Jawa Tengah maupun sebaliknya.
Pasalnya, banyaknya pemudik yang diputar balik membuat jalur arah Ibu Kota juga dipadati kendaraan.