Pilkada Indramayu 2020

Kiprah M Sholihin, Cabup Indramayu 'Termiskin', Dulu Sempat Jualan Koran, Duitnya untuk Biaya Kuliah

Penulis: Handhika Rahman
Editor: Fauzie Pradita Abbas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Bupati Indramayu, M. Sholihin

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Masyarakat Indramayu tentu sudah tidak asing dengan sosok Muhamad Sholihin yang saat ini jadi Calon Bupati di Pilkada Indramayu 2020.

//

Pria yang identik dengan peci itu bahkan pernah merasakan menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, ia juga Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu.

Bagi Muhamad Sholihin, pencapaian yang pernah dirasakannya itu bukan hal yang mudah diraih.

Di Pilkada Indramayu 2020, Muhamad Sholihin berpasangan dengan Ratnawati sebagai Calon Wakil Bupati, pasangan yang akrab dengan singkatan Sholawat itu mendapat nomor urut 1 di Pilkada Indramayu 2020.

Tidak banyak yang tahu soal jalan hidup yang pernah dilalui anak petani sekaligus santri ini. Semasa kuliah dulu, Muhamad Sholihin pernah merasakan sulitnya hidup.

Di saat mahasiswa lain bisa mengenyam pendidikan dengan nyaman, Alumnus Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini justru harus berjualan nasi kuning, beras, hingga koran demi bisa tetap berkuliah.

Baca juga: Teror Anjing Liar di Cipongkor Bandung Barat Bikin Warga Ketakutan, Sudah 8 Orang Digigit Anjing

Baca juga: Kisah Chamimah, Adik Mantan Wapres Try Sutrisno, 57 Tahun Ngajar TK, Jadi Sarjana di Usia 78 Tahun

Baca juga: Ini Sosok Evi Belisima Istri Ketiga Kiwil Seorang Penyanyi Sekaligus Pengusaha Asal Kalimantan

Baca juga: Diego Maradona Meninggal, Duo Eks Persib Bandung Asal Argentina Merasa Sangat Kehilangan

"Semester 2 sudah tidak dibiayai oleh orang tua, sementara orang tua sendiri lebih kepada memenuhi kebutuhan dirinya sendiri saja tidak cukup," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (26/11/2020).

Selain berusaha agar bisa tetap kuliah, santri alumnus Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon itu juga mulai menerjunkan dirinya dengan aktif di organisasi pergerakan.

Ia bergabung dalam pengurusan Kapmi (Keluarga Pelajar Mahasiswa Indramayu) Yogyakarta, menjadi presidium Somasi (Solidaritas Mahasiswa Seluruh Indramayu), dan masih banyak lagi.

Dari situ jiwa sosialnya mulai tumbuh. Berbagai aksi pun pernah ia ikuti demi menyuarakan aspirasi rakyat, ia pun menjelma menjadi seorang aktivitis.

Kembali ke tanah kelahiran, Sholihin langsung terjun ke dunia politik. Kariernya pun terbilang moncer.

Pertama kali maju sebagai calon anggota legislatif pada 2014, dirinya langsung terpilih mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kecamatan Cikedung, Terisi, Losarang dan Lelea.

Periode berikutnya pada 2019, ia kembali melenggang ke kursi dewan dan dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu.

Kini, ia diberi amanah dari partai pengusung yang terdiri dari PKB, Demokrat, PKS, dan Hanura untuk maju sebagai Calon Bupati Indramayu bersama mantan dokter dan birokrat, Ratnawati.

Disampaikan Muhamad Sholihin, sulitnya hidup yang pernah ia lalui dahulu, membuatnya berkomitmen untuk terus bekerja keras dan tidak mengkhianati rakyat.

Ia berjanji menjadikan korupsi menjadi musuh bersama, termasuk pembenahan birokrasi harus diisi oleh orang-orang berkompeten di bidangnya agar masyarakat bisa mendapat pelayan maksimal.

Muhamad Sholihin mempunyai keinginan, kesulitan yang pernah ia rasakan jangan sampai dirasakan oleh masyarakat di bawah kepimpinannya kelak jika terpilih.

Selain itu, komitmen untuk mensejahterakan kalangan menangah ke bawah seperti petani-nelayan, wirausaha, serta guru ngaji menjadi modalnya untuk membawa Kabupaten Indramayu menjadi lebih baik.

Ia juga ingin menjadikan daerah di Pantura Jabar tersebut sebagai daerah smart city, sehingga pengawasan serta sistem yang berjalan dapat lebih terkontrol demi majunya Kabupaten Indramayu.

"Walaupun saya santri dan anak petani, saya optimis bisa jadi pemimpin," ujar dia.

Berita Terkini