Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wicaksana
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Usai bersilaturahmi dengan keluarga Muhammad Gifari Akbar (16) di Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Syekh Ali Jaber meminta izin untuk langsung membawa pemulung viral itu.
Akbar akan langsung mondok di pesantren Syekh Ali Jaber di Cipanas, Cianjur.
Kemarin malam, sekitar 30 menit, Syekh Ali Jaber berbincang dengan keluarga Akbar.
Bahkan Syekh Ali Jaber akan mengajak kakek dan nenek termasuk orang tua Akbar untuk berangkat umrah.
Ia juga meminta izin untuk mengangkat Akbar menjadi anak asuhnya.
"Nanti kita pergi umrah bersama. Kalau kondisi sudah normal kita berangkat. Sekarang belum bisa. Jadi saya akan pergi dulu dengan Akbar bulan depan," kata Syekh Ali Jaber.
Akbar pun tak henti berlinang air mata mendengar ajakan Syekh Ali Jaber kepada keluarganya.
Ia sama sekali tak menyangka, fotonya itu bisa berdampak luas.
"Saya berterima kasih ke orang yang foto saya. Enggak nyangka akan seperti ini. Buat wartawan dan orang-orang yang sudah bantu saya dan keluarga, terima kasih," ucap Akbar.
Rencananya setelah satu bulan belajar di pesantren, Akbar akan pergi umrah bersama Syekh Ali Jaber.
Sosok Akbar di Mata Syekh
Syekh Ali Jaber kini menjadi orang tua asuh Muhammad Gifari Akbar seusai melihat sosok pemulung viral yang mengaji di Jalan Braga, Bandung.
Syekh Ali Jaber yakin Akbar bisa menjadi salah satu penghafal Alquran di Indonesia.
Kemampuan Akbar dinilai sudah cukup bagus.
Baca juga: Berkah Baca Alquran Saat Berteduh, Akbar Dihadiahi Umrah oleh Syekh Ali Jaber: Dia Calon Imam Besar
Baca juga: Syekh Ali Jaber Bertemu Ghifari Akbar Pemulung yang Viral di Cimahi, Antarkan Pulang ke Garut
"Saya percaya dan yakin kalau Allah saja mencintainya, apalagi saya seorang faqir, saya bantu semampu saya. Apalagi kita ingin mewujudkan satu penghafal Alquran di Indonesia," ujar Syekh Ali Jaber saat berkunjung ke rumah kakek Akbar, Rabu (11/11/2020).
Meski begitu, Akbar masih butuh bimbingan peningkatan untuk kesempurnaan bacaannya.
Tak sulit melatih Akbar karena sudah mempunya dasar.
"Tinggal kita bisa dan kelola dengan baik, termasuk panjang pendeknya (bacaan Alquran). Dengan dasar sudah ada, suara bagus, semangat dan mental ada, tinggal didorong dan bina," katanya.
Mental yang dimiliki Akbar harus dibina dengan baik.
Jika disalahgunakan, bisa jadi bibit radikal.
"Karena semangat sudah ada, saya harap kita maksimalkan untuk menjadikan dia sosok baik dan mengharumkan nama Indonesia," ucapnya.