Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kanwil Kemenkumham Jabar bakal menutup sementara pemindahan narapidana dari Jakarta.
Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jabar, Abdul Aris mengatakan, penutupan sementara itu merupakan buntut dari 11 narapidana di Lapas Garut yang diketahui positif Covid-19.
Kesebelas narapidana itu merupakan pindahan dari Lapas Cipinang, Jakarta.
"Kalau penerimaan dari Jakarta sementara kita tutup dulu, tapi kalau tahanan yang sudah putus sidang itu ya kita terima lah tapi dengan memperhatikan protokol kesehatan, yang belum diterima itu tahanan kepolisian baru, yang baru 50 hari atau 40 hari belum kita terima," ujar Abdul Aris, saat dihubungi, Rabu (30/9/2020).
• Tak Hanya Mobil Dinas, Hengky Kurniawan Pun Siapkan Mas Kawin Bagi 10 Pasangan yang Mau Menikah
Menurut Aris, saat ini belum ada temuan terbaru mengenai narapidana yang positif Covid-19 di rutan atau lapas di Jabar.
Ke-11 narapidana yang terinfeksi di Lapas Garut pun, pihaknya belum menerima laporan resmi dari laboratorium.
"Hasil labnya belum kami terima. Baru menyampaikan informasi awal, kan di dalam positif itu ada nilai-nilainya, artinya positif di angka berapa kan begitu. Mungkin di bawah 50 kan positif juga," katanya.
Para narapidana itu, kata dia, saat ini sudah menjalani isolasi mandiri agar tidak terjadi penularan di lingkungan lapas tersebut.
"Kita lakukan isolasi mandiri tapi dalam pengawasan dinas kesehatan," ucapnya.
• Sembilan Warga Sukabumi Digigit Anjing, Dinas Peternakan Langsung Berikan Vaksin Rabies
Begini Kata Bupati Garut tentang 11 Narapidana yang Positif Covid-19
Sedikitnya 11 narapidana di Lapas Kelas II B Banyuresmi, Garut positif Covid-19. Klaster baru dari Lapas Banyuresmi itu semakin menambah kasus positif Covid-19.
Total sudah 243 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Garut. Dari jumlah tersebut sebanyak 11 orang meninggal dunia, 162 sembuh, dan 70 orang masih menjalani isolasi.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan klaster Lapas tersebut bersumber dari para narapidana yang baru dipindahkan dari Lapas Cipinang. Ada 20 lebih narapidana yang datang pada Jumat (25/9/2020).
"Dari 20 lebih napi yang datang, beberapa ada yang di rapid test. Hasilnya sembilan orang dikembalikan lagi ke Jakarta," ucap Rudy ditemui di Gudang Bulog, Jalan Cimanuk, Selasa (29/9/2020).
Pihak Lapas Banyuresmi lantas meminta kepada Pemkab Garut untuk melakukan swab test kepada narapidana yang baru pindah. Hasilnya, ada 11 narapidana yang dinyatakan positif.
"Dari Lapas enggak mau ambil risiko. Setelah swab hasilnya positif. Tapi mereka belum sosialisasi dengan napi yang lain. Jadi masih diam di ruang isolasi," katanya.
Rudy menambahkan, telah meminta para narapidana itu untuk berada di ruang isolasi. Ke 11 narapidana yang positif itu tak bisa dirawat di rumah sakit. Mereka juga tak memiliki gejala.
"Pak Kalapas sudah kontak, mau menyediakan satu tempat untuk isolasi bagi yang 11 orang itu. Nanti pengawasannya di bawah Dinkes," ujarnya.
Hari ini, tim pencegahan Covid-19 tengah melakukan tracing dan tracking di Lapas Banyuresmi. Ada 98 orang akan ditracing untuk mencegah penyebaran virus.
"Mereka masih OTG (orang tanpa gejala), jadi masih ada di Lapas. Kalau sudah gawat baru ke rumah sakit. Akan ada penyemprotan juga di Lapas," ucapnya.
• Perut Seksi Dalam Seminggu, Begini Cara Mudah Miliki Perut Rata dan Kencang
Wartawan Mau Konfirmasi Malah Diancam
Jumlah kasus positif Covid-19 di Klaster Lapas Banyuresmi, Kabupaten Garut bertambah.
Sebanyak 11 narapidana yang baru datang dari Lapas Cipinang positif Covid-19 usai menjalani swab test.
Adanya klaster baru tersebut diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Tim pencegahan Covid-19 pun melakukan tracing di klaster Lapas Banyuresmi.
"Hari ini kami tracing 98 orang di Lapas. Termasuk penyemprotan disinfektan," ujar Rudy Gunawan di Gudang Bulog, Jalan Cimanuk, Selasa (29/9/2020).
Pihak Lapas Banyuresmi enggan memberikan keterangan terkait adanya narapidana yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Bahkan wartawan yang datang untuk meminta konfirmasi malah mendapat ancaman.
Candra, wartawan foto Antara mengaku dilarang pihak Lapas untuk mengambil gambar, termasuk area luar Lapas.
"Tadi saya dilarang ambil foto sama petugas. Ada petugas yang bilang silakan ambil foto, mau diam-diam juga. Tapi kalau ada apa-apa petugas itu enggak tanggung jawab," ujar Candra.
Klaster Lapas Banyuresmi tersebut bersumber dari para narapidana yang baru dipindahkan dari Lapas Cipinang.
Ada 20 lebih narapidana yang datang pada Jumat (25/9/2020).
"Dari 20 lebih napi yang datang, beberapa ada yang dirapid test. Hasilnya sembilan orang dikembalikan lagi ke Jakarta," ucap Rudy Gunawan.
Pihak Lapas Banyuresmi lantas meminta kepada Pemkab Garut untuk melakukan swab test kepada narapidana yang baru pindah.
Hasilnya, ada 11 narapidana yang dinyatakan positif.
"Dari Lapas enggak mau ambil risiko. Setelah swab hasilnya positif. Tapi mereka belum sosialisasi dengan napi yang lain. Jadi masih diam di ruang isolasi," katanya.