Raharjo Djali Siap Hadapi Pihak yang Menolaknya sebagai Polmak Sultan Kasepuhan Cirebon

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi
Editor: Fauzie Pradita Abbas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi pengukuhan Raharjo Djali sebagai Polmak Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (6/8/2020).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Raharjo Djali dikukuhkan sebagai Polmak Sultan Keraton Kasepuhan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, pada Kamis (6/8/2020).

Saat itu, ia dikukuhkan oleh sejumlah anggota keluarga Keraton Kasepuhan.

Raharjo sendiri merupakan sosok yang sempat menggembok pintu Dalem Arum Keraton Kasepuhan yang videonya beredar di media sosial pada Minggu (28/6/2020).

Ia mengaku sebagai mengaku sebagai cucu Sultan Sepuh XI, Tadjoel Arifin Djamaluddin Aluda Mohammad Samsudin Radjaningrat.

Ibunya, Ratu Mas Doly Manawijah, merupakan putri ketiga Sultan Sepuh XI, dari istri keduanya, Nyi Mas Rukiah.

"Kalau ada penolakan mengenai penobatan sebagai polmak ini akan kami hadapi," kata Raharjo Djali melalui sambungan teleponnya, Jumat (7/8/2020).

Bahkan, menurut dia, termasuk penolakan dari Putra Mahkota Keraton Kasepuhan, PRA Luqman Zulkaedin.

Pasalnya, ia menilai status PRA Luqman Zulkaedin sebagai putra mahkota tidak sah karena hanya ditunjuk oleh Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.

Seharusnya penunjukan putra mahkota ditentukan melalui musyawarah keluarga besar Keraton Kasepuhan.

"Pak Arief juga tidak sah sebagai sultan, karena bukan keturunan Sultan Sepuh XI," ujar Raharjo Djali.

Karenanya, ia menilai jika Luqman diangkat sebagai Sultan Sepuh XV maka hal tersebut tidak sah.

Rencananya, penobatan Luqman sebagai Sultan Sepuh XV dilakukan 40 hari setelah berpulangnya Sultan Arief.

"Saya dikukuhkan sebagai polmak juga atas dukungan keluarga dan kalangan pesantren di Cirebon," kata Raharjo Djali.

Namun, secara umum pihaknya tetap mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa Sultan Arief.

Pasalnya, Raharjo mengakui di masa kepemimpinannya Keraton Kasepuhan berkembang pesat.

Berita Terkini