Dexamethasone Disebut Obat Penyembuh Corona, Ini Daftar Obat Berbasis Dexamethasone di Indonesia

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dexamethasone (deksametason) merupakan obat pertama yang terbukti efektif mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

TRIBUNCIREBON.COM - Baru-baru ini diumumkan bahwa dexamethasone bisa menjadi terobosan besar dalam melawan perang melawan virus Covid-19.

Disebut demikian karena obat tersebut diklaim berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

Dilansir AFP, Selasa (16/6/2020), dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi, yakni kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Dexamethasone menjadi obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona atau Covid-19. 

Obat ini merupakan obat steroid berdosis rendah yang biasanya digunakan untuk mengobati berbagai reaksi alergi serta rheumatoid arthritis dan asma, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.

Pada Selasa (16/6/2020), para ahli yang dipimpin dari Universitas Oxford mengungkap temuan awal mereka.

Mereka meresepkan dexamethasone kepada sekitar 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah. Hasilnya, obat itu mampu mengurangi risiko kematian dengan rasio 1:3 untuk pasien yang menggunakan ventilator dan 1:5 pada pasien yang menggunakan tabung oksigen.

Dosis harian dexamethasone dapat mencegah satu dari delapan kematian pasien yang menggunakan ventilator dan menyelamatkan satu dari setiap 25 pasien yang membutuhkan tabung oksigen.

Selain meresepkan dexamethasone kepada 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah, tim juga melibatkan 4.000 pasien sebagai kelompok kontrol. Kelompok kontrol ini tidak diberi dexamethasone.

Peneliti memperkirakan, jika obat itu diberikan di Inggris sejak awal pandemi, maka sekitar 5.000 nyawa bisa diselamatkan.

Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia Hari ini, Bertambah 1.031 Kasus Baru, Total 41.431 Kasus

Tubuh Fatimah Ditemukan dalam Perut Buaya Sepanjang 6 Meter, Kepalanya di Pinggir Sungai

Disambut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil uji klinis awal dari Inggris (UK) yang menunjukkan deksametason dan kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien Covid-19 yang kritis.

“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Coovid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam laman WHO, Selasa (16/6/2020).

Obat itu juga telah terdaftar dalam Daftar Model Obat Esensial WHO sejak 1977 dalam berbagai formulasi.

Dexamethasone saat ini tidak memiliki hak paten dan tersedia dengan harga terjangkau di sebagian negara. 

Di Indonesia ada berbagai obat berbasis dexamethasone dan harganya murah.

Berikut daftar obat berbasis dexamethasone dilansir Kontan.id, Rabu (17/6/2020):

  1. Kalbe Farma: nama produk Kalmethasone (tablet dan injeksi)
  2. Hexpharm Jaya: nama produk Danasone (tablet dan injeksi)
  3. Kimia Farma: nama produk Dexamethason (tablet)
  4. PT Harsen: nama produk Dexaharsen (tablet)
  5. PT Phapros Tbk: nama produk Corsona (tablet) dan Dextamine Syrup
  6. Bernofarm: nama produk Benodex (kaplet dan injeksi)
  7. Novapharin: nama produk Novadex (kaplet dan tablet) Itrasal: Dexamethasone (kaplet)
  8. Erlimpek: nama produk Dexteem (tablet) Graha Farma: nama produk Grathazon (kaplet)
  9. Tempo Scan: nama produk Scandexon (kaplet dan tablet)
  10. Tropica Mas: nama produk Trodex (kaplet)
  11. Promedrahardjo: nama produk Dexamethasone Promed (kaplet)
  12. Molex Ayus: nama produk Molacort (kaplet)
  13. Rama Emerald: nama produk Dexclosan (kaplet)
  14. Sanbe Farma: nama produk Cortidex (tablet) Erela; Dexamethasone (tablet)
  15. Holi Pharma; Dexamethasone (tablet)

"Betul. Phapros memiliki produk dengan kandungan dexamethasone tunggal yaitu Corsona (nama dagang) dan generiknya (tablet dan injeksi)," ujar dia pada Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Mila juga mengatakan, di Indonesia banyak produk dengan kandungan dexamethasone, baik dengan nama dagang ataupun generik. Bentuknya bisa berupa tablet, sediaan solid, maupun injeksi.

Efek Dexamethasone

Uji klinis dari Oxford University membuktikan Dexamethason dosis rendah bisa meningkatkan harapan hidup untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan pernapasan.

Dari riset tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Dexamethason bisa mengurangi jumlah kematian hingga sepertiga untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator.           

Obat tersebut juga diklaim bisa mengurangi angka kematian sebesar seperlima untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen.

Namun, obat tersebut tidak akan memberikan manfaat apa pun untuk pasien yang tidak memerlukan bantuan pernapasan.

Itu sebabnya, ahli kesehatan melarang penggunaan obat ini tanpa pengawasan dokter.

Mengenal Dexamethason

Dexamethason adalah obat yang memerlukan resep khusus untuk menggunakannya. Jadi, obat ini tidak dijual bebas di apotik.

Dexamethason tersedia dalam bentuk tablet, laruta, tetes mata, dan tetes telinga. Obat ini juga tersedia untuk obat injeksi atau intraokular yang diberikan setelah operasi.

Dalam bentuk tablet, obat ini dijual dengan merek DexPak dan juga tersedia sebagai obat generik. Tablet Dexamethason biasanya digunakan untuk mengobati peradangan, kondisi yang berkaitan dengan aktivitas sistem kekebalan tubuh, dan defisiensi hormon.

Cara kerja Dexamethason termasuk dalam kelas obat yang disebut steroid.

Berikut cara kerja Dexamethason:

- Untuk kondisi dengan peradangan: Pada kondisi tertentu, peradangan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif dan merusak jaringan tubuh.

Steroid seperti deksametason membantu memblokir respons sistem kekebalan terhadap peradangan yang membantu mencegah kerusakan jaringan tubuh.

- Untuk defisiensi hormon: Kelenjar adrenal membantu mengontrol fungsi tubuh tertentu. Fungsi-fungsi ini termasuk mengelola glukosa darah, melawan infeksi, dan mengendalikan stres. Pada orang dengan insufisiensi adrenal, kelenjar adrenal melepaskan sejumlah hormon tertentu. Dexametason membantu menggantikan hormon-hormon ini.

• Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah

• Pengumuman Jadwal Masuk Sekolah dari Kemendikbud, SMA SMK SMP Lebih Dulu, Lalu SD, Terakhir PAUD TK

• Tubuh Fatimah Ditemukan dalam Perut Buaya Sepanjang 6 Meter, Kepalanya di Pinggir Sungai

Tidak seperti obat pada umumnya yang menyebabkan rasa kantuk, tablet deksametason bisa menyebabkan efek samping berikut:

  • mual
  • muntah
  • sakit perut
  • pembengkakan (edema)
  • sakit kepala
  • pusing
  • perubahan suasana hati, seperti depresi,
  • perubahan suasana hati, atau perubahan kepribadian
  • kesulitan tertidur
  • kegelisahan kadar kalium rendah (menyebabkan gejala seperti kelelahan)
  • glukosa darah tinggi
  • tekanan darah tinggi.

Namun, obat ini juga bisa menyebabkan efek berkepanjangan dan serius seperti berikut:

2. Gangguan pencernaan dengan gejala berikut: sakit perut mual atau muntah

4. Pendarahan atau memar yang tidak biasa

6. Infeksi dengan gejala seperti berikut: demam nyeri otot nyeri sendi.

8. Reaksi Alergi Berat dengan gejala berikut: demam kesulitan bernapas.

10. Infeksi yang lebih sering (dapat terjadi dengan penggunaan jangka panjang)

12. Gagal jantung kongestif dengan gejala: sesak napas kelelahan kaki bengkak detak jantung yang cepat

13. Osteoporosis (penipisan tulang). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efektif Jadi Obat Corona, Ini Daftar Obat Berbasis Dexamethasone di Indonesia", https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/17/165800365/efektif-jadi-obat-corona-ini-daftar-obat-berbasis-dexamethasone-di?page=2.
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Virdita Rizki Ratriani

Berita Terkini