Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Puskesmas Rajagaluh Majalengka menggelar rapid test terhadap seluruh keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di salah satu desa di Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Senin (13/4/2020).
Salah satu anggota keluarga tersebut meninggal dunia setelah menjalani pemeriksaan selama tiga hari di Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten Cirebon yang diduga mengalami gejala Covid-19.
Sebanyak 9 orang secara bergiliran melakukan tes rapid yang digelar di depan halaman rumah korban di Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, ada tiga tenaga medis dari puskesmas setempat berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap berwarna putih melakukan pemeriksaan ke seluruh anggota keluarga.
Mereka diperiksa sesuai protokol kesehatan, dari mulai cek suhu tubuh, diambil sampel darah ataupun riwayat gejala yang mungkin diderita oleh anggota keluarga dalam beberapa terakhir ini.
Kepala UPTD Puskesmas Rajagaluh, Hambali mengatakan selama dalam pemeriksaan di rumah sakit, korban yang saat ini telah meninggal dunia mengalami gejala sakit tenggorokan, sesak nafas dan mencret.
Hal itu, dianggap menyerupai gejala yang mengarah ke Covid-19 yang saat itu juga termasuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Pasien mengalami sakit tenggorokan, sesak nafas dan mencret. Korban meninggal dan kalau yang sudah ada seperti itu masuk kategori PDP," ujar Hambali saat ditemui usai gelar rapid tes, Senin (13/4/2020).
• Sarwendah Menangis Tersedu-sedu Melihat Pengorbanan Ruben Onsu, Resto Rugi karena Wabah Covid-19
• Daftar Harga HP Xiaomi Bulan April 2020: Hp Gaming Redmi Note 8 Rp 1,9 Jutaan, Redmi 8A Rp 1,3 Juta
• Jadwal Acara TV Hari Ini, Jangan Lewatkan Sinetron Samudera Cinta di SCTV dan Mega Bollywood di ANTV
Ia menjelaskan, sebagai upaya antisipasi adanya kecemasan dan kesenjangan di masyarakat usai ada warganya yang meninggal diduga terpapar Covid-19, pihaknya menggelar rapid tes.
Disampaikannya, rapid tes digelar terhadap orang-orang yang berkontak erat dengan si korban.
"Pihak keluarga saat ini untuk mengantisipasi adanya kecemasan, adanya kesenjangan masyarakat, maka langkah yang diambil oleh Dinas Kesehatan yaitu merapid tes kepada orang yang berkontak-kontak erat, seperti keluarga dan kerabat," ucapnya.
Masih disampaikan Kepala Puskesmas (Kapus), keseluruhan ada 9 orang yang menjalani rapid tes.
Mereka semua, di antaranya tiga kontak erat sebagai teman kerja dan enam orang sebagai keluarga.
"Untuk hasil, nanti pihak laboratorium yang akan menyampaikan kepada Bapak Kepala Dinas Kesehatan, nah nanti beliau lah yang menyampaikan hasilnya apakah positif atau negatif," kata Kapus Rajagaluh tersebut.