TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama menerapkan sistem pembayaran tanpa tatap muka atau non-teller untuk pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2020. Sistem ini diberlakukan hingga 21 April 2020 mendatang.
"Kebijakan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi kembali sesuai kebutuhan," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Muhajirin menjelaskan, pelunasan Bipih tahap pertama dibuka sejak 17 Maret 2020. Awalnya, ada dua mekanisme pembayaran, yaitu melalui teller di bank dan non-teller melalui e-banking atau ATM.
Melihat perkembangan pandemi Covid-19 yang kian meluas, pembayaran pun terbatas hanya melalui non-teller.
Masa pembayaran yang semula dibatasi hingga 19 April 2020, diperpanjang sampai 30 April tahun ini.
Menurut Muhajirin, kebijakan ini menjadi upaya Kemenag mencegah penyebaran virus Covid-19. Dengan mekanisme non-teller, maka tidak ada lagi antrean ataupun kerumunan di bank penerima setoran Bipih.
"Jika sampai penutupan tahap pertama masih ada sisa kuota, maka akan dibuka pelunasan tahap kedua dari 12 sampai 20 Mei 2020," ucap Muhajirin.
• Ada Karantina Wilayah karena Covid-19, Nenek Ini Rela Berjalan 4,5 jam untuk Jenguk Suami yang Sakit
• PENGAKUAN Aurelia, Si Cewek yang Tabrak Andre Sampai Tewas, lalu Berani Siksa Juga Istri Korban
• Mari Baca Doa Qunut Nazilah, MUI Imbau Umat Islam Baca Doa Itu, Agar Terhindar dari Virus Corona
Muhajirin menambahkan, pihaknya telah bersurat kepada Kepala Kanwil Kemenag provinsi, Kepala Kankemenag kabupaten/kota, dan pimpinan bank penerima setoran (BPS) Bipih terkait perpanjangan kebijakan ini.
"Saya minta mereka agar mensosialisasikan aturan ini secara lebih intensif kepada jemaah haji di wilayahnya masing-masing," katanya.
Adapun hingga 31 Maret 2020, sudah ada 94.416 jemaah yang melunasi Bipih. Jumlah ini terdiri dari 88.461 jemaah dengan pelunasan tatap muka (teller) dan 6.071 orang melunasi secara non-teller.
Adapun lima provinsi dengan jumlah pelunasan terbanyak adalah Jawa Barat (21.596 jemaah), Jawa Timur (16.292), Jawa Tengah (12.914), Banteng (5.437), dan DKI Jakarta (3.890).
2 Skenario
Kementerian Agama terus memantau perkembangan kebijakan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun 2020 di tengah wabah Covid-19.
Kemenag pun menyiapkan dua skenario, yaitu haji tahun ini tetap diselenggarakan, atau malah dibatalkan.
"Kita juga menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan oleh pemerintah Arab Saudi," kata Menteri Agama Fachrul Razi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
Fachrul mengatakan, sampai saat ini, persiapan layanan haji di Arab Saudi seperti pengadaan akomodasi, transportasi darat dan katering terus berjalan.
Namun, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka haji belum dilakukan. Demikian pula untuk keperluan penerbangan.
"Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka," ujar Fachrul.
Fachrul menyebut, pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) calon jemaah Indonesia pun masih terus berproses.
Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, kata Fachrul, dana akan dikembalikan ke jemaah.
"Dana yang disetorkan saat pelunasan dapat dikembalikan lagi ke jemaah," ujarnya.
Mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, Kemenag sementara waktu menunda pelaksanaan bimbingan manasik haji secara konvensional yang melibatkan kerumunan massa.
Bersamaan dengan itu, Kemenag tengah memfinalkan beberapa skenario pelaksanaan manasik, antara lain, distribusi buku manasik ke jemaah, memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran, menggunakan sarana pembelajaran daring, hingga edukasi dan sosialisasi melalui media sosial.
Fachrul pun mengimbau para calon jemaah tetap mengikuti setiap tahapan haji, sambil terus memantau perkembangan di Arab Saudi.
"Apapun keputusan Kerajaan Saudi dan pemerintah Indonesia, itu pasti dilakukan bagi kemaslahatan orang banyak, khususnya para calon jemaah haji," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pandemi Covid-19, Kemenag Siapkan 2 Skenario Ibadah Haji 2020", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/27/08382931/pandemi-covid-19-kemenag-siapkan-2-skenario-ibadah-haji-2020.
Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Krisiandi