Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Menjelang Tahun Baru Imlek 2020, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon membuka penukaran uang baru di dua Vihara, Jumat (24/1/2020).
Di antaranya, Vihara Pemancar Keselamatan, Jalan Winaon, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, dan Vihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Dalam kesempatan itu, puluhan warga tampak memadati mobil kas keliling penukaran uang KPw BI Cirebon tersebut.
Mereka terlihat antusias untuk menukarkan uang pecahan baru yang disediakan.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon, Sudono, mengatakan, penukaran uang itu dibuka untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Terutama para warga Tionghoa di Kota Cirebon yang merayakan Tahun Baru Imlek.
"Hari ini dibuka penukaran uang baru di dua lokasi secara bergiliran," ujar Sudono saat ditemui usai kegiatan.
• Sebanyak 27 Puskesmas di Kabupaten Cirebon Dipastikan Jadi Badan Layanan Umum Daerah Bukan Lagi UPTD
• Kadinkes Minta Tiga Puskesmas di Kabupaten Cirebon Ajukan Reakriditasi Tahun Ini
Ia mengatakan, dibukanya penukaran uang menjelang Imlek itu bertujuan agar KPw BI Cirebon hadir di semua momen perayaan masyarakat.
Dari mulai Lebaran, Natal, Tahun Baru, libur sekolah, hari libur nasional, dan lainnya.
"Kami ingin kehadiran BI lebih dirasakan masyarakat sehingga momen Imlek inipun membuka pelayanan," kata Sudono.
Dalam penukaran uang kali ini, pihaknya menyediakan Rp 660 juta dalam berbagai pecahan.
Menurut dia, pecahan uang yang paling banyak diminati ialah nominal besar, misalnya Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, hingga Rp 100 ribu.
• ZODIAK BESOK Sabtu 25 Januari 2020, Sagitarius Tidak Hanya Mencari Cinta Tapi Juga Menyebarkan Cinta
• Peringatan Dini 13 Provinsi Besok 25 Januari 2020, Jabar Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Selain penukaran uang, dalam kesempatan itu ada juga pasar murah TPID Kota Cirebon yang menjual berbagai komoditas pangan.
Pasalnya, harga sejumlah komoditas di pasaran mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Semua komoditas yang dijual pasar murah ini harganya di bawah harga pasaran," ujar Sudono.