Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA - Kabupaten Majalengka masih memiliki ratusan ribu jiwa warganya yang tergolong masuk kategori miskin.
Hal ini disampaikan, Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Majalengka, Tarsono D Mardiana, Sabtu (26/10/2019).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Majalengka itu, mengatakan angka kemiskinan di Majalengka masih berada di angka 129.290 jiwa atau 10,7 dari jumlah keseluruhan jiwa di Majalengka sekitar 1 juta jiwa.
Tercatat, pada tahun 2013 lalu masih di angka 164.900 jiwa.
"Dari tahun 2013-2018 ke tahun ini turun sekitar 1.81% atau 20.970 jiwa," ujar Tarsono, Sabtu (26/10/2019).
Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) Bupati Majalengka sebelumnya, startting poin angka kemiskinan di tahun 2013 lalu berjumlah 164.900 jiwa atau 14,07%.
Sementara, di akhir 2017, turun menjadi 150.260 jiwa atau 12,60%.
"Dan di akhir 2018 mampu ditekan 1,81% dan menyisakan 10,79% atau masih tersisa 129.290 jiwa dari total jumlah penduduk," ucap dia.
• Viral Video Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dimarahi Warga, Ini yang Jadi Gara-garanya
• Artis Terlibat Prostitusi Online Sudah Diberi DP Rp 13 Juta, Bukti Transaksi Disita Polisi
Lanjut Tarsono, dengan starting point' 10,79% ataub129.290 jiwa, pihaknya berambisi untuk mengentaskan angka kemiskinan hingga 6%.
Melalui RPJMD kepemimpinannya bersama Bupati Majalengka, Karna Sobahi akan ada upaya dari Pemda untuk menekankan angka kemiskinan tersebut.
"Jika APBD bisa menyentuh semua lapisan masyarakat, maka apa yang ada di APBD bisa menjadi program yang dilaksanakan. Melalui program tersebut, ada pemerataan penghasilan dan akan berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan," kata Tarsono.
• KISAH Dukun Suradji, Terkenal Sangat Keji, Bunuh Puluhan Pasien Wanita, Air Liur Korbannya Diminum
• ASISTEN Pribadi Prabowo Ungkap Sifat Asli Menteri Kelautan & Perikanan, Edhy Prabowo yang Sebenarnya
• Rekam Jejak Suami Nella Kharisma, Tak Bisa Dianggap Remeh, Benar-benar Bukan Orang Sembarangan
Tarsono menambahkan, program tersebut juga bahkan menyasar langsung rakyat miskin.
Mulai dari dana bagi hasil pajak yang dapat disalurkan kepada tokoh masyarakat atau orang yang mempunyai ilmu beragama, yang nantinya dapat memberi santunan kepada para warga miskin.
Pembangunan infrastruktur yang kini sedang digenjot oleh Pemda Majalengka juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga dapat tersadarkan kepada warga kurang mampu.
"Sehingga karena ekonomi bagus, maka bisa menekan angka kemiskinan di wilayah itu sendiri. Kami juga terus berupaya merealisasikan program dalam pengentasan kemiskinan dan kesenjangan di Kabupaten Majalengka," ujarnya. (*)