Pondok Pesantren Alhidayah Cianjur Ludes Terbakar, Warga Menjerit-jerit Melihat Api Membesar

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pondok pesantren Al Hidayah di Kampung Babakan Cisentul RT 03/11, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, ludes terbakar, Rabu (3/7/2019).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Feri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Pondok pesantren Al Hidayah di Kampung Babakan Cisentul RT 03/11, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ludes terbakar. Tak ada korban dalam peristiwa tersebut karena santri sedang berada di luar pondok.

H Syamsu (51) pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah, mengatakan, api begitu cepat membesar dan langsung meluluhlantahkan bagian lantai atas pondok pesantren.

"Kejadian awal api dari mana tak diketahui, tiba-tiba api sudah ada di atas genting, penyebabnya tak ada yang tahu," ujar H Syamsu yang diberitahu warga saat membetulkan saluran air di sawah.

Aib Barbie Kumalasari Dibongkar Bekas Suami, Belum Menikah Sudah Diajak Tinggal Sekamar di Apartemen

KASUS Ikan Asin Semakin Riuh, Kakak Sonny Septian Buka Suara: Lu Mau Lihat Jahatnya Kita Bisa Juga

Syamsu mengatakan warga sempat berteriak dan menjerit karena api begitu cepat membesar. Teriakan dan jeritan warga langsung membuatnya kaget dan ia segera meninggalkan pekerjaannya di sawah.

"Mengenai korban tak ada yang hancur ruang kamar santri yang di bawahnya majelis ta'lim," ujarnya, Rabu (3/7/2019).

Ia mengatakan, dokumen diniyah termasuk rapor anak ikut terbakar. Menurutnya para santri kebanyakan berkegiatan malam hari, sehingga saat terjadi kebakaran pukul 14.30 WIB pondok sedang kosong.

"Kebakaran dipadamkan secara manual dan gotong royong, Alhamdulillah api tidak merembet ke bangunan lain, dua jam api baru bisa dipadamkan," katanya.

Pernikahan Sedarah Kakak Adik di Bulukumba, Ayah Minta Anaknya Ditenggelamkan di Laut

Pria di Bulukumba Selingkuhi Adik Kandungnya Sampai Hamil 4 Bulan, Keluarga Minta Diproses Hukum

Ia mengatakan, kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 100 juta. Untuk sementara kegiatan Diniyah dan pesantren ditempatkan pada ruangan rumah yang berdempetan dengan bangunan pesantren.

Kepala Desa Ciwalen Asep Yuliarso, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, BAZNAS, dan organisasi masyarakat Sundawani untuk penanganan bencana kebakaran yang menimpa sebuah pondok pesantren di wilayahnya.

"Sejak terjadi kebakaran warga sudah bergotong royong memadamkan api, tindakan awal juga sudah dilakukan seperti memberikan bantuan pangan," katanya.

Ia mengatakan, untuk pembangunan fisiknya juga sudah berkoordinasi dengan BAZNAS dan membuka sebesar-besarnya dermawan yang akan membantu membangun kembali pondok pesantren.(fam)

Berita Terkini