Berita Cirebon Hari Ini

Lulusan Pesantren Masih Disepelekan, Ponpes KHAS Kempek Cirebon Desak Pemerintah Turun Tangan

Lulusan Pesantren Masih Disepelekan, KHAS Kempek Cirebon Desak Pemerintah Turun Tangan

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Seminar Nasional bertajuk “Menjaga Ruh Pesantren di Era Teknologi: Peran Tasawuf dalam Peradaban Modern” yang digelar di KHAS Kempek, Desa Kempek, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (23/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon menegaskan perlunya langkah serius pemerintah dalam memperluas pengakuan formal terhadap kompetensi lulusan pesantren agar tidak terus terpinggirkan dalam dunia kerja.

Dorongan itu disampaikan melalui rekomendasi hasil Seminar Nasional bertajuk “Menjaga Ruh Pesantren di Era Teknologi: Peran Tasawuf dalam Peradaban Modern” yang digelar di KHAS Kempek, Desa Kempek, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (23/8/2025).

Ketua Panitia, Ustaz Ahmad Ashif Shofiyullah mengatakan, lulusan pesantren terbukti selama ini menjadi benteng moral bangsa.

Baca juga: Shaggydog dan Andra and the Backbone Guncang Cirebon, Penonton Joget Bareng di Lapangan Arhanud

Namun, dalam praktiknya, mereka belum mendapat kesempatan yang sama dengan alumni lembaga pendidikan lain.

“Pesantren sudah terbukti menjadi benteng moral bangsa, tapi dukungan regulasi dan kesempatan kerja masih belum setara dengan lembaga pendidikan lainnya. Inilah yang kami desakkan agar pemerintah turun tangan,” ujar Ahmad, Sabtu (23/8/2025). 

Dalam rekomendasinya, KHAS Kempek menyoroti lima bidang strategis. 

Pertama, dari sisi kebijakan dan regulasi, pemerintah diminta memperluas sertifikasi kompetensi lulusan pesantren agar diakui baik secara nasional maupun internasional.

Baca juga: PERSEBAYA SURABAYA Ngamuk, Bali United Dibantai di Kandang Bajul Ijo 5-2, Bonek Full Senyum

Selain itu, kebijakan lintas sektor di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, ekonomi, hingga kesehatan perlu diselaraskan agar pesantren masuk dalam prioritas pembangunan nasional.

Kedua, dukungan ekonomi dan bisnis.

Ponpes menilai pelaku industri perlu membuka ruang kemitraan dengan pesantren, mulai dari agribisnis, teknologi, hingga industri kreatif.

Pesantren juga diusulkan mendapat akses pembiayaan, insentif fiskal, hingga pelatihan manajemen usaha untuk unit bisnisnya.

Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Cirebon Disorot, Warga: Harus Dibuka Transparan Setoran Pajaknya

Ketiga, pemberdayaan tenaga kerja. Alumni pesantren didorong untuk diprioritaskan dalam program magang maupun penempatan kerja formal.

Beasiswa, pelatihan, hingga inkubasi bisnis berbasis teknologi juga dinilai perlu diberikan kepada para santri.

Keempat, peran pesantren dalam kesehatan dan kesejahteraan sosial.

KHAS Kempek merekomendasikan agar pesantren dilibatkan sebagai mitra dalam kampanye kesehatan nasional, termasuk isu gizi, sanitasi, kesehatan mental, hingga penanggulangan bencana.

Baca juga: PB IKA PMII Dukung Penuh Perubahan Status Kelembagaan BPH Menjadi Kementerin Haji dan Umroh

Kelima, diplomasi budaya dan peran global. Pemerintah diminta memfasilitasi pertukaran pelajar, forum internasional, hingga diplomasi budaya berbasis nilai tasawuf.

Hal ini diyakini bisa memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

“Semua poin ini tidak hanya untuk memperkuat posisi pesantren, tapi juga untuk mengangkat peran Indonesia dalam percaturan global,” jelas dia. 

Ia menambahkan, rekomendasi ini akan dikirimkan ke pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku industri sebagai acuan strategis pengembangan pesantren ke depan.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 23 Agustus 2025 di Kuninan dan Indramayu Kembali Melonjak Segini

Seminar tersebut melibatkan pengasuh pesantren, akademisi, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pemerintah.

Puluhan tokoh dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, hingga Kuningan turut hadir dan terlibat dalam diskusi panel.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved