Kisah Tunagrahita di Indramayu

KISAH Ilham dan Adit Siswa SLB Negeri 2 Indramayu, Buktikan Tunagrahita Bisa Bekerja

Ilham dan Adit Siswa SLB Negeri 2 Indramayu Buktikan Tunagrahita Juga Bisa Bekerja Seperti Orang Normal

TribunCirebon.com/ Handhika Rahman
Ilham (17) (kulit agak putih) dan Adit (21) (kulit agak hitam) saat mencuci motor pelanggan yang datang di lapak cuci motor mereka di Perumahan Pesona Citra Residence Desa Tambak, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (17/8/2025)   

Selain itu ada pula program magang lainnya dari sisi tata boga untuk anak disabilitas tunarungu, dan beragam program magang lainnya menyesuaikan kondisi para siswa.

Baca juga: 7 Artis Ini Pernah Jadi Paskibraka Upacara 17 Agustus, Desy Ratnasari hingga Dea Imut

“Jadi kalau kita di sini itu semacam latihan, kita sebelumnya sudah jalin kerjasama dengan bengkel dan baru akan dimulai bulan depan, kebetulan di bengkel itu juga ada cuci motornya, kalau untuk cuci motor insya Allah mereka bisa,” ujar dia.

Cahya menyampaikan, Adit dan Ilham ini masuk golongan disabilitas tunagrahita ringan. Mereka masih bisa diarahkan walau memang harus sedikit bersabar.

Lain halnya dengan yang kategorinya sedang dan parah, pihak sekolah lebih mengarahkan mereka untuk bisa membuka usaha mandiri.

“Makanya kalau untuk Adit dan Ilham mereka diajak ngobrol masih nyambung, tapi mungkin harus agak sabar,” ujar dia.

Baca juga: Ini Alasan Lucky Hakim Merdekakan Petani dari Tikus di HUT RI Ke-80, Hari Ini Kembali Lepas Binatang

Pantauan Tribuncirebon.com, dalam praktiknya, Cahya bersama guru lainnya, Azis tampak mendampingi Ilham dan Adit.

Mereka membantu keduanya mencuci motor pelanggan yang datang, apalagi lapak mereka hari ini tampak ramai, ada belasan motor yang berjajar menunggu untuk dicuci.

“Hasil cuci motor mereka cukup bersih, kami cuma bantu saja misal masih ada yang kotor dikit dibersihin, tapi secara keseluruhan hasil kerjanya bersih,” ujar dia.

Baca juga: Live Streaming Penurunan Bendera Upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka

Di lapak itu, Ilham dan Adit membuka lapak dengan bayaran seikhlasnya tanpa menentukan tarif, pelanggan yang motornya selesai dicuci tinggal memasukkan uang ke dalam kardus.

Semua uang yang terkumpul itu nantinya untuk uang saku kerja keras Ilham dan Adit bekerja hari ini.

“Uang yang terkumpul ini nanti untuk mereka,” ujar Cahya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved