Harga Beras di Indramayu

Buntut Isu Beras Oplosan Hingga GPM, Omzet Pedagang Beras di Pasar Indramayu Anjlok

Omzet Pedagang Beras di Pasar Tradisional Indramayu lesu. Pendapatan mereka turun signifikan

|
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
PEDAGANG BERAS - Pedagang beras di Pasar Baru Indramayu saat menunggu pembeli datang, Rabu (13/8/2025) 

“Kalau di daerah lain mungkin wajar karena katanya harganya kan naik, kalau di Indramayu masih stabil,” ujar dia.

Hadi pun menyarankan pemerintah jangan fomo atau ikut-ikutan untuk bantuan pangan murah tersebut.

Ia pun meminta agar sidak bisa rutin dilakukan pemerintah agar tahu bagaimana kondisi harga di pasaran.

“Jangan karena lagi ramai isu beras mahal jadi ada gerakan pangan murah. Harusnya dari pemerintah bisa rutin sidak harga di pasar, jangan pas lagi ramai saja agar terus terpantau,” ujar dia.

Di sisi lain, Gerakan Pangan Murah ini diketahui sengaja digelar pemerintah sebagai upaya menekan inflasi.

Harapan lainnya, agar masyarakat bisa mendapat kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Gerakan Pangan Murah ini salah satunya digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu pada Selasa (12/8/2025) kemarin.

Pemerintah juga memberikan subsidi dalam kegiatan tersebut. Masyarakat pun cukup membayar Rp 47.500 saja untuk dapat 5 kilogram beras yang seharusnya dihargai Rp 57.500.


“Sedikit banyak diberikan subsidi, mudah-mudahan ada manfaatnya,” ujar Kepala DKPP, Sugeng Hermanto.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved