Viral Gotong Jenazah Pakai Sarung

Viral Video Warga di Indramayu Gotong Jenazah Pakai Sarung Lewat Jembatan Bambu, Ini Ceritanya

Warga terpaksa menggotong jenazah pakai sarung karena jembatan tersebut tak bisa dilalui keranda.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Istimewa/Tangkapan Layar Video
GOTONG JENAZAH - Tangkapan layar warga gotong jenazah pakai sarung lewat jembatan bambu di Desa Eretan Wetan Blok Empang, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu. 

Di sisi lain, Supriyanto menjelaskan, video warga gotong jenazah pakai sarung dikarenakan jembatan itu hanya muat satu orang.

Sehingga tidak bisa digotong pakai keranda, apalagi dibawa pakai mobil ambulans karena aksesnya tidak ada.

Jembatan bambu yang dilintasi warga ini merupakan akses tercepat untuk menuju areal pemakaman yang berada di blok sebelah.

Lebih lanjut Supriyanto menyebut, fenomena ini merupakan salah satu kondisi nyata di lapangan yang saat ini dihadapi oleh warga Eretan Wetan imbas bencana banjir rob.

Supriyanto pun meminta keseriusan dari pemerintah dalam upaya penyelamatan Desa Eretan Wetan dari bencana banjir rob secara menyeluruh.

Relokasi hingga bantuan rumah panggung sendiri yang ditawarkan pemerintah sendiri, dinilai Supriyanto bukan solusi tepat.

Mengingat, akar masalah rendaman banjir rob ini berasal dari luapan sungai.

Warga pun meminta agar lingkungan mereka dibuatkannya tanggul agar banjir rob tidak meluap lagi ke pemukiman.

Pihaknya punya keyakinan, jika pemerintah mau mengupayakan hal tersebut akan mengatasi masalah banjir rob yang selama puluhan tahun menghantui warga di sana.

“Ini juga sekaligus upaya penyelamatan Desa Eretan karena tanah kami ini tanah yang penuh sejarah. Jepang pertama mendarat itu di tanah kami di Eretan, makanya kami minta keseriusan pemerintah untuk atasi banjir rob ini,” ujar dia.

Di sisi lain, Kepala Desa Eretan Wetan, Edi Suhedi menduga video warga gotong jenazah pakai sarung sengaja dibuat-buat.

Sepengetahuan Edi, jembatan itu tidak pernah dilewati untuk membawa jenazah ke pemakaman mengingat aksesnya yang sulit.

“Biasanya bawa orang lewat yang keluarnya yang jalan KUD,” ujar dia.

Edi menyampaikan, dari laporan yang diterima pihaknya, kejadian warga gotong mayat pakai sarung ini terjadi pada dua hari lalu.

Jenazah tersebut awalnya dibawa pakai keranda. Saat tiba di jembatan bambu, jenazah dipindah dan digotong pakai sarung.

Setelah menyeberangi sungai, jenazah kembali dipindahkan ke keranda.

“Mungkin dianggapnya supaya dekat dengan kuburan. Jadi rekayasa, baru kali ini orang meninggal dibawa lewat jembatan itu biasanya enggak pernah, biasanya itu lewat jalan yang keluarnya KUD,” ujar dia.

Baca juga: Bupati Cirebon Ikut Turun ke Makam Sunan Gunung Jati, Tindak Lanjuti Viral Peziarah Dipaksa Sedekah

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved