Kolaborasi Penyelengara Pemerintah Kuningan Tanam Jagung di 509 Hektare Lahan
Luas lahan 509 hektare tersebut melebihi target yang semula hanya 487 hektare.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Sejumlah penyelengara pemerintah daerah di Kuningan, baik dari satuan kerja perangkat daerah dan TNI, Polri, berkomitmen menuju swasembada pangan.
Hal itu terbukti dengan pelaksanaan penanaman pohon jagung hibrida di atas lahan seluas 509 hektare, melampaui target awal seluas 487 hektare.
"Kegiatan penanaman jagung tersebut dipusatkan di areal Lahan Baku Sawah (LBS) Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede," kata Wahyu Hidayah, Kepala Dinas Pertanian kepada wartawan, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, capaian luasan tanam yang melebihi target adalah hasil dari sinergi kuat antara kelompok tani, perangkat desa, BUMDes, kecamatan, serta dukungan teknis penuh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan.
"Kolaborasi dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan, kami sangat apresiasi mendalam atas inisiatif dan peran aktif," katanya.
Wahyu menyebut bahwa penanaman jagung ini merupakan bagian integral dari strategi besar daerah untuk mendukung program nasional empat komoditas prioritas: padi, jagung, gula, dan garam.
“Kami di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyambut kolaborasi ini dengan penuh semangat. Ini bukan sekadar gerakan tanam, tapi momentum strategis untuk mempercepat swasembada jagung," ujarnya.
''Di Kabupaten Kuningan, fokus kita saat ini adalah padi dan jagung, dua komoditas andalan yang harus kita optimalkan bersama,” kata Wahyu.
Dijelaskan pula bahwa program Luas Tambah Tanam (LTT) jagung tahun 2025 didukung oleh bantuan benih dari Kementerian Pertanian yang disalurkan langsung kepada kelompok tani.
Tak hanya itu, aspek pendampingan teknis juga menjadi perhatian serius dinas.
“Kami tidak sekadar menyalurkan bantuan. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kami terjun langsung ke sawah, memastikan proses budidaya jagung berjalan sesuai standar. Ini upaya bersama. Ketahanan pangan tak bisa dibangun oleh satu lembaga saja, tapi oleh semangat kolaborasi lintas sektor,” katanya.
Gerakan kolaboratif ini membuktikan bahwa kekuatan negara tidak hanya terletak pada institusi, melainkan pada sinergi yang menyatu—antara aparat, pemerintah, dan rakyat untuk mengamankan masa depan pangan Indonesia.
Baca juga: Menko Bidang Pangan RI Nobatkan Kepala Daerah Kuningan Menjadi Bupati Peduli Penyuluh Pertanian
Hutan Subang di Kuningan Rusak, Muncul Ancaman Macan Tutul Hingga Krisis Air |
![]() |
---|
Update Dugaan Keracunan Massal SMPN 1 Cilimus Usai Santap MBG, Bupati: Kami Segera Bentuk Tim Satgas |
![]() |
---|
Jalan Penghubung Majalengka-Kuningan Rusak, Politisi PAN Jabar Angkat Bicara |
![]() |
---|
Dugaan Kasus Keracunan Massal Pelajar SMP di Cilimus Akibat MBG, Ketua DPRD Kuningan Angkat Bicara |
![]() |
---|
Bupati Kuningan Prihatin dengan LGBT, Sebut Gerakannya Masif di Media Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.