Viral Peziarah Diminta Sedekah

Polisi Siap Tangkap Pengemis Terorganisir di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Jika Eksploitasi Anak

Polisi siap turun tangan mengamankan pengemis terorganisasi di Makam Sunan Gunung Jati.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, Rabu (6/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Aksi pengemis dan penjaga kotak amal yang memaksa peziarah bersedekah di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, berbuntut panjang.

Setelah video viral berdurasi 1 menit 16 detik memperlihatkan peziarah dipaksa menyumbang dan sempat berdebat dengan penjaga kotak amal, aparat langsung turun tangan. 

Sorotan tajam publik membuat pemerintah dan aparat penegak hukum bergerak cepat.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam.

Apalagi jika ditemukan indikasi kuat bahwa para pengemis itu dikondisikan secara terstruktur, terlebih jika melibatkan anak di bawah umur.

“Kalau sudah masuk ranah pidana, seperti pengkondisian secara terstruktur hingga eksploitasi anak, tentu akan kami proses hukum,” ujar Eko saat meninjau lokasi bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, Rabu (6/8/2025).

Eko mengatakan, saat ini jajarannya sedang melakukan penyelidikan untuk membongkar pola kerja kelompok pengemis terorganisir yang disebut-sebut berasal dari luar daerah.

“Kalau terbukti ada pihak yang mengeksploitasi anak di bawah umur untuk mengemis, akan kami tangkap."

"Ada pasal hukum yang jelas mengatur dan akan kami tegakkan,” ucapnya. 

Meski begitu, Eko menegaskan, bahwa penindakan akan tetap mengedepankan pendekatan humanis, terutama bagi mereka yang masih bisa dibina.

“Kami tetap memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan."

"Penindakan ini bukan bentuk arogansi, melainkan demi kebaikan bersama dan menjaga nama baik Cirebon,” ucap dia.

Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan peziarah, Polres Cirebon Kota bersama TNI dan Satpol PP telah menurunkan personel gabungan secara rutin.

“Saat ini kami menurunkan 6 personel Polri, 5 personel TNI dan 30 anggota Satpol PP."

"Jumlah ini bisa ditambah sesuai eskalasi di lapangan, namun kualitas pengamanan tetap kami jaga,” katanya. 

Selain itu, Forkopimda juga tengah merancang program pembinaan jangka panjang, seperti pelatihan alih profesi dan etika sosial bagi warga yang selama ini menggantungkan hidup dari praktik meminta-minta.

“Semua dilakukan secara bertahap dengan tujuan menciptakan ketertiban dan kebaikan bagi semua pihak,” ujarnya.

Turunnya aparat ke lokasi makam juga diikuti langsung oleh Bupati Cirebon, Imron, yang memimpin pengecekan bersama Dandim, Ketua DPRD dan unsur Forkopimda lainnya.

“Pada hari ini, kami bersama Forkopimda dan Polres Cirebon Kota mendatangi Makam Sunan Gunung Jati karena banyak masukan bahwa di sini kurang kondusif terhadap para peziarah,” ucap Imron saat meninjau makam.

Imron menyayangkan keberadaan pengemis dan oknum penjaga kotak amal yang memaksa.

Bahkan, sejumlah pedagang di area makam mengaku aktivitas mereka terganggu.

“Tadi saya berbincang dengan pedagang di sini, ternyata banyak pengemis dan pengamen. Jadi mau belanja pun terganggu,” ujar dia.

Pihaknya pun berjanji akan terus melakukan pembinaan serta menertibkan kotak amal yang tidak resmi.

"Kalau yang tidak resmi, pasti akan kita benahi. Kami ingin Makam Sunan Gunung Jati jadi tempat ziarah yang mengundang orang luar datang dengan nyaman,” katanya. 

Dari hasil pendataan awal, diketahui bahwa tidak sedikit pengemis yang beraksi di kawasan makam ternyata berasal dari luar daerah Cirebon

Kondisi ini kian memperkuat dugaan bahwa praktik tersebut memang terorganisir.

“Setelah kita tanya, ternyata banyak juga dari luar daerah,” ujarnya.

Sayangnya, meskipun kawasan makam ramai dikunjungi peziarah, Imron menyebut tidak ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masuk dari lokasi tersebut.

“Yang masuk ke makam kan tidak dimintai uang masuk, jadi PAD ke kita tidak ada,” ucap Imron.

Langkah-langkah penertiban yang dilakukan pemerintah dan aparat hukum diharapkan mampu mengembalikan suasana religius dan kenyamanan di kawasan Makam Sunan Gunung Jati.

Forkopimda berkomitmen bahwa upaya ini bukan hanya tindakan sesaat, melainkan berkelanjutan dengan mengedepankan keseimbangan antara pendekatan hukum dan kemanusiaan.

“Tujuan kami agar masyarakat merasa aman dan nyaman ketika berziarah ke sini. Kami jamin keamanan bagi peziarah,” kata Eko. 

Baca juga: Bupati Cirebon Ikut Turun ke Makam Sunan Gunung Jati, Tindak Lanjuti Viral Peziarah Dipaksa Sedekah

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved