Anak Tukang Bakso Jadi Lulusan Terbaik IPDN, Sang Ibu Berpesan Jangan Lupa Salat 5 Waktu

Sosok Suwandi, anak penjual bakso di Buton yang menjadi lulusan terbaik IPDN.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Kiki Andriana
LULUSAN TERBAIK - Suwandi (22) lulusan terbaik IPDN Angkatan XXXII saat diwawancara Tribun Jabar.id, di IPDN Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (28/7/2025). 

"Sering berdoa, sering salat tahajud, sering ber-sholawat fajriyah," jawab sang ibu.

Wamersi berpesan kepada Suwandi untuk tetap sederhana dan tidak sombong meskipun menjadi lulusan terbaik. "Semoga berbakti kepada orang tua, tidak sombong dan rendah hati," ucapnya.

Tanpa Orang Tua

Selain Suwandi, praja lain yang kemarin juga dinobatkan sebagai lulusan IPDN adalah Ayu Mey Wulandari (24).

Sama seperti Suwandi, ia juga bukan berasal dari keluarga kaya atau terpandang. Bahkan saat kelulusannya kemarin, tak ada ayah dan ibu yang ikut mendampinginya. Namun, Ayu tetap berdiri tegak, bahkan menjadi kebanggaan karena merupakan satu dari 10 lulusan terbaik IPDN angkatan 32.

“Ayah saya meninggal tahun 2021, Ibu saya sudah lebih dulu berpulang tahun 2017,” kata Ayu dengan mata berkaca kaca.

Ayu, lulusan asal pendaftaran Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, adalah contoh bukan hanya kuat dalam disiplin dan prestasi melainkan juga ketabahan. Dengan dukungan moril saudara kandung ia berhasil lolos seleksi dan menjadi salah satu lulusan terbaik.

"Jadi walaupun tanpa dukungan dari orangtua, sejauh ini saya bisa bertahan di IPDN masih ada adik saya, masih ada keluarga, masih ada rekan-rekan wisma yang membantu sampai sekarang ini," katanya.

Meski menjalani perjuangan besar tanpa bisa menyandarkan diri pada pundak orang tua, Ayu yang merupakan kelahiran 27 Mei 2001 bercerita sang adik sangat memberikan dukungan. Adiknya bahkan sempat mengambil cuti kuliah demi membantu biaya Ayu menyelesaikan pendidikan.

Ada juga bantuan dari purna praja dan keluarga rekan-rekannya. Tapi tetap, tak ada yang bisa menggantikan pelukan seorang ibu atau doa langsung dari ayah.

"Adik saya sempat cuti kuliah 1 tahun untuk membantu pembiayaan saya kuliah selama di semester 7, 8 selanjutnya adik saya ada juga purna saya membantu dimulai tahun 2023 dan juga ada dari beberapa rekan saya, beberapa dari orangtuanya membantu saya selama di sini," katanya.

Ayu mengaku sangat ingin berbagi kebahagiaan bersama orang tuanya. Ketika ditanya apa yang ingin ia sampaikan jika orang tuanya ada di hari kelulusannya, Ayu kembali meneteskan air mata.

"Untuk ayah ibu, alhamdulillah ayah ibu di sini terima kasih untuk seluruh pengorbanannya selama 20 tahun mendidik saya, membina saya menjadi seorang yang berguna. Terima kasih bahwa ternyata selama 20 tahun itu membawa bekal bagi saya untuk dapat menjalani hidup yang keras ini dan mampu menyelesaikan tugas saya belajar di lembaga tercinta ini," katanya dengan suara parau.

Setelah lulus, Ayu mengaku tidak memiliki banyak keinginan dan tuntutan. Sebagai lulusan IPDN ia siap ditugaskan di manapun di wilayah Indonesia.

"Untuk rencananya saya akan mengikuti sesuai dengan peraturan bagaimana ditempatkan nantinya. Jadi saya siap ditempatkan dimanapun," katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved