Arema FC
Mengintip Cosplay Luis Enrique, Cara Unik Asisten Pelatih Arema FC Pantau Latihan dari Ketinggian
Asisten Pelatih Arema, Andre Costa pantau latihan dari ketinggian menggunakan scaffolding semipermanen, seolah cosplay Luis Enrique di Paris Saint Ger
Pemain berpostur ideal 1,86 meter disebut mengkhiri kontrak dengan NK Dubrava pada 30 Juni 2025. Dengan berakhirnya masa kontrak dengan NK Dubrava, ini akan membuka peluang besar untuk bergabung ke Green Force tanpa biaya transfer.
Tak hanya Alef, Persebaya Surabaya juga dikaitkan dengan nama besar lainnya yakni Jurgen Locadia.
Striker berusia 31 tahun ini punya pengalaman segudang bermain di kompetisi top dunia seperti Belanda, Inggris, Jerman, Iran, Tiongkok, hingga Spanyol.
Locadia terakhir membela CF Intercity di Spanyol dengan catatan 10 gol dari 24 pertandingan. Meski sudah tak muda, ia tetap tajam dan terbukti konsisten mencetak gol di berbagai liga berbeda.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Striker Asal Inggris Deri Corfe Jadi Pemain Asing Andalan Laskar Mataram
Dari sisi prestasi, Locadia jauh lebih unggul dibanding Alef Firmino. Ia sudah mengoleksi 6 gelar juara, termasuk dua kali kampiun Liga Belanda bersama PSV Eindhoven dan satu gelar juara Liga Iran bersama Persepolis FC.
Catatan terbaik Locadia terjadi saat masih membela PSV Eindhoven, dengan 62 gol dan 38 assist dalam 176 pertandingan.
Bahkan di tim U21 PSV, ia pernah mencetak 29 gol dalam 33 laga saja, membuktikan kemampuannya sejak usia muda.
Saat ini, harga pasaran Jurgen Locadia diperkirakan berada di angka Rp 3,48 miliar. Jika dikombinasikan dengan nilai pasar Alef Firmino, total duo bomber ini menyentuh angka fantastis Rp 7,83 miliar.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Bek Asal Tajikistan Rakhmatsho Resmi Jadi Amunisi Baru Laskar Mataram
Keduanya punya kualitas ciamik di lini depan Green Force. Alef dengan insting golnya di kotak penalti, sementara Locadia mampu bergerak lebih fleksibel dengan pengalaman dan visi bermain yang luas.
Kabar ketertarikan Persebaya Surabaya terhadap keduanya mencuat dari beberapa akun media sosial pecinta sepak bola Indonesia.
Akun Twitter @garistengah_id dan Instagram @serdadumerahputih_1945 mengunggah informasi transfer ini dalam beberapa hari terakhir.
"PERSEBAYA dikaitkan dengan penyerang asal Brasil, Alef Firmino (27)
Baca juga: Bursa Transfer Persebaya Surabaya: Striker Lincah Asal Portugal Ini Resmi Tinggalkan Bajol Ijo
Alef Firmino pada musim 2024/25 bermain untuk klub Kroasia, NK Dubrava (2nd tier)," tulis @garistengah_id, Selasa (24/6/2025).
"Pengganti Flavio Silva yang dikabarkan akan bermain di tim liga Afrika," tulis @serdadumerahputih_1945, Kamis (26/6/2025).
Sumber menyebutkan Alef Firmino sudah berstatus bebas transfer, membuat proses negosiasi dengan Persebaya Surabaya kemungkinan besar berjalan lancar.
Begitu pula dengan Jurgen Locadia, yang kontraknya bersama CF Intercity telah berakhir pada 30 Juni 2025.
Jika salah satu dari mereka resmi bergabung, maka Persebaya Surabaya akan memiliki salah satu striker paling mahal di Liga 1 musim ini.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Striker Asal Inggris Deri Corfe Jadi Pemain Asing Andalan Laskar Mataram
Bonek pun mulai ramai membahas, siapa yang lebih layak dari dua pemain beda rasa ini untuk mengisi lini depan.
Perbandingan antara Alef Firmino dan Jurgen Locadia menjadi perbincangan hangat di kalangan fans. Dari sisi usia, pengalaman, hingga kontribusi gol, keduanya punya keunggulan masing-masing.
Kehadiran salah satu dari duo bomber ini tentu diharapkan bisa mengangkat performa Persebaya Surabaya yang tengah mencari konsistensi.
Apalagi musim lalu performa Green Force sempat naik turun, dengan lini depan menjadi sorotan utama.
Baca juga: Bursa Transfer Persebaya Surabaya: Striker Lincah Asal Portugal Ini Resmi Tinggalkan Bajol Ijo
Keputusan melepas Flavio Silva pun tidak terlalu mengejutkan jika melihat produktivitasnya yang belum memuaskan musim lalu.
Persebaya Surabaya nampaknya ingin membangun kembali kekuatan dari lini depan yang lebih segar dan tajam.
Jika terealisasi, formasi baru Persebaya Surabaya bisa sangat mematikan dengan kedatangan penyerang berpengalaman di lini depan.
Baca juga: Bursa Transfer Persebaya Surabaya: Striker Lincah Asal Portugal Ini Resmi Tinggalkan Bajol Ijo
Diberitakan sebelumnya, Persebaya Surabaya resmi mengumumkan perpisahan dengan Flavio Silva striker asing asal Portugal.
“Terima Kasih atas kebersamaan satu musim ini Flavio Silva. Singkat namun banyak kenangan indah yang kita jalani bersama. Semangat, dedikasi, dan kehangatan yang kamu tunjukkan selama ini, akan kami terus kami kenang. Sukses di karir barumu. Wani,” tulis Persebaya, di akun Instagram resmi klub.
Selama berseragam Persebaya, Flavio Silva mencatatkan penampilan 33 kali. Pemain yang juga bisa menjadi penyerang sayap itu menorehkan total sembilan gol dalam kompetisi Liga 1 musim lalu.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Striker Asal Inggris Deri Corfe Jadi Pemain Asing Andalan Laskar Mataram
Flavio merupakan pemain andalan Persebaya. Meski, beberapa kali sempat mendapat kritik dari para penggemar karena sempat kesulitan mencetak gol.
Melalui pernyataan resminya, Persebaya memastikan akan segera mengumumkan pemain asing baru yang juga berposisi striker untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2025/2026 dan turnamen di kancah ASEAN.
Selain Flavio Silva yang resmi berpisah dengan Persebaya, pemain asing yang sudah terlebih dahulu meninggalkan Persebaya adalah Gilson Costa gelandang asal Portugal, Mohammad Rashid gelandang asal Palestina, serta Slavko Damjanovic bek asal Montenegro.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Striker Asal Inggris Deri Corfe Jadi Pemain Asing Andalan Laskar Mataram
Sementara itu, PSIM Jogja kembali menambah daftar skuad asing demi mempersiapkan diri menuju Liga 1 musim 2025/26. Kali ini, Laskar Mataram datangkan striker asal Inggris, Deri Corfe, untuk membantu PSIM semusim ke depan.
Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kedatangan Corfe yang dinilai sebagai salah satu pemain bagus di Liga 2 musim 2024/25.
“Kita kemarin liat langsung dia di Liga 2. Dia kemarin main luar biasa di berbagai posisi,” ujar Razzi.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Bek Asal Tajikistan Rakhmatsho Resmi Jadi Amunisi Baru Laskar Mataram
Fleksibilitas Posisi Jadi Nilai Tambah
Salah satu keunggulan utama yang membuat PSIM tertarik mendatangkan Corfe adalah fleksibilitasnya dalam bermain di berbagai posisi. Razzi Taruna menekankan aspek ini sebagai nilai tambah besar bagi tim.
“Jadi dia juga fleksibel untuk membantu kita di lini depan. Dia bisa main di striker, winger, ataupun belakang striker. Sangat akan membantu kita di PSIM,” jelas manajer berusia 24 tahun tersebut.
Kemampuan Corfe bermain sebagai penyerang tengah, sayap kanan dan kiri, serta gelandang serang membuatnya menjadi opsi strategis yang berharga bagi pelatih kepala Jean-Paul Van Gastel. Fleksibilitas ini sangat diperlukan PSIM yang akan menghadapi tantangan berat sebagai tim promosi di Liga 1 musim depan.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Odivan Koerich Jadi Pelengkap Puzzle di Lini Belakang Singo Edan
Dari sisi pribadi, Corfe mengungkapkan kegembiraannya bergabung dengan PSIM setelah melihat besarnya klub dan dukungan suporter yang luar biasa.
“Saya sangat tertarik untuk bergabung dengan PSIM setelah melihat betapa besar klub ini dan bermain di depan para penggemar yang sangat bersemangat,” ungkap striker kelahiran 3 Maret 1998, ini.
Ambisi Corfe untuk memberikan kontribusi maksimal juga terlihat jelas dari pernyataannya. “Saya ingin membantu kami mencapai semua target yang ditetapkan oleh manajer dan membantu sebanyak mungkin dengan gol dan assist,” tegasnya.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Bek Asal Tajikistan Rakhmatsho Resmi Jadi Amunisi Baru Laskar Mataram
Ia juga menambahkan harapannya selama semusim ke depan bersama PSIM Jogja.
“Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya berharap musim ini akan menjadi musim yang sangat sukses bersama dan saya berharap dapat membawa gol dan assist dengan waktu yang baik untuk kita semua,” pungkas Corfe.
Dengan pengalaman bermain dan konsistensi di Liga 2, kedatangan Deri Corfe diharapkan dapat menjadi salah satu kunci sukses PSIM Jogja dalam menjalani debut di kasta tertinggi sepakbola Indonesia setelah 18 tahun absen.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Pemain Asing Singo Edan Resmi Kantongi Lisensi Kepelatihan A, Siapa Dia?
Selain itu, PSIM Yogyakarta juga kembali mendatangkan pemain asing baru untuk mengarungi Liga 1 Indonesia musim depan, setelah sebelumnya sudah mengumumkan tiga pemain asing anyar, Nermin Haljeta (Slovenia), Ze Valente (Portugal), dan Deri Corfe (Inggris).
Klub berjuluk Laskar Mataram itu kini mendatangkan Rakhmatsho Rakhmatzoda sebagai amunisi baru di lini pertahanan dari Tajikistan.
“Saya menerima tawaran, dan menurut saya ini adalah opsi yang paling menjanjikan dengan pemain dan staf pelatih yang luar biasa,” ujar Rakhmatsho, dikutip dari laman resmi klub, Selasa.

Baca juga: PSIM Yogyakarta Ingin Bentuk Trio Penyerang Maut di Liga 1, Datangkan Lagi Striker Asing
Seperti Haljeta, Valente, dan Corfe, Rakhmatsho juga menjadi pemain asing yang pernah mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia. Bek berusia 21 tahun itu adalah penggawa utama Persijap Jepara saat promosi ke Liga 1 musim lalu.
Kala itu, ia tampil sebanyak 20 penampilan, dengan satu gol dan satu assist, untuk mengantarkan Laskar Kalinyamat mendapatkan tiket terakhir melalui posisi ketiga setelah mengalahkan PSPS Pekanbaru 1-0.
Setelah selesai membela Persijap, Rakhmatsho pulang ke Tajikistan untuk membela Barkchi Hisor, tempat ia mencatatkan sembilan penampilan di kasta tertinggi sepak bola negara Asia Tengah tersebut.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Odivan Koerich Jadi Pelengkap Puzzle di Lini Belakang Singo Edan
Manajer PSIM Razzi Taruna mengakui bahwa Rakhmatsho adalah incaran lama Laskar Mataram. “Rahmat akan menjadi pemain asing baru kita. Kita sudah memantau Rahmat dari lama. Bisa dibilang, dia pemain yang serba bisa,” kata dia.
“Rahmat posisi utamanya center back memang, cuma dia kemarin tampil sebagai pemain nomor enam, tampil luar biasa, membawa Persijap promosi ke Liga 1," tambah dia.
Tak hanya sebagai pemain serba bisa, Razzi juga menyoroti etos kerja pemain muda kelahiran 6 April 2004 tersebut. “Usianya juga masih muda. Etos kerjanya bagus dan tidak mengenal lelah di lapangan,” tuturnya.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Odivan Koerich Jadi Pelengkap Puzzle di Lini Belakang Singo Edan
Sementara itu, Rakhmatsho ingin membuktikan kemampuannya bersama PSIM, yang pada musim depan dilatih pelatih asal Belanda, Jean-Paul van Gastel. Ketika ditanya apa targetnya, ia mengatakan, “Saya ingin menyelesaikan tugas dan bermain dengan baik bersama tim. Saya ingin banyak membantu dan tumbuh bersama tim".
Lebih lanjut, Rakhmatsho mengaku tak sabar untuk segera merumput dan bertemu pendukung setiap PSIM yang dikenal fanatik.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada para penggemar untuk musim lalu yang sangat sukses dan baik. Kalian datang untuk mendukung tim, dan berada di sampingnya setiap saat. Saya juga ingin merasakan hal tersebut dan bertemu kalian di stadion,” ujarnya.
Rakhmatsho adalah pemain ke-13 yang didatangkan PSIM setelah Raka Cahyana, Muhammad Iqbal, Ikhsan Chan, Fahreza Sudin, Kasim Botan, Riyatno Abiyoso, Andy Setyo, Andi Irfan, Reva Adi, Haljeta, Valente, dan Corfe.
Bersama Haljeta, Valente, dan Corfe, ia menjadi pemain asing keenam untuk PSIM setelah mereka sudah memiliki Yusaku Yamadera dari Jepang dan Rafinha dari Brasil.
Baca juga: Bursa Transfer PSIM Jogja: Bek Asal Tajikistan Rakhmatsho Resmi Jadi Amunisi Baru Laskar Mataram
Sementara itu, Stopper jangkung asal Brasil, Odivan Koerich jadi pelengkap puzzle di lini belakang Arema sepeninggal Choi Bo-kyeong. Stopper asal Brasil itu dikontrak selama satu musim ke depan untuk Liga 1 2025-2026.
Manajemen Arema secara resmi telah memperkenalkan pemain berusia 26 tahun itu melalui akun media sosial milik klub, Senin (30/6/2025). Bahkan, Odivan pun sudah mengikuti sesi latihan perdananya bersama Arema di Lapangan Universitas Brawijaya, Dau, Kabupaten Malang.
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi mengaku kedatangan Odivan sesuai dengan kebutuhan tim. Menurutnya, pemain bertinggi 1,90 meter itu bisa menjadi jawaban untuk memperkokoh lini pertahanan Arema.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Stopper Jangkung Asal Brasil Odivan Koerich Resmi Berseragam Singo Edan
“Pemain belakang memang menjadi salah satu posisi yang kita butuhkan, posisi yang kita butuh pemain asing baru di situ. Kami lantas mencari, dan mendapatkan referensikan dari Coach Marcos Santos, akhirnya kita ambil Odivan ini,” kata Yusrinal seperti dikutip TribunCirebon.com dari WEAREMAnIA.
Inal, sapaan akrab Yusrinal memeberkan beberapa pertimbangan kenapa Arema memilih Odivan. Kedekatan dengan Pelatih Marcos menjadi latar belakang utama.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Ucapan Pertama Kali Marcos Vinicius dos Santos Tentang Sepak Bola Indonesia
“Waktu Coach Marcos menyodorkan nama Odivan, kami gak langsung memutuskan, tapi kami lihat CV-nya dulu, dan ternyata bagus. Kalau gak bagus gak mungkin kita ambil,” imbuhnya.
“Kebetulan Odivan ini pernah satu klub dengan Coach Marcos (di Clube Nautico Capibaribe). Gak ada masalah, itu malah menjadi keuntungan,” pungkas manajer asal Bogor tersebut.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Stopper Jangkung Asal Brasil Odivan Koerich Resmi Berseragam Singo Edan
Untuk diketahui, Stopper jangkung asal Brasil, Odivan Koerich dipastikan merapat ke Arema. Pemain bertinggi badan 1,90 meter itu secara resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Arema untuk Liga 1 2025-2026, Senin (30/6/2025).
Kepastian bergabungnya pemain berusia 26 tahun itu disampaikan Arema melalui akun media sosial milik klub. Odivan dikontrak dengan durasi selama satu musim ke depan.
Odivan pun sudah hadir dalam sesi latihan Arema di Lapangan Universitas Brawijaya, Dau, Kabupaten Malang, Senin (30/6/2025) sore. Bahkan, Odivan sejatinya sudah tiba di Malang sejak tiga hari yang lalu.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Resmi Rekrut Andre Caldas Costa Sepaket dengan Marcos dos Santos Goncalves
“Selamat datang, Odivan. Arema FC resmi memperkenalkan pemain baru berposisi sebagai bek bernama Odivan Koerich. Bergabungnya Odivan diharapkan semakin memperkokoh lini pertahanan Singo Edan di musim ini,” tulis @aremafcofficial.
Sebelum ke Arema, Odivan Koerich memperkuat klub Liga Brasil Serie C, Clube Nautico Capibaribe. Itu merupakan klub yang sama dengan klub terakhir yang dilatih Marcos Santos, yang kini menangani Arema.
Odivan tercatat memulai karier di klub Juventude di usia 20 tahun, dan selalu bermain di Liga Brasil. Pemain kelahiran itu lalu pindah ke Operario di musim 2020-2021, lalu ke Parana di musim 2022, hingga akhirnya ke Nautico sejak musim 2023.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Pemain Asing Singo Edan Resmi Kantongi Lisensi Kepelatihan A, Siapa Dia?
Di klub terakhirnya itu, selama dua musim Odivan membukukan 33 penampilan dalam 2.203 menit di sembilan kompetisi yang diikuti klubnya. Yang menarik, sepanjang kariernya di klub tersebut, Odivan hanya menerima lima kartu kuning saja tanpa satupun kartu merah.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Ucapan Pertama Kali Marcos Vinicius dos Santos Tentang Sepak Bola Indonesia
Diberitakan sebelumnya, Sosok Pelatih Marcos Santos tahu Arema dan sepak bola Indonesia dari dua mantan Pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes dan Mazola Junior.
Keduanya sempat bekerja di Liga 1 2024-2025 tapi sama-sama berujung pemecatan sebelum kompetisi berakhir.
Setelah mendapatkan tawaran melatih Arema, Marcos sempat mencari tahu seperti apa sepak bola Indonesia. Pelatih berusia 46 tahun itu bertanya kepada teman-temannya sesama pelatih asal Brasil.
Mereka pun bercerita tentang bagaimana sepak terjang Arema di Indonesia. Cerita-cerita itu semakin membuatnya bersemangat untuk datang ke Indonesia, hingga akhirnya diperkenalkan sebagai pelatih kepala Arema, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Resmi Rekrut Andre Caldas Costa Sepaket dengan Marcos dos Santos Goncalves
“Saya sudah mengenal Arema. Beberapa teman saya sesama pelatih yang bekerja di Indonesia berbicara tentang Arema, tim yang hebat, tim dengan banyak suporter,” kata Marcos.
Marcos bisa dibilang tahu Arema cukup detail, hingga nama beberapa pemainnya saat ini. Khususnya sang kapten tim Johan Farizi dan sejumlah pemain senior lainnya.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Pemain Asing Singo Edan Resmi Kantongi Lisensi Kepelatihan A, Siapa Dia?
“Ketika saya mendapat tawaran, saya pelajari Arema, bagaimana sejarah klub, dan juga pemain-pemain yang ada di sini, terutama yang paling senior, yang menjadi andalan, bahkan sampai yang paling muda,” imbuhnya.
“Ini penting bagi saya sebagai pelatih untuk mengenal tim saya, karena kami akan bekerja dan berjuang bersama-sama,” tegas mantan pelatih Timnas Brasil U-17 itu.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Resmi Rekrut Andre Caldas Costa Sepaket dengan Marcos dos Santos Goncalves
Sementara itu, Manajemen Arema FC resmi rekrut Andre Caldas Costa sepaket dengan pelatih kepala,Marcos Santos untuk Liga 1 2025-2026. Kedua pelatih sama-sama berasal dari Brasil.
Andre secara resmi telah diperkenalkan sebagai Asisten Pelatih Arema pada Kamis (26/6/2025), bersama Marcos dan dua pemain asing anyar. Pelatih berusia 37 tahun itu pun sudah aktif dalam sesi latihan sejak Jumat (27/6/2025).
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi tak menampik jika kedatangan Andre memang sepaket dengan Marcos. Keduanya sama-sama dikontrak Arema untuk satu musim ke depan.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Pemain Asing Singo Edan Resmi Kantongi Lisensi Kepelatihan A, Siapa Dia?
“Coach Marcos datang bersama asisten pelatih, Andre Caldas. Dia merupakan permintaan Coach Marcos sendiri,” kata Yusrinal.
Arema Rekrut Andre Caldas Costa yang Sudah Pernah Bekerja Sama dengan Marcos Santos
Yusrinal tahu jika kebersamaan Marcos dan Andre di Arema bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, keduanya juga sudah pernah bekerja sama dalam satu klub.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Baru Sekali Pimpin Latihan Arema FC, Marcos Santos Terpaksa Absen, Ada Apa?
Momen itu terjadi di musim 2024-2025 lalu. Kala itu, keduanya sama-sama berada di staf kepelatihan Clube Nautico Capibaribe di Liga Brasil Serie C.
“Kedua pelatih sudah pernah bekerja sama sebelumnya. Tentu saja itu membantu adaptasi mereka di sini,” pungkas Inal, sapaan akrabnya.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Pemain Asing Singo Edan Resmi Kantongi Lisensi Kepelatihan A, Siapa Dia?
Sebelumnya, Pemain asing Arema, Julian Guevara kantongi lisensi kepelatihan A dari federasi sepak bola Kolombia, FCF. Lisensi itu diterimanya setelah lulus menempuh kursus selama berbulan-bulan.
Julian menempuh kursus kepelatihan itu dalam dua tahap. Penerimaan materi kursus dalam kelas daring dimulainya saat Liga 1 2024-2025 lalu masih bergulir.
Pemain berusia 32 tahun itu mengakhirinya dengan kelas tatap muka di negaranya, yang memaksanya absen latihan jelang musim baru. Setelah kurang lebih dua pekan, Julian mengumumkan kelulusannya menempuh kursus lisensi A lewat akun Instagramnya, Sabtu (28/6/2025).
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Baru Sekali Pimpin Latihan Arema FC, Marcos Santos Terpaksa Absen, Ada Apa?
“Lisensi A. Terima kasih Tuhan, satu tahap berhasil diselesaikan. Terima kasih kepada keluarga atas dukungan tanpa syarat, istri dan anak-anak terima kasih, tanpa pengertian dan dukungan kalian semua ini tidak akan mungkin terjadi,” tulis Julian.
Julian memaparkan siapa saja pihak yang turut berjasa selain keluarga dalam prosesnya mendapatkan lisensi kepelatihan A. Pemilik jersey bernomor punggung 6 itu menyinggung peran teman satu klub dan pelatihnya.
“Para guru dan pelatih, terima kasih atas ilmu yang dibagikan,” imbuh pemain yang biasa bermain di posisi gelandang dan bek tengah tersebut.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Marcos Vinicius dos Santos Goncalves Jadi Pelatih Singo Edan, Ini Sosoknya
“Terima kasih juga kepada klub @aremafcofficial atas dukungan yang terus-menerus dalam tahap pembelajaran ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Baru sekali memimpin latihan Arema, Pelatih Marcos Santos terpaksa absen. Pelatih asal Brasil itu tak tampak dalam sesi latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Sabtu (28/6/2025) pagi.
Sebelumnya, setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala, Marcos hadir dalam sesi latihan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (26/6/2025) sore. Tapi, pelatih berusia 46 tahun itu baru memimpin latihan keesokan harinya di Lapangan Wonoayu, Wajak, Kabupaten Malang (27/6/2025).
Sebelum latihan di Kebun Raya Purwodari, Asisten Pelatih Andre Caldas, yang juga baru saja diumumkan sebagai pendamping Marcos, buka suara terkait absennya sang pelatih kepala. Menurutnya, Marcos sudah izin kepada manajemen Arema untuk meninggalkan Indonesia.
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Marcos Vinicius dos Santos Goncalves Jadi Pelatih Singo Edan, Ini Sosoknya
“Coach Marcos sudah izin tidak datang dalam sesi latihan selama empat hari ke depan, dia pulang ke Brasil,” kata Andre.
Alasan Marcos Santos Terpaksa Absen Memimpin Latihan Arema
Dalam kesempatan yang sama, Andre juga menyampaikan alasan kenapa Marcos harus meninggalkan tim sementara waktu. Setidaknya, eks pelatih Timnas Brasil U-17 itu baru kembali gabung tim pada sesi latihan Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Bursa Transfer Arema FC: Winger asal Brasil Valdeci Moreira da Silva Jadi Pemain Anyar Singo Edan
“Coach Marcos harus pulang ke negaranya karena ada urusan administratif yang berkaitan dengan federasi sepak bola Brasil,” imbuhnya.
“Dia harus mengurus beberapa dokume\n penting yang berhubungan dengan kontraknya sebagai pelatih di sini. Urusan itulah yang memaksanya harus meninggalkan tim,” pungkas pelatih berusia 37 tahun itu.
STATISTIK Paulinho Mocceling Borong 2 Assist, Raih MOTM saat Arema FC Bungkam PSBS Biak |
![]() |
---|
AREMANIA FULL SENYUM, Arema FC Bantai PSBS Biak 4-1, Kado Manis Ulang Tahun Singo Edan |
![]() |
---|
Tribun 13 dan Tribun 14 Stadion Kanjuruhan Malang Ditutup untuk Laga Kandang Arema, Ada Apa? |
![]() |
---|
PREDIKSI Super League Arema FC vs PSBS Biak, Singo Edan Siap Persembahkan Kemenangan di HUT ke-38 |
![]() |
---|
AREMANIA Bersiaplah! 1.476 Personel Amankan Laga Arema FC vs PSBS Biak, Masuk Kategori High Risk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.