Perjuangan Eni, Pedagang Gorengan Keliling di Indramayu Agar Tiga Anaknya Bisa Sekolah Sampai Kuliah
Eni kini sedih karena Pantai Karangsong sepi wisatawan setelah dilanda banjir rob.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sebagai orang tua, setiap orang tentu ingin bisa mencukupi segala kebutuhan anaknya.
Ini yang dirasakan oleh Eni (50), seorang ibu warga Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Indramayu.
Saat ditemui Tribuncirebon.com, Eni terlihat termenung duduk di bibir Pantai Karangsong, matanya menjelajah berusaha mencari wisatawan yang datang untuk ditawarkan gorengan jualannya.
Namun, sore ini, Kamis (26/5/2025), Pantai Karangsong Indramayu justru sepi, tak ada pengunjung satu pun.
Boks plastik berisikan gorengan yang dibawanya juga masih tersisa banyak.
“Sepi, soalnya masih rob juga, mungkin orang-orang malas ke pantai, jalanan ke pantai juga kan banjir,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Sudah bertahun-tahun Eni menekuni usaha jualan gorengan keliling dengan sepeda motor.
Areal berjualannya ialah di sekitaran Karangsong, mulai dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), bantaran pelabuhan tempat para nelayan memperbaiki jaring, hingga ke objek wisata Pantai Karangsong.
Dahulu, cerita Eni, jualan gorengannya selalu laris manis.
Satu boks plastik isi penuh gorengan pun selalu ludes dibeli para nelayan hingga wisatawan.
Hanya saja, saat ini kondisi cuaca sedang tak bersahabat, rob juga masih terus datang.
Walau tidak berdampak langsung para dirinya, tapi bencana ini membuat penghasilannya berkurang drastis.
“Kalau enggak habis ya sudah bawa pulang, dimakan sendiri,” ujar dia.
Eni menilai, sudah menjadi risiko orang berjualan saat menunjukkan sisa gorengan yang belum laku.
Hanya saja, yang ada dipikirannya sekarang ini adalah nasib dua anaknya yang masih sekolah, anak keduanya masih SMP dan anak bungsunya masih duduk dibangku SD.
Ia bercerita, ekonomi keluarganya dahulu terbilang cukup.
Suaminya kala itu juga masih bekerja sebagai sopir taksi online sehingga anak pertama mereka juga bisa kuliah dan lulus menjadi sarjana.
“Dulu bisa nguliahin anak, sekarang mah boro-boro,” ujar dia.
Ada khawatir yang kini dirasakan Eni, ia takut bilamana kelak anak kedua dan ketiganya cemburu pada kakaknya karena bisa kuliah.
Sorot matanya pun langsung berkaca-kaca ketika menceritakan kondisi ekonomi keluarganya sekarang ini sedang tidak baik.
Suaminya juga sudah beberapa waktu terakhir tidak bekerja karena sakit.
Eni pun menjadi tumpuan satu-satunya keluarga mencari nafkah.
“Sekarang jualan paling cuma cukup buat makan saja,” ujar dia.
Eni pun berharap, banjir rob yang melanda pesisir Karangsong segera berakhir.
Ia juga menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk bisa membuatkan tanggul pemecah ombak atau breakwater di kawasan setempat.
Dengan harapan, walau air sedang pasang, air tidak sampai naik ke daratan.
Objek wisata pun bisa kembali ramai seperti dahulu dan ekonomi keluarganya bisa kembali membaik.
“Iya berharapnya ada upaya dari pemerintah buat bikin breakwater biar enggak rob terus,” ujar dia.
Baca juga: Ganasnya Rob di Pesisir Indramayu, Fasilitas Pantai Karangsong Hancur, Puluhan Warung Porak Poranda
Viral Video Warga di Indramayu Gotong Jenazah Pakai Sarung Lewat Jembatan Bambu, Ini Ceritanya |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Koperasi, Ini Harapan Bupati Lucky Hakim Untuk Kopdes Merah Putih di Indramayu |
![]() |
---|
Warga Eretan Indramayu Sebut Rumah Panggung Bukan Solusi Atasi Banjir, Minta Pemerintah Buatkan Ini |
![]() |
---|
Transaksi Gagal, Pengedar Narkoba Usia 22 Tahun Ini Diamankan Polres Indramayu di Tukdana |
![]() |
---|
4 Lokasi SIM Keliling di Indramayu Hari Ini 7 Agustus 2025, Desa Cemara dan Perempatan Karangturi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.