Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat Pasca Idul Adha 2025 : Tiga Kunci Kesuksesan Nabi Ibrahim
Bagi khatib yang bertugas berikut contoh teks khutbah Jumat yang dilansir dari khutbahsingkat.com :
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Contoh Teks khutbah Jumat Pasca Idul Adha 2025 : Tiga Kunci Kesuksesan Nabi Ibrahim untuk besok Jumat (13/6/2025).
Hari Jumat merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam, khususnya para kaum adam.
Pada hari Jumat, kaum adam akan menjalankan Sholat Jumat secara berjamaah di masjid.
Sholat Jumat sebagai pengganti sholat zuhur.
Bagi khatib yang bertugas berikut contoh teks khutbah Jumat yang dilansir dari khutbahsingkat.com :
Khutbah Jumat Pertama
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah
Pertama marilah kita bertakwa kepada Allah, yaitu menjauhi segala larangan dan melaksanakan segala perintah-Nya.
Hal tersebut kita lakukan karena takwa merupakan nilai esensial dalam hidup sebagai muslim.
Takwa bagi generasi modern juga bisa dimaknai dengan meningkatkan belajar, meraih prestasi, disiplin, unggul, rajin shalat lima waktu dan beribadah kepada Allah.
Sebaliknya menjauhi larangan Allah, seperti menjauhi narkoba, menghindari hoaks dan ujarna kebencian, menjauhi radikalisme dan terorisme, menjauhi permusuhan demi membangun dan membela NKRI yang bermartabat.
Pertama marilah kita bertakwa kepada Allah, yaitu menjauhi segala larangan dan melaksanakan segala perintah-Nya.
Hal tersebut kita lakukan karena takwa merupakan nilai esensial dalam hidup sebagai muslim.
Takwa bagi generasi modern juga bisa dimaknai dengan meningkatkan belajar, meraih prestasi, disiplin, unggul, rajin shalat lima waktu dan beribadah kepada Allah.
Sebaliknya menjauhi larangan Allah, seperti menjauhi narkoba, menghindari hoaks dan ujarna kebencian, menjauhi radikalisme dan terorisme, menjauhi permusuhan demi membangun dan membela NKRI yang bermartabat.
Alhamdulillah, siang hari ini kita semua berbahagia, karena dapat melaksanakan shalat Jumat bersama usai merayakan ‘Îdul Adhâ dengan selamat dan sejahtera.
Karena itu, mari kita bersama merenungi makna dan hakikat yang terdalam dari Idul Adha.
Kemarin kita sudah melaksanakan Idul Adha.
Secara bahasa, ‘îd memiliki makna hari raya, adhâ bermakna hewan sembelihan, artinya pada hari itu kita diperintahkan Allah untuk berkurban dengan menyembelih binatang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Hari istimewa itu juga dapat dinamakan dengan hari raya haji, karena sehari sebelumnya umat Muslim yang berhaji melaksanakan wukuf di Arafah.
Hari raya Idul Adha juga dinamakan dengan hari raya besar, idul kabir, karena mengingat peristiwa penting sejarah nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Kendati telah berlalu, mari kita bersama belajar dari kesuksesan Nabi Ibrahim AS.
Imam Nawawi bin Umar al-Bantani al-Jawi dalam kitab Nashaihul Ibad, halaman 10 mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ketika ditanya, apa alasan utama Allah SWT mengangkat Nabi Ibrahim menjadi khalilullah (kekasih Allah)?
Nabi Ibrahim menjawab dengan tiga alasan. Pertama, Nabi Ibrahim selalu mendahulukan perintah Allah.
Kedua, Nabi Ibrahim selalu tawakkal kepada Allah. Dan ketiga, Nabi Ibrahim adalah pribadi yang peduli terhadap orang lain.
Rahasia pertama Nabi Ibrahim menjadi khalilullah atau kekasih Allah adalah mendahulukan perintah-Nya.
Hal tersebut mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Sebagaimana Firman Allah dalam surat as-Shaffat 102-111.
Dari perjalanannya yang panjang, dengan rentetan perjuangan dan ujian demi ujian, pada akhirnya Nabi Ibrâhim mendapatkan kemenangan, kelulusan, dan kesuksesan yang gemilang. Lulus dari ujian yang berat dari Allah SWT.
Hingga kini peristiwa tersebut dikenang oleh Muslim sedunia agar ajaran Nabi Ibrahim menjadi teladan dan diamalkan oleh generasi masa depan.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat Hari Ini 5 Juni 2025: Pahala yang Setara dengan Ibadah Berhaji
Jamaah Rahimakumullah
Rahasia kedua kesuksesan Nabi Ibrahim adalah selalu bertawakkal kepada Allah SWT.
Maksudnya, ia adalah nabi yang selalu berusaha keras, cerdas, ikhlas, dan selalu mengerjakan perintah Allah dengan tuntas.
Nabi Ibrahim selalu berikhtiar dan berusaha dalam melaksanakan perintah, berdoa kepada Allah, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat Ar Ra’d, ayat 11:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk selalu berusaha, berdoa, dan tawakkal kepada Allah SWT. Dalam konteks hari Idul Adha kemarin, Nabi Ibrahim selalu bekerja keras untuk melaksanakan perintah.
Ia bekerja cerdas dengan mengklarifikasi mimpi hingga tiga kali, juga mendiskusikannya dengan Nabi Ismali AS.
Dengan demikian, Nabi Ibrahim menerima perintah Allah tersebut dan mengerjakannya dengan ikhlas, tujuannya hanya kepada Allah SWT dan akhirnya perintah dilaksanakan dengan sukses dan tuntas.
Nabi Ibrahim adalah pribadi yang arif bijaksana, nabi yang cerdas dan pintar. Ketika berdakwah pada masyarakat, dia menguasai berbagai bahasa, paham ajaran, mengerti sosiologi, dialektika dan adat istiadat mereka.
Sehingga masyarakat yang didakwahi Nabi Ibrahim tidak dapat membantah hujjah dan dalil Nabi Ibrahim.
Hadirin yang Berbahagia
Rahasia kesuksesan Nabi Ibrahim yang ketiga adalah sosok yang dermawan dan peduli sosial.
Ia bekerja cerdas dengan mengklarifikasi mimpi hingga tiga kali, juga mendiskusikannya dengan Nabi Ismali AS.
Dengan demikian, Nabi Ibrahim menerima perintah Allah tersebut dan mengerjakannya dengan ikhlas, tujuannya hanya kepada Allah SWT dan akhirnya perintah dilaksanakan dengan sukses dan tuntas.
Nabi Ibrahim adalah pribadi yang arif bijaksana, nabi yang cerdas dan pintar. Ketika berdakwah pada masyarakat, dia menguasai berbagai bahasa, paham ajaran, mengerti sosiologi, dialektika dan adat istiadat mereka.
Sehingga masyarakat yang didakwahi Nabi Ibrahim tidak dapat membantah hujjah dan dalil Nabi Ibrahim.
Hadirin yang Berbahagia
Rahasia kesuksesan Nabi Ibrahim yang ketiga adalah sosok yang dermawan dan peduli sosial.
Kita tidak diperintahkan menyembelih putra kita, namun hanya diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, kita juga diperintahkan untuk menjadi seorang yang peduli sosial, membantu sesama yang membutuhkan.
Terutama bagi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.
Mari, dalam semangat hari raya Idul Adha ini, kita menyisihkan sebagian harta untuk membantu saudara yang sedang membutuhkan. Semoga mereka diberi ketabahan, kesabaran, dan kemudahan dalam menghadapi penderitaan. Aamiin.
Ya Allah ya rahman, ampunilah umat Nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW, kasihanilah mereka, bimbinglah mereka, sayangilah mereka, sebagaimana Nabi Muhammad menyayangi mereka. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Jumat Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 18 Juli 2025: Mengasihi Anak Yatim, Dekatkan Diri Menuju Surga-Nya |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini: Definisi Ikhtiar dan Tawakal, Allah Jamin Rezeki bagi Umat-Nya |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat Terbaru: Cara Mengingat Kematian dan Hikmahnya |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Singkat Berjudul Cara Ampuh Menaklukan Godaan Setan |
![]() |
---|
Ceramah Khutbah Jumat Pekan Ini: Jangan Risau dan Berputus Asa, Allah Jamin Rezzeki bagi Umat-Nya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.