Cerita Inspirasi
Cerita Waryono Buruh di Indramayu, Panggul Beras Tangga Tinggi hingga Pulang Beli Mainan Anak
Cerita Waryono Buruh di Indramayu, Harus Panggul Beras Tangga Tinggi Hingga Pulang Beli Mainan Untuk Anak Bungsunya
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tumpukan karung beras menjulang tinggi di Gudang Bulog Tegalgirang di Kecamatan Bangodua, Indramayu, Senin (9/6/2025).
Karung-karung itu adalah hasil serapan yang berhasil dilakukan Perum Bulog Cabang Indramayu. Total jika dihitung setara beras ada sebanyak 114.655 ton.
Capaian ini membuat Perum Bulog Indramayu menempati posisi kedua kontributor serapan panen terbesar se-nasional setelah Perum Bulog Cabang Cirebon.
Baca juga: 43 Desa di Kabupaten Tulungagung Terbabat Jalan Tol, Pembebasan Tanah Dilanjutkan Bulan Ini
Tumpukan karung beras yang tinggi itu satu per satu diangkut oleh para buruh panggul. Total ada 58 buruh yang bekerja di gudang tersebut, salah satunya adalah Waryono (38).
Waryono mengatakan, awalnya ia takut harus naik tangga memanggul karung beras untuk ditumpuk karung beras di bagian paling atas.
“Tapi demi keluarga, kerja apapun dijalanin aja,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: 9 Desa di Kecamatan Prambon Nganjuk Terbabat Tol Kertosono-Kediri, Proyek Dilelang Agustus?
Di sisi lainnya, walau melelahkan, Waryono mengaku senang melakukan pekerjaannya tersebut.
Menurutnya, karung beras yang ia pikul ini ada harapan besar dari masyarakat. Beras-beras itu nantinya untuk cadangan pangan nasional yang akan didistribusikan untuk beragam bantuan untuk masyarakat.
“Ini nantinya untuk masyarakat juga, untuk bansos dan lain-lain,” ujarnya.
Waryono sendiri tidak menyebut berapa penghasilan yang ia dapat dari menjadi buruh panggul beras Bulog. Pekerjaan itu, diketahui sudah dilakoninya selama 22 tahun.
Baca juga: 23 Desa di Kabupaten Kediri Terbabat Mega Proyek Tol Kediri-Tulungagung, Segini Nilai Investasinya
Dari hasil keringatnya itu, ia bisa menghidupi istri dan dua anak. Anak pertamanya kini sudah mau masuk SMP, sedangkan si bungsu masih 5 tahun.
Ia juga mengaku senang ketika mendapat upah panggul kemudian dibelikan mainan dan dibawa pulang untuk anaknya.
“Kadang kan anak yang kecil suka minta, pah beliin mainan, pulang kerja saya ke Desa Tempel beli mobil-mobilan,” ujar dia.
4 Pendamping Desa di Cirebon Terseret Kasus Korupsi Pajak Rp 2,9 Miliar, Modus Rapi Terbongkar! |
![]() |
---|
Jadi Penyangga Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Patimban Siap Dorong Ekspor Impor Bidang Otomotif |
![]() |
---|
Canggih! Alat Water Treatment BPBD Cirebon Bisa Ubah Air Kotor dan Air Laut Layak Dikonsumsi |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Sukabumi, Pengendara Motor Meninggal, Ini Kronologisnya |
![]() |
---|
Prediksi Malut United vs Madura United, Saatnya Tuan Rumah Memetik Kemenangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.