Hingga Hari Ketiga, Ada Hampir 250 Peserta Batal Ikuti UTBK UPI

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Hampir 250 peserta batal mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Kepala Humas UPI, Suhendra, mengatakan, mereka merupakan peserta yang tidak hadir sejak hari pertama hingga hari ketiga UTBK yang dilaksanakan di tujuh kampus UPI.

Menurut dia, jumlah peserta yang tidak menghadiri hingga sesi pertama pada hari ketiga UTBK di tujuh kampus UPI mencapai 242 orang, sedangkan total peserta yang hadir sebanyak 7.583 orang.

Baca juga: Polres Indramayu Ultimatum Begal Sadis yang Masih Buron 3x24 Jam Untuk Menyerahkan Diri

"Jumlah tersebut merupakan data selama lima sesi atau sampai sesi pertama di hari ketiga UTBK ini, karena untuk sesi dua masih dalam perekapan," kata Suhendra saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Jumat (25/4/2025).

Ia mengatakan, tingkat kehadiran peserta UTBK UPI hingga hari ketiga tersebut juga diperkirakan mencapai 96,91 persen, dan tingkat ketidakhadirannya sebesar 3,09 persen.

Pihaknya mengakui, setiap sesi UTBK yang tersebar di tujuh kampus UPI diikuti 1.565 orang, dan ada saja peserta yang tidak hadir untuk mengikuti ujian itu.

Bahkan, dalam lima sesi UTBK UPI yang berlangsung sejak Rabu (23/4/2025) itu ketidakhadiran terbanyak terjadi pada sesi satu di hari pertama, yakni mencapai 62 orang.

"Sesi dua pada hari kedua UTBK juga angka ketidakhadiran pesertanya cukup tinggi, karena terdapat 60 orang yang tidak mengikuti ujian tersebut," ujar Suhendra.

Baca juga: Aurel Hermansyah Dambakan Anak Laki-laki, Atta Halilintar OTW jadi Bapak Anak Tiga

Ia menyampaikan, pada sesi lainnya dalam pelaksanaan UTBK UPI hingga hari ketiga, jumlah peserta yang tidak hadir berkisar antara 30 orang hingga 40 orang.

Suhendra memastikan, pelaksanaan UTBK UPI hingga hari ketiga berjalan relatif lancar, dan tidak menemui kendala apapun yang berpotensi menghambat.

"Sejauh ini, kami juga belum menerima laporan kasus kecurangan maupun peserta yang terlambat, sehingga tidak diizinkan memasuki ruang ujian," kata Suhendra.