Demo Driver Ojol di Cirebon

Breaking News, Aksi Ribuan Driver Ojol di Cirebon Dimulai, Datangi Kantor Aplikator, Ini Tuntutannya

Aksi driver ojol di Cirebon sudah dimulai sejak beberapa saat lalu. Kini tengah di Jalan Dr Cipto.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
DEMO OJOL - Ribuan driver ojek online (ojol) dari berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa di Kota Cirebon, Selasa (15/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Ribuan driver ojek online (ojol) dari berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa di Kota Cirebon, Selasa (15/4/2025).

Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang menuntut peningkatan kesejahteraan bagi para pengemudi ojol.

Massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIB di depan salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Raya Dr Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon

Lokasi tersebut menjadi titik kumpul sebelum mereka bergerak menuju kantor Grab yang berada di kompleks ruko CSB Mall.

Pantauan di lokasi, para driver dari berbagai aplikator seperti Grab, Gojek, Maxim, dan Shopee melakukan aksi sweeping terhadap pengemudi ojol lain yang masih membawa penumpang.

Mereka yang kedapatan mengangkut penumpang dihentikan dan diajak bergabung dalam aksi, sementara penumpangnya diminta mencari moda transportasi lain.

Aksi massa di depan kantor Grab berlangsung dengan membakar ban bekas sebagai simbol protes.

Petugas gabungan dari kepolisian dan TNI tampak berjaga untuk mengamankan jalannya aksi.

Koordinator aksi, Tryas Mohammad Purnawarman menyebutkan, bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap kebijakan aplikator yang dinilai semakin memberatkan para driver.

“Tuntutan kami adalah menghentikan program tarif Hemat Grab yang sebelumnya hanya Rp 3.000, kini naik menjadi Rp 13.000."

"Meskipun bersifat opsional, program ini sangat merugikan driver lain karena yang ikut program tersebut lebih mudah dapat penumpang, sementara yang tidak ikut jadi menganggur,” ujar Tryas, Selasa (15/4/2025). 

Selain itu, para driver juga memprotes besarnya potongan yang dikenakan oleh aplikator terhadap pendapatan mereka.

“Potongan dari aplikator bisa mencapai 20 persen, bahkan lebih. Kami ingin potongan itu dikurangi menjadi maksimal 10 persen."

"Aplikator hanya menyediakan platform, tapi semua biaya operasional ditanggung driver,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved