Bulog dan Pemkab Indramayu Berencana Bangun Posko di Setiap Desa, Ini Tujuannya

Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Bulog berencana melakukan langkah proaktif untuk menyerap gabah petani

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
PENYERAPAN GABAH - Bulog Indramayu saat melakukan penyerapan gabah di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Minggu (13/4/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Bulog berencana melakukan langkah proaktif untuk menyerap gabah petani yakni dengan mendirikan posko-posko di setiap desa.

Harapannya, penyerapan gabah petani lebih terkoordinasi dan petani dapat harga jual gabah layak sebagaimana yang sudah diatur, yakni Rp 6.500 per kilogram.

Kepala Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni mengatakan, rencana tersebut awalnya tercetus dari hasil rapat koordinasi antara Bulog dan Pemkab Indramayu.

Baca juga: Habis Kontrak Bulan Ini Ciro Alves Berpotensi Dilepas? Negoisasi Alot, Duet Maut DDS-Ciro Sirna

“Ini memang inisiasi dari pak Kadis DKPP untuk memudahkan, yakni dengan kita membentuk posko,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (14/4/2025).

Selain memudahkan petani terhubung dengan Bulog untuk menjual gabah hasil panennya, hadirnya posko sekaligus sebagai tempat edukasi untuk petani.

“Kenapa? Agar petani juga tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan ataupun untuk segera menjual gabah diharga di bawah HPP,” ujar dia.

Sri mengatakan, rencana itu tengah dimatangkan oleh Pemkab Indramayu maupun Bulog.

Posko itu kemungkinan nantinya akan diisi oleh TNI dan penyuluh pertanian, Bulog juga mengharapkan sejumlah organisasi petani juga bisa ikut bergabung dalam mengedukasi petani.

Sehingga, di musim panen raya saat ini, para petani bisa mendapat harga jual gabah yang layak sebagaimana yang sudah diatur oleh pemerintah, yakni Rp 6.500 per kilogram.

Sebelumnya, Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyambut baik upaya jemput bola yang dilakukan Bulog, hal itu sangat membantu petani.

Baca juga: Petani Indramayu Semringah Bulog Beli Gabah Hasil Panen Rp 6.500 per Kg

Upaya tersebut pun demi menstabilkan harga gabah, pasalnya di beberapa wilayah, ia juga mendapat laporan masih ada gabah yang dibeli di bawah harga Rp 6.500 per kilogram.

"Jadi kalau tidak ada yang beli Rp 6.500, maka mau nggak mau, petani jual dengan harga seadanya. Tapi dengan ada pilihan, dengan hadirnya Bulog di situ, maka mereka punya pilihan," ujar Lucky Hakim.

Untuk mempermudah proses penyerapan, Lucky Hakim turut mendukung dibentuknya posko-posko di setiap desa.

Posko itu harus terintegrasi langsung dengan Bulog sehingga petani bisa menjual gabah miliknya di sana.

"Nah itu bisa memutus mata rantai distribusi yang panjang dari petani ke tengkulak 1 tengkulak 2, tengkulak 3, dan lain-lain. Jadi itu bisa menjadi potongan pasar. Insya Allah kami pun akan membenahi dari sisi biaya produksinya," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved