Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat Singkat Mengenai Syawal, Momen Berbenah Diri Pasca Ramadhan

Kita tahu bersama, bahwa setelah Ramadhan berlalu, tak sedikit orang-orang yang kemudian lalai menjalankan ibadahnya.

Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Pj Bupati Kuningan, H Iip Syarif Hidajat saat memberikan sambutan sebelum melaksanakan solat tarawih di Masjid Syi'arul Islam Kuningan  

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini kami suguhkan teks khutbah Jumat bulan Syawal 2025 yang dapat dibawakan saat ceramah salat Jumat.

Seperti diketahui bersama, bahwa saat ini umat muslim masih diliputi suasana Idul Fitri setelah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.

Oleh karenanya, ada beberapa materi yang patut dibawakan saat salat Jumat.

Misalnya saja materi tentang bagaimana kita menjaga ibadah setelah puasa Ramadhan.

Kita tahu bersama, bahwa setelah Ramadhan berlalu, tak sedikit orang-orang yang kemudian lalai menjalankan ibadahnya.

Oleh karena itu, perlu diingatkan kembali pentingnya menjaga ibadah setelah bulan Ramadhan.

Di bulan Syawal ini pula, ada beberapa ibadah sunnah yang bisa kita lakukan.

Misalnya saja ibadah puasa sunnah Syawal

Karena itu, perlu pengingat diantara kita pentingnya menjaga ibadah setelah Ramadhan.

Berikut ini adalah teks khutbah Jumat bulan Syawal

Momen Berbenah Diri Pasca-Ramadhan
Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الّذِي لَهُ مَا فِي السمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ وَلَهُ الحَمْدُ فِي الآخرَة الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وهو الرّحِيم الغَفُوْر. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلمَآبِ

اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Ramadhan telah lewat dan kita memasuki bulan Syawal lalu bulan-bulan berikutnya yang mungkin bagi kebanyakan orang "kurang istimewa". Ramadhan yang istimewa hadir dengan janji pelipatgandaan pahala, menekankan pengekangan hawa nafsu, dan momen menumpuk amal saleh sebanyak-banyaknya. Ramadhan dengan demikian menjadi saat-saat penggemblengan hamba menjadi orang yang semakin dekat dengan Allah atau dalam bahasa Al-Qur'an mencetak insan yang bertakwa (la'allakum tattaqûn).

Di dalam Ramadhan umat Islam dianugerahi sebuah malam spesial bernama Lailatul Qadar yang setara dengan seribu bulan. Artinya melakukan satu amal kebaikan pada malam itu setara dengan seribu amal kebaikan pada malam-malam di luarnya. Tidurnya orang berpuasa bernilai ibadah, diamnya orang yang berpuasa bernilai tasbih, doanya dikabulkan, dan balasan atas perbuatan baiknya dilipatgandakan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved