Korban Kecelakaan di Pantura Karawang Saat Arus Mudik Jadi 59 Orang, Pemerintah Harus Tanggung Jawab

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNCIREBON.COM, KARAWANG - Korban kecelakaan saat arus mudik di Jalur Pantura Karawang bertambah menjadi 59 orang hingga Minggu (30/3/2025).

Mereka mayoritas mengelami kecelakaan karena kondisi jalan yang rusak.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cakra, Hilman Tamimi menilai kerusakan jalan lingkar pantura, Kabupaten Karawang yang menyebabkan banyak pemudik menjadi korban kecelakaan merupakan kesalahan dari Satker PPK1.1 Kementerian Pekerjaan Umum.

Satker PPK1.1 Kementerian Pekerjaan Umum tak cukup hanya dengan meminta maaf kepada korban kecelakaan mudik.

Hilman menilai pemerintah harus bertanggungjawab secara penuh kepada para korban.

"Saya menilai itu tak cukup hanya dengan meminta maaf. Pertanggungjawaban yang lebih kepada korban harus dilakukan, ini menyangkut nyawa para pemudik," kata Hilman saat dihubungi, Minggu (30/3/2025).

Untuk itu, kata Hilman, pihaknya akan membuka posko bantuan hukum atau advokasi untuk para korban kecelakaan yang disebabkan jalan rusak di jalur Pantura Karawang.

"Kami siap untuk membantu menuntut hak para korban atas kesalahan dari PPK 1.1 Kementerian Pekerjaan Umum tersebut," kata dia.

Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Satker PPK 1.1 Provinsi Jabar, hanya bisa meminta maaf atas banyaknya pemudik sepeda motor yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak.

"Kami dari sisi penyelenggara jalan jika masih didapati kekurangan kondisi jalan yang tidak mulus dan bergelombang, kami mohon maaf," kata PPK 1.1 Provinsi Jabar, Agung Satrio.

Dari data Posko Terpadu Jalan Lingkar Luar Tanjungpura-Klari, Nagasari, Karawang jumlah korban kecelakaan bertambah menjadi 59 orang selama mudik hingga pukul 07.00 WIB pagi, Minggu (30/3/2025).

Baca juga: Makan Korban Lagi, 55 Pemudik Terjatuh karena Jalan Rusak di Arteri Karawang, Begini Kondisnya