Arus Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik Lebaran 2025, Pasar Tumpah Tegal Gubug Sebabkan Kemacetan di Jalur Pantura Cirebon

H-7 Lebaran, arus mudik sudah terlihat di Kabupaten Cirebon. Kemacetan terjadi di Tegal Gubug.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
MACET TEGAL GUBUG - Memasuki hari ketujuh menjelang lebaran 2025, momen arus mudik sudah terlihat di wilayah Jalan Pantura Cirebon, Sabtu (22/3/2025). Volume kendaraan, khususnya roda dua terlihat meningkat, bahkan kemacetan panjang mulai terjadi di Jalur Pantura Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, tepatnya di sekitar Pasar Tumpah Tegal Gubug. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Memasuki hari ketujuh menjelang Idulfitri, momen arus mudik Lebaran 2025 sudah terlihat di wilayah Jalan Pantura Cirebon, Sabtu (22/3/2025).

Volume kendaraan, khususnya roda dua terlihat meningkat, bahkan kemacetan panjang mulai terjadi di Jalur Pantura Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, tepatnya di sekitar Pasar Tumpah Tegal Gubug.

Di sana, aktivitas jual beli di pasar yang meluber hingga ke bahu jalan menyebabkan kepadatan kendaraan hingga sepanjang kurang lebih satu kilometer. 

Lapak-lapak pedagang yang berjejer di badan jalan, serta keberadaan becak yang mangkal di sekitar pasar, memperparah kepadatan lalu lintas.

Selain itu, banyaknya warga yang berburu pakaian Lebaran di Pasar Tumpah Tegal Gubug semakin menambah kepadatan. 

Tak hanya kendaraan pemudik, kemacetan juga dipicu oleh angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan, serta warga yang hilir mudik menyeberang jalan.

Muhamad Ari (30), salah satu pedagang pakaian di pasar tersebut, mengaku tetap memilih berjualan di bahu jalan karena lebih ramai pembeli dibandingkan berjualan di dalam pasar.

"Ya, kalau jualan di bahu jalan ini lebih ramai dibandingkan di dalam," ujar Ari saat diwawancarai media di lapak dagangannya, Sabtu (22/3/2025). 

Namun, ia juga mengaku khawatir dengan risiko berjualan di tepi jalan.

"Sebenarnya takut sih, takut jualan di bahu jalan ini, tapi enggak ada pilihan lain. Sudah tradisi tiap tahun jualan di bahu jalan," ucapnya.

Ari juga mengungkapkan, bahwa kepolisian biasanya memberikan sosialisasi terkait larangan berjualan di bahu jalan menjelang arus mudik.

"Kalau ada arus mudik, biasanya beberapa hari sebelumnya ada pemberitahuan dari polisi supaya tidak jualan di bahu jalan," ujar dia.

Senada dengan Ari, Riana (58), pedagang pakaian lainnya, juga mengaku terpaksa berjualan di bahu jalan karena keterbatasan tempat.

"Enggak ada tempat buat jualan, jadi ya jualan di sini. Banyak yang seperti saya," kata Riana.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved